Kita ketahui PTCBank adalah salah satu ptc yang membayarkan membernya dengan bayaran yang sangat tinggi, rata-rata pertayangan Kliknya kita dibayar $0,10 dollar. Memang PTC ini adalah Ptc yang membayarkan membernya dengan bayaran yang lebih besar dari pada PTC lainnya seperti Neobux.
PtcBank.net adalah ptc yang memberikan pilihan bayaran melalui Payza, paypal,  Payoneer, Solid Trust Pay dan  Perfect Money.  Memang banyak pilihan yang ditawarkan oleh PTCbank ini.


Gejala situs PTC scam atau penipu adalah :

  1. Payout terlalu tinggi, di atas 15 dolar. Benar saja PTCbank memiliki payout $100 dolar 
  2. Bayaran perklik tidak masuk akal. Benar saja PTCbank memiliki bayaran $0.10 dollar yang tergolong sangat besar.
  3. User terlalu banyak padahal situs baru berjalan (Bohong)
  4. Payment proof palsu. Benar saja PTCbank memiliki paymet proof untuk meyakinkan bahwa PTCbank telah membayar.

Benarkah PTCBank.net Spam?
Ilustrasi PTCBank.net Scam? Penipu?
Mungkin bagi anda yang sudah mendaftar dan mengharapkan meraup dolar dari PTC ini silahkan mundur sebelum anda kecewa karena ini adalah Scam atau Penipuan.
adapun PTC lainnya yang lebih terpercaya :



  1. Kayads
  2. Eightclix 
  3. Clixlog
  4. Firstclix
  5. Gearclix
  6. Kliksense
  7. Neobux
Sebaiknya bagi anda yang berharap meraup dollar dari PTC ini sebaiknya mundur dan merubah haluan anda ke PTC lain yang lebih terpercaya.




KELAHIRAN (FERTILITAS)
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Kelahiran "Fertilitas" - Materi PKLH
Ilustrasi Kelahiran "Fertilitas" - Materi PKLH


Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah: 

1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk. 
4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia. 
5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu. 
6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.

FAKTOR PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).


CARA MENGUKUR KELAHIRAN
1. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.

Rumus:CBR=B/Px1.000

Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran 
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun 
1.000 = bilangan konstanta

Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut: 
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah

2. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan. 

Rumus: GFR=B/Pfx1000

Keterangan : 
B=jumlah kelahiran selama setahun 
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun 
1.000=bilangan konstanta

3. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita. 

Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun. 
1.000=bilangan konstanta

4. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya). 

Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR 

Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)

UKURAN-UKURAN REPRODUKSI

Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja. 

1. Gross Reproduction Rate (GRR) 
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.

Rumus: GRR=100/203TFR

Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.

2. Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.


KEPADATAN PENDUDUK

Population density atau yang lebih dikenal dengan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut. 

Ilustrasi Kepadatan Penduduk
Ilustrasi Kepadatan Penduduk

JENIS-JENIS KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk secara umum dibagi menjadi empat macam, sebagai berikut:
1. Kepadatan Arithmatik
Kepadatan arithmatik adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling mudah perhitungannya.
2. Kepadatan Fisiologis
Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap. 
3. Kepadatan Agraris
Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian. 
4. Kepadatan Ekonomis
Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh
a. Kesuburan tanah,
b. Tingkat intensitas dalam bertani,
c. Jarak dengan kota-kota industri makmur,
d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll.

Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
1. Kelebihan Penduduk (over population)
Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal).
2. Kekurangan Penduduk (under population)
Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan. 
3. Penduduk Optimum (optimum population)
Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang. 

FAKTOR PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah
1. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah, iklim.
2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu.
3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah. 

Kepadatan penduduk di Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan tersebut yaitu
a. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,
b. Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
c. Kesadaran untuk ber-transmigrasi masih rendah,
d. Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut.
Dari tingkat kepadatan penduduk kita dapat mengetahui perkembangan penduduk dan gejala-gejala sosial-ekonomi di setiap daerah. 

Dampak dari kepadatan penduduk, di daerah Jawa dan Bali, adalah:
a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga produksi pangan menurun.
b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran.
c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu menampung jumlah penduduk yang semakin banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.

Sedangkan di daerah yang ditinggalkan penduduk dan menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan berakibat:
a. Luasan lahan yang besar tidak bisa diolah karena kekurangan jumlah tenaga kerja sehingga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.
b. Banyak sumber alam yang belum dimanfaatkan.




Pada posting kali ini saya tidak membahas tentang pelajaran, teteapi tentang Ekspresi Hati. Saya akan mencoba membuat cerita yang mungkin akan membuat anda bingung dengan jalan ceritanya. Langsung saja di baca  dari pada anda penasaran. 

 Cerpen Kisah Lika Liku Perjalanan Cinta
Ilustrasi Cerita

Kisah ini dimulai dari sebuah Negeri yang makmur, Negeri Agraris yang menjadi Induk dari hasil Alamnya. Di Negeri yang subur nan kaya hasil alam ini, tidak banyak orangnya yang menyadari akan berharganya yang dimilikinya tersebut. Didesa ini hiduplah seorang pemuda tidak terlalu tampan, namun baik hati bernama Bejo.  Suatu hari Bejo pergi merantau ke desa sebrang. Bejo pergi karena ia ingin menggarap dan berkebun didesa sebrang pada tanah sebuah warisan bapaknya. Di desa sebrang Bejo membangun sebuah rumah kecil di sudut tanah warisan bapaknya. Bejo pun mulai membangun tanah pertaniannya. 

Di tengah perjalanan dan perjuangan Bejo mulai memikirkan pendamping hidupnya. Suatu hari ketika Bejo sedang melihat kebunya mata bejo melihat kesebrang jalan, dia terdiam sesaat melihat seorang gadis cantik nan rupawaan. Bejo pun mulai memikirkan untuk mendekati gadis tersebut. Gadis tersebut adalah anaknya juragan ayam kampung desa tersebut. Gadis itu bernama Winda. Bejo pun mendekati Winda. Suatu hari ketika Winda hendak pergi ke pasar, Bejo sudah menantikannya, dan dengan nada gugup Bejo mengajak berkenalan. Bejo pun berhasil berkenalan dan mendapatkan nomer Hpnya Winda. 
Dengan perjuangan yang sangat sulit dan penuh rintangan, Bejo pun berhasil mendekati Winda anak 

juragan Ayam. Bejo pun mendekati Winda berbekal sinyal Telkomsel dan Nokia 3315 yang jadul Bejo berhasil mengambil hati Winda. Bejo mengajak Winda bertemu di Lapangan samping balai desa. Bejo mencoba untuk mendapatkan hati Winda. Dengan berbekal keberanian dan satu tandan pisang yang Bejo bawa Bejo mengungkapkan isi hatinya kepada Winda. "Winda aku mencintaimu", "terimalah satu tandan pisang ini jika kamu menerimaku". Ucap Bejo kepada Winda.  Dengan tangan perlahan-lahan Winda pun mengambil satu tandan pisang yang ditunjukan Bejo. Bejo dan Winda pun menjalin kasih.

Banyak Ujian yang dilalui bejo dan WInda. Disaat saat 2 bulan pertama Bejo berniat untuk melepaskan Winda, namun Bejo menyadari akan perjuangannya dalam mendapatkan Winda gadis yang ia Cintai.  Disaat 4 bulan Bejo mulai tidak mencintai Winda, namun Bejo Teringat akan Indahnya jatuh Cinta pertama kali dengan Winda. Bejo pun di goda oleh gadis lain karena kesuksesan Bejo dalam pertaniannya, dalam hati Bejo ingin menduakan Winda, namun Bejo Membayangkan betapa setianya Winda kepadanya.  Banyak Godaann emang, itu yang dirasakan Bejo, Ujian pada 14 bulan dengan Winda, bejo mulai bosan dengan Winda, Bejo pun mengingat saat saat terindah bersama Winda gadis pujaan hatinya, Pada 17 bulan Bejo ( dalam hati ingin membohongi Winda) berniat pergi kekota ingin bertemu Gadis kota, teman semasa sekolah dahulu, namun Bejo menyadari dan mengingat bahwa Winda selalu jujur terhadapnya, maka Bejo mengurungkan niatnya. Dalam gelapnya malam Bejo merenung betapa berartinya Winda, Bejo tidak ingin menyesal dan tidak ingin terlambat  menyadari betapa  berartinya Winda saat tidak disisinya.

Bejo dan Winda pun berhasil melewati masa sulit itu dan perjalanan cinta mereka berujung pada melengkungnya janur kuning. Bejo dan Winda pun memetik pelajaran dari perjalanan cinta mereka.


 "The End"

Sekian cerpen buatan saya, mungkin membingunkan, maka jangan terlalu dipikirkan. Terima Kasih atas kunjungan Anda
Di negara kita  masih banyak akan kekurangan jagung  dan belum mampu bersuasembada maka sangat cocok sekali bila tanaman jagung ini  kita kembangkan dinegara kita ini. Jagung juga memiliki kabohidrat dan vitamin B. Dilihat dari segi usaha jagung lebih menguntungkan dibandingkan dengan palawija lainya.
Dengan kita bercocok tanam jagung kita dapat
  1. membantu pemerintah dalam rangka pembangunan pertanian khususnya tanaman jagung.
  2. memenuhi kebutuhan konsumen
  3. sebagai sumber pencari nafkah
  4. dan dengan kita mengembangkan usaha bertanam jagung maka jumlah pengangguran akan berkurang.
Ilustrasi

Aspek teknis
Pengelolaan tanah dan penyiapan lahan dalam usaha bertanam jagung merupakan keberhasilan bercocok tanam. Pengelolaan tanah dibajak 2 kali dan digaru 2 kali sedalam 25-30cm. 

Varietas yang dianjurkan saat ini adalah varietas Hibrida C1. Syarat benih yang baik ialah:
  1. Murni dan beridentitas
  2. Seragam dan mengkilat
  3.  Bebas dari hama dan penyakit
  4. Jarak tanam yang digunakan untuk varietas Hibrida C1 adalah 75cm X 25cm dan ditanam dengan ditugalkan tiap lubang 3-2 bijibdengan kedalaman tugal 3-5cm.
  5. Pemupukan pupuk dasar diberikan 15-40 kg N/hektar(1/bagian) ditambah 30-45 kg P2O5/hektar K2O/hektar. Pemupukan dilakukan dengan cara mentugalkan dengan jarak antara pangkal batang 7cm dengan kedalamman 5-10cm sedangkan pupuk yang digunakan ialah: Urea TSP, KCL.
  6. Pengairan pada tanah berat perlu di buatkan saluran drainase. 
Pengairan diberikan sampai tanaman dalam masa pembijian, dan pada saat masa berbunga pengairan perlu sangat diperhatikan.
Pemberantasan hama dan penyakitpada tanaman jagung sangat menentukan dalam produktivitas tanaman/buah.

hama yang menyerang tanaman jagungantara lain:
  1. Lalat bibit 
  2. Ulat tanah 
  3. penggeek batang 
  4. Ulat tongkol
Cara pengendalian hama tersebut adalah : dengan cara ergiliran tanaman, tanaman serempak.adapun cara pemberantasannya adalah dengan menggunakan insektisida yang efektif antara lain:
  •           Dursban 20 EC
  •           Dazinon
  •         Azodrin 15 WSC dengan dosis 3cc/liter.


Penyakit bulai cara pengendaliannya adalah dengan mengadakan pergiliran tanaman, penanaman bibit unggul,dan perlakuan benih yang akan kita tanam menggunakan fungisida Ridomil 35 SD: 2gr/kg benih.

  1. Tanda-tanda pemanenan yang tepat adalah tanaman mempunyai tanda-tanda :
  2.   Klobat berwarna kuning,
  3.   Bila dikupas biji terlihat mengkilat
  4.  Dan bila ditekan menggunakan kuku tak meninggalkan bekas.





Pada kesempatan kali ini  saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pelapukan Batuan Secara Geologi Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Silahkan anda simak artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dibawah ini:
P E L A P U K A N
Pelapukan Batuan Secara Geologi
Ilustrasi Pelapukan Batuan Secara Geologi

Batuan Dasar dan Tanah
Baatuan dasar (“bedrock”) terletak dibawah tanag dipermukaan tanah, ada yang batuan dasar ini dapat dilihat dengan melakukan pengboran-pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh tudung atau selubung terdiri dari bataun (“soil”) yang tebalnya bergantian dari beberapa cm sampai beberapa ratusan meter. Disamping dari tubuh tanah lapisan ini terdiri dari lempung, batupasir dan lain-lain material lepas. Batuan dasar yang terletak dipermukaan bumi hampir semuanya telah berubah. Sebagian dari batuan ini telah demikian lapukanya, sehingga dengan gampang sekali dihancurkan. Nyata sekali bahwa batuan tadi telah berubah bagian luarya karena pengerjaan cuaca. Itulah sebabya maka dikatakan bahwa batuan tadi telah mengalami pengerjaan cuaca atau lapukan.

Pelapukan Mekanik
Dalam hal ini batuan-batuan menjadi pecah, sehingga bagian kecilya. Penghancuran mekanik dari batuan-batuan ini dengan atau tidak disertai pengerjaan  kimia dinamakan desingtregasi. Pelapukan kering atau insolasi kita kenal didaerah-daerah gurun sebagai akibat sebagai akibat dari pengkajian matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tak terdapat perubahan materi pada batuan tersebut. Disebabkan perbedaan temperatur yang besar pada waktu siang dan malam hari, maka batuan akan mengalami ketegangan-ketegan yang menyebabkan batuan-batuan itu patah. Dipadang pasir sering terdengar semacam bunyi letusan disebabkan pecanya batuan-batuan itu.
Bentuk pelapukan lain yang dikenal misalya dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Ditemapt-tempat tinggi ini pada sing hari terjadi pencairan salju dan es. Air sebagian hasil dari pecahan ini mengisi retakan-retakan dan celah-celah dalam batuan, dan membeku pada malam hari serta mengambang, sehinga terjadilah ketegangan yang mengakibtkan terjadinya pecahan pada batu itu.
Jasad-jasad organik juga merupakan suatu pakta penting dalam penghancuran batuan menjadi tanah, baik secara mekanik maupun secara kiwiawi. Akar pohon-pohon dapat menembus dinding beton yang tebal pada gedung. Ditepi pantai kita sering melihat batuan yang berlubang disebabkan pemboran yang dilakukan oleh hewan tertentu.
Pelapukan mekanik itu menghasilkan bongkahan batu, yang lambat laun dihancurkan menjadi material-material yang halus. Dengan demikian maka pengerjahan  kimiawi dari batuan dipermudah.

Pelapukan Kimiawi
Sebagian besar dari pelapukan bersamaan jalanya dengan pelarutan atau perubahan material dari batuan. Air yang jatuh kepermukaan bumi tidak saja terdiri atas air murni, akan tetapi selama jatuh itu membawa serta O2, CO2 dari atmosfer dan HCI,NH3 yang berasal dari hasil gunung api. Didalam tanah air ini mengambil pula CO2 dan asamhumus dari tutupan tumbuhan.
Air ini setelah mengambil zat-zat tersebut bekerja melarutkan mengosidasi atau juga meredukasi dan terjadilah reaksi kimia. Reaksi tersebut sukar untuk dibayakan. Selain dari bekerja melarutkan, air mempunyai fungsi memindakan mineral dari satu ketempat lainya. Contoh yang sangat baik sekali dari pelapukan kimia, kita lihat didaerah batuan kapur. Pelapukan demikian terlihat pula didaerah garam, daerah gipsum dan sebagainya.
Pelapukan demikian yang disebabkan oleh larutan air yang memasuki diaklas, rekan dan sebagainya dari batuan, juga terjadi didaerah batuan pasir. Salah satu pelapukan yang sangat sukar dibayakan ialah proses pembentukan tanah, seperti proses terjadinya tanah yang berwarna merah, terlebih didaerah tropic seperti tera rossa, laterit dan sebagainya dalam hal ini biosfer mempunyai hal yang sangat penting.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubanya sususan materi dari batuan tersebut dekomposisi. Contoh yang terkenal ialah pengerjaan-pengerjaan oksigen dan karbondioksida.
Sepotong baja yang baru dan mengkilat misalya, jikalau dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udarah dan lambat laun berbentuk warna lapisan yang kunig coklat. Jika pelapukan ini dibiarkan berbulan-bulan maka akhirya baja tadi akan patah dan akhirya akan tinggal debu yang coklat warnanya.
Unsur besi dari baja tersebut telah beraksi dengan O2 dan air sehingga membentuk substasi yang baru ialah Limonit atau Hidroksida besi. Proses diatas adalah sebuah contoh dari oksidasi dan pengerjaan hidrasi.
Sepotong tembaga jikalau dibiarkan begitu saja akan membentuk warna hijau. Reaksi ini dinamakan karbonasi satu proses yang bekerja juga pada batuan. Batuan diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam mineral dan mineral ini beraksi dengan agen pelapukan secara berbeda-beda.
Hanya sebagin dari mineral yang dapat larut pada air biasa, akan tetapi lebih banyak yang larut dalam H2CO3  yang dibentuk jikalau CO2 beraksi dengan air. Umpamanya mineral klasit (CaCO3) hamper tidak larut dalam air biasa, akan tetapi H2CO3 dapat merubanya menjadi Ca (HCO3)2kalsit ini larut dan dihancurkan oleh air melalui lubang dan celah dalam batuan. Kalsiuma karbonat adalah bagian utama dari batuan kapur, dan seperti telah diberikan contoh semula batuan ini dapat melarut.
Oleh sebab felspar terhitung salah satu mineral yang utama dari mineral-mineral pembentuk batuan, maka pelapukan dari felspar ini adalah penting artinya. Jilkalau felspar melapuk maka hasi utama ialah lempung yang sangat penting oleh sebab felspar adalah zat yang umum terdapat dalam selubungan batuan.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dibayangkan sebab :
KAI Si3O+ H2O + CO2  → lempung (berbagai macam Al silikat yang mengandung air ) +            2S1O2+K2CO3.
Perubahan dari felspar ini memerlukan hujan dan iklaim panas yang cukup. CO2 yang bereaksi, sebagian datang dari udara dan sebagian dari vegetasi yang telah membusuk. Reaksi yang terjadi pada sehubungan batuan yang sebenarya adalah sangat sulit, tak semudah seperti yang dibayangkan diatas dan telah pula dapat diketahui bahwa sebagian besar proses ini adalah biogenetik ialah dengan pertolonagan organism tumbuhan atau binatang.
Lempung sabagai satu hasil utama dari pelapukan felspar, terjadi dari beberapa mineral penting, yang terdapat dalam bagian kecil yang berukuran submikroskopik, hingga sangat susah untuk mempelajarinya. Penyelidikan cahaya X dan mikrosop electron dapat memberikan kepada kita beberapa sifat utama dari mineral ini, akan tetapi banyak dari kenyataan penting belum diketahui  meskipun dengan pertolongan alat modern. Masalah kimia dari lempung adalah satu soal kimia penting dalam kimia koloida.

Eksfolisasi
Batuan massif seperti granit, dorerit, arkosa, dan sebagainya, sering memperlihatkan gejalah pelapukan dimana batuan itu pacah menuruti bidan konsektik. Lapisan atau lempeng terlepas ini dapat berbeda-beda tebalnya; tipis, dari beberapa cm atau tebal samapi bepuluhan meter. Sebagian besar dari batuan dipotong oleh sistem diaklas yang teratur dan pelapukan itu berjalan sepanjang sistem diaklas ini.
Hasilnya ialah berbentuk pelapukan konsetris atau pelapukan sferoidal. Terjadinya eksfolisi itu diterangkan karena selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang dibentuk dari mineral pada batuan, menyebabkan material itu mengembang. Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih segar. Bagian yang segar ini kemudian akan memgalami proses yang sama sehingga pelapukan ini berurutan bekerja kedalam batuan. Pengembangan material akibat pelapukan kimia itu menyebabkan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.

Tubuhtanah
Dengan istilah tubuhtanah dimasukan bagian dari tutupan batuan yang sudah demikian lapuk dan yang telah berubah sedemikian rupa, sehinnga dapat mengandung tumbuhan yang berakar. Istilah tubuhtanah ini hampir selalu disalah gunakan dengan semua bagian dari selubungan. Terbentukya tubuhtanah yang baik adalah satu proses yang dengan sangat lambat sekali berjalan. Pertama-tama bagian atas dari selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan sedikit demi sedikit vegetasi mulai bertumbuh.
Pada umumnya tubuhtanah yang ada dalam demikian sangat miskin atau buruk kwalitasya dan mengandung banyak fragmen bagian besar dari batuan yang hanncur yang sebagian besarya telah berubah. Tubuhtanah demikian disebut tubuhtanah yang belum dewasa. Jikalau kemudian tumbuhan itu musnah, dan sebagian membusuk, maka dihasilakn material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara selama tubuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah dan beberapa diantaranya peranan yang penting dalam mengambil nitrogen dari udara yang mengkobinasikan dengan unsur lain untuk memungkinkan terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan vegetasi yang membusuk itu menghasilkan berbagai asam yang melapukan kimia secara kimia pada tutpan batuan dasar.
Demikianlah maka tubuhtanah berubah terus menerus dengan sangat lambat. Jika erosi tidak menggangu kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak terdapat hujan untuk meneruskan pelapukan kimia ini, dan lagi pula bila mengandung vegetasi yang agak lambat maka pembentukan tubuhtanah ini akan dipercepat oleh karna tiap langkah dari perkembangan ini menambah tumbuhan tanaman-tanaman yang pada giriranya menghasilkan material organik. Semua faktor ini memeprcepat perkembangan pembentuk tubuhtanah.
Lambat laun perkembangan tubuhtanah tumbuh lebih kedalam dan jikalau semua fragmen batuan telah hilang terkecuali bagian mineral yang sukar lapuk, maka tubuhtanah demikian dikatakan telah dewasa. “Topsoil” biasanya mempunyai warna yang lebih tua dibandikan “Subsoil” yang diletaknya dibawah. Pada umumya tumbuhan tubuhtanah yang telah dewasa ini mengandung lapisan yang nyata, tiap lapisan dari beberapa cm sampai beberapa meter.
Tubuhtanah yang belum dewasa merefleksikan sifat dari batuan yang terletak dibawahnya. Tubuhtanah demikian dibawah batuan granit kaya akan lempung yang dibentuk dari pelapukan felsper. Tubuhtanah ini banyak mengandung bagian kecil dari kwarsa dan lain bahan dari batuan granit, kesemuanya lepas akan tetapi tak berubah. Besi yang berasal dari biotit atau hornblenda telah dioksidasikan dan limonit yang dihasilakn memberi warna kuning pada lempung.
Tubuhtanah yang berasal sebagian dari schali dan sebagian dari batuan kapur, mengandung banyak lempung dan sangat kaya akan kalsium karbonat.
Untuk mengembangkan pengaruh iklim pada tubuhtanah, maka disi akan diberi contoh pertumbuhan dua macam tubuhtanah yang berlainan. Ditanah daerah subtropik tubuhtanah yang tinggi, yaitu zat organik yang dapat dari tumbuhan.
Didaerah-daerah tropik, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasikan yang terbentuk secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri ini. Humus daerah tropik yang rendah letaknya hanya terdapat dirawa-rawa. Didaerah rawa-rawa bakteri aerobic tidak dapt berkembang baik, karena air memisakan hawa dan humus. Pengerjaan-pengerjaan bakteri akan kecil sekali, sehingga dengan demikian humus dapat bertimbun dirawa-rawa tropika.
Dengan adanya humus, maka air yang menebus tubuhtanah lambat laun mengelurakan substansi yang tertentu, terlebih oksida besi dan oksida aluminum. Jikalau tidak ada humus, maka air tak dapat atau susah memindakan substansi, sehingga substansi ini berkumpul dalam tubuhtanah. Itulah sebabnya maka tubuhtanah pada umumya didaerah tropika, sangat kaya akan aluminium dan besi, pada banyak daerah-daerah mempunyai warna merah sebab besi yang dioksidasikan. Tubuhtanah demikian disebut laterit. Dalam laterit yang lebih tua, hidrosida ini akan terkonsentrasi dalam makan untuk tumbuhan sangat kurrang, sehingga sangat sedikit sekali tubuhtanah yang dapat hidup, meskipun didarah yang akan kaya hujan. Tubuhtanah yang demikian menutupi darerah yang luas seperti India dan Brazil.
Perkembangan yang ektrim dari tubuhtanah yang ekstrim dari tubuhtanah yang kaya akan aluminium menghasilkan akumulasi dan bauksit yang menghasilkan logam aluminium. Pengethuan penting yang tersendiri dan mempunyai hubungan rapat dengan ilmu-ilmu kimi dan fisika.   

Demikian artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi. Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Sampai Jumpa Lain Waktu.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Agama Islam yaitu Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Silahkan anda simak artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dibawah ini:

Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah
Ilustrasi Hubungan Manusia Dengan Agama  


Konsepsi Agama
Dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 208, Allah berfirman:  
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah

Artinya: Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
Kekaffahan beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah hasanah bagi umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai masalah-masalah sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah komplek (mengurus Negara).


Hubungan Agama Dengan Manusia
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang moral atau degradasi nilai-nilai keimanannya.
Fenomena yang cukup berpengaruh adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2.  Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.
3.  Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi). Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.

 Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat.
Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab maraknya akhlak yang buruk.

Demikian artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pengertian Batuan - Materi Geologi Semoga artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi Silahkan anda simak artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dibawah ini:


Pengertian Batuan 
Pengertian Batuan - Materi Geologi
Ilustrasi Batuan

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam kedaan membeku atau keras. Batauan merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama dari materi bumi. Beberapa batuan terutama tersusun dari sejenis mineral saja, dan sebagian kecilnya di bentuk oleh gabungan mineral, bahan organik, serta bahan-bahan vulkanik lainnya, serta kombinasi semua komponen tersebut. 

Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan proses yang membentuk. Ciri-ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu jenis batuan yang lain di gambarkan oleh model geologi. 

Pembagian kelas ini dibuat dengan berdasarkan: 
1. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat didalam batu. 
2. Tekstur batu yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral didalam batu 
3. Struktur batu yaitu susunan hablur mineral didalam batu. 
4. Proses pembentukan 

Batu-batu secara umum biasa dibagi menjadi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang besar yaitu: 

1. Batu beku 

2. Batu sedimen ( Endapan) 

3. Batu metamorf ( Malihan) 


Batu igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui endapan dan tekanan bahan tertentu, dan batuan metamorfosis melalui salah satu dari dua cara yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam kasus-kasus dimana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini dikenal sebagai fosil.

Demikian artikel tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi. Semoga artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar Semoga artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar Silahkan anda simak artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dibawah ini:

BATUAN BEKU

Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar
Ilustrasi Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar


A. Pengertian Konsep 

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma baik dibawah permukaan bumi maupun diatas permukaan bumi. 


B. Tekstur Batuan Beku 

Tekstur batuan beku didefinisikan sebagai hubungan antara massa mineral dan massa gelas yang membentuk massa yang menata dari batuan. William, 1982 mengemukakan teori terkait dengan tekstur batuan. 
1. Derajat Kristalisasi Keadaan proporsi antara massa kristal dan massa gelas dalam batuan. Dikenal 3 kelas derajat kristalisasi yaitu Holokristalin, Hipokristalin, Holohyalin. 
2. Granularitas : ukuran buti kristal dalam batuan beku. Dua kelompok tekstur batuan : Fanerik dan Afanitik.
3. Kemas : meliputi brntuk butir dan susunan hubungan kristal dalam suatu batuan. 

a. Bentuk butir : Euhedral, Subhedral, Anhedral. 

b. Relasi (hubungan antar butir) 
1. Granuler terdiri dari Parnidiomorfik granular, Hipidiomorfik granular, Allotrimofik granular. 
2. Innequi granular terdiri dari parfiritik, dan vitroverik. 
3. Tekstur khusus terdiri dari intergarnular, trakkitik, dan diabasik.


C. Struktur Batuan Beku 

1. Amasif tidak adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya. 
2. Struktur Bantal yaitu struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu dicirikan oleh massa dengan kenampakan seperti kubah-kubah yang saling bersusun dan tumpang tindih. 
3. Struktur versikular dalam lava banyak terkandung gas-gas yang segera dilepaskan setelah tekanan menurun. 4. Struktur Aliran yaitu lava yang disemburkan tidak ada dalam keadaan homogen dalam perjalanannya menuju kepermukaan. 
5. Struktur kekar (“jointing structure”). Kekar adalah bidang bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. Susunan kekar antara lain :
a. Kekar tiang (“columnar joint”).
b. Kekar lempeng (“sheeting joint”).
6. Struktur Amigdaloidal yaitu struktur pada batuan beku dimana lubang-lubang gas yang ada telas terisi oleh mineral-mineral sekunder. 
7. Struktur Weldeel yaitu struktur pada batuan beku yang kenampakan lubang-lubang, dimana lubang-lubang tersebut bukanlah lubang-lubang gas akan tetapi bekas-bekas mineral yang terlepas dari batuan induknya akibat suatu proses pencucian.


D. Penggolongan Batuan Beku 

1. Berdasarkan Genetik = asal mulajadi
a. Batuan ekstrusi
b. Batuan instrusi 
2. Berdasarkan Mineralogi 3. Berdasarkan Komposisi Kimia 


E. Klasifikasi Penanaman Batuan Beku 

1. Batuan dalam 
2. Batuan gang 
3. Batuan lelehan



Demikian artikel tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar . Semoga artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Silahkan anda simak artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dibawah ini:
A. BUMI 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 

1. Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi

Banyak astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya terbntuk dari proses aglomerasi masa jagad raya yang telah mendingin (planetisimal) atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (nebular). Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas panas akan mengalami radiasidan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama mendingin, terkondensasi dan akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi diferensiasi antara hadil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan berlangsung, senhingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang deselubungi selaput gas, yang sangat berbeda dengan atmosfer sekrang yang disebut pneumatosfer. (Rittmann, 1962). 
2. Susunan Bumi Penyelidikan yang dilakukan para ahli seismologi menggunakan alat-alat seismograf (alat pencatat gempat) menghasilkan suatu teori bahwa pada saat gempa bumi, telah terjadi perambatan bergbagai macam gelombang. 
3. Akhir jenjang ke-3 adalah pneumatosfer (larutan pegmatitik). 
4. Akhir jenjang ke-4 adalah pneumatosfer terubah (larutan pneumatolitik). 
5. Akhir jenjanh ke-5 adalah atmosfer mula-mula tanpa oksigen, pembentukan magma dan magma anatektik terjadi pada lapisan paling dalam, yaitu setelah kerak simatik pada bagian dsarnya. 
6 Akhir jenjang ke-6 oleh differensiasi metamorfis dan pembubunan plutonisma lapisan protosial dipisahkan menjadi sial bagian atas. Geosiklin pertama terbentuk pada pinggiran benua, dimana dari daerah tersebut berkembang proses orogenesa. Dengan demikian Konsep Uniformitarianisme dari Lyell terbukti. Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa suatu gelombang getaran tertentu yang menembus bagian dalambumi menunjukan bahwa semakin dalam semakin besar kecepatannya. Jenis batuan penyusun kerak bumi dari batuan beku, batuan sendimen dan batuan metamorf(pirson & knopf, 1957). Batuan Berat jenis (gram/cm3) Granit Andesit Diorit Gabro Peridolit Dunit Batu pasir Batugampaing Marmer Gneis 2,5 – 2,7 1,6 – 2,6 2,8 – 2,9 3,0 2,6 – 2,8 3,2 - 3,3 2,2 – 2,8 2,5 – 2,7 2,7 2,6 – 3,1 
Pembagian bumi menurut Suess & Wiechert adalah : 
1) Kerak bumi yang mempunyai ketebalan 30-70 km, dari batuan basa dan asam. Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2,7.
 2) Selubung bumi atau sisik silikat, mempunyai ketebalan 1.200 km dan berat jenis 3,4 -4. 
3) Lapisan atau chalkosfera, merupakan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4. 
4) Inti besi nikel atau beris fera, berjari-jari 3.500 km dan berat jenis 9,6. 
3. Susunan Kimia Bumi Kerak bumi dibebedakan menjadi kerak samudra dan kerak benua. Kerak bumi susunan kimianya didominasi unsur-unsur silikat magnesium, besi, alumunium, kalsium dan unsur-unsur alkali serta silika bebas (SiO2). Pada kerak samudra terdiri dari sedikit kalsium, magnesium dan besi, dan teramat sedikit potasium, sodium dan silika. Mantel dengan kedalaman 2.900 km dimana komposisi unsur-unsur penyusunnya adalah magnesium + silikat besi, tidak menggabungkan besi dan sedikit sulfida besi. 
4. Ciri Fisik Bumi Memiliki beberapa sifat khusus, dimana sifat-sifat ini datang pertama bumi ada, dan kemudian berkembang dan pada umumnya tidak berubah sejak awal terbentuknya bumi. 
a. Gaya Tarik Bumi 
b. Ukuran Bumi 
c. Magnet Bumi 
d. Suhu Bumi 
e. Atmosfer, Hidrosfer dan Biosfer 


B. Magma 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 


1. Pengertian Magma 
Magma adalah cairan atau silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersma antara 90 – 100 derajat C dan berasala dan terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. (F.F Grounts, 1947; Turner & Verhoogen, 1960; H. Williams 1962). 

2. Asal-Usul & Pembentukan Magma 
Para ahli dan volkanologi berpendapat bahwa panas bumi berasl dari prose “ pembusukan “ mineral radioktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat unsur tersebut menurun (desintegration) menjadi unsur radioaktifyang susunannya lebih stabil akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga). Panas yang mampu melelehkan batuan disekitarnya. Syarat yang dibutuhkan bagi suau proses pembentukan magma (Ringwood, 1975) adalah : 
a. Bahan kerak dimana lelehan bahan kerak (magma anateknik) apabila sempurna akan membentuk magma sinteksis, jika prosesnya tidak sempurna maka hanya akan terbentuk neomorfis saja. 
b. Bahan selubung dimana dalam laporan ini terdapat basal perdolit dengan perbandingan 1:3. 
c. Sedimen cekungan. Rittmann (1967) berpendapat bahwa ada 2 kerabat suite magma yaitu kerabat simatik (simatic suite) dan kerabat sialik (sialic suite). Berasar dari samudra adalah hasil “juvenil” yang berasal dari primary magma shell. 

3. Evolusi magma
 Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-prose sebagai berikut :
 a. Hibridasi = pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis. 
b. Sintesis = pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping. 
c. Anateksis = proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar. 

Proses difrensiasi magma meliputi : 
a. Fragsinasi : proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba. 
b. Crystal Settling/Grafitational Settling : pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magmapada bagian dasar wadk. Disini mineral slikat berat terletak dibawah. 
c. Liqud Immisbility : larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menajdi larutan yang masing-masng akan membelah membentuk bahan heterogen. 
d. Crystal Flotation pengembangan kristal ringan dari sodium dan potasium yang akan memperkaya magma bagian atas dari waduk magma. 
e. Vesiculation : proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, h2O sewaktuk naik kepermukaan membentuk gelembung-gelembung gas dan membawa serta komponen colatil sodium (Na) dan potasium (K).
 f. Diffusion : bercampurnya batuan-batuan dinding dengan mahma didalam waduk magma secara lateral.

 4. Sifat-sifat Magma 
a. Sifat Fisik Magma 
1) Viskositas dan Berat Jenis Magma Viskossitas diartikan sebagai peltakan atau ketahanan subtansi (bahan) terhadap gerak aliran sedangkan Fluidity (sifat mengalir).magma yang memiliki viskositas rendah akan mempuanyai fluidity tinggi (mudah mengalir) sehingga lambat membeku. Sementara magma deng viskositas tinggi akan mempunyai fluidity rendah (lambat mengalir) sehingga akan cepat membeku. Satuan viskositas adalah poise atau gram/cm/detik, pada tekanan 1 atmosfer. 
Faktor-faktor berpengaruh pada viskositas magma adalah : 
1. Kandungan gas 
2. Kandungan air (H2O) 
3. Jumlah kandungan zat padat dan kecepatan melarutnya dalam ciran (magma) 
4. Kandungan kimiawi magma
 5. Suhu magma
 6. Tekanan muatan 
2) Suhu magma b. Sifat-sifat kimia magma 5. Jenis dan klasifikasi magma
 a. Berdasarkan % berat perbandingan alkali (alkali ratio weight %)
 b. Berdasarkan % berat oksida (unsur non volatil) 
c. Berdasarkan harga alkali kimia index 
d. Berdasarkan kandungan Sio2 atau derajat keasaman (acidity) 
e. Berdasarkan Kandungan gas 
f. Berdasarkan harga suite index 
g. Berdasarkan harga index pembekuan
 h. Berdasarkan harga kimiawi dan mineralogi 
i. Berdasarkan genesa

Demikian artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi . Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi. Sampai Jumpa Lain Waktu

Popular Posts