Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Silahkan anda simak artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dibawah ini:
A. BUMI 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 

1. Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi

Banyak astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya terbntuk dari proses aglomerasi masa jagad raya yang telah mendingin (planetisimal) atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (nebular). Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas panas akan mengalami radiasidan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama mendingin, terkondensasi dan akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi diferensiasi antara hadil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan berlangsung, senhingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang deselubungi selaput gas, yang sangat berbeda dengan atmosfer sekrang yang disebut pneumatosfer. (Rittmann, 1962). 
2. Susunan Bumi Penyelidikan yang dilakukan para ahli seismologi menggunakan alat-alat seismograf (alat pencatat gempat) menghasilkan suatu teori bahwa pada saat gempa bumi, telah terjadi perambatan bergbagai macam gelombang. 
3. Akhir jenjang ke-3 adalah pneumatosfer (larutan pegmatitik). 
4. Akhir jenjang ke-4 adalah pneumatosfer terubah (larutan pneumatolitik). 
5. Akhir jenjanh ke-5 adalah atmosfer mula-mula tanpa oksigen, pembentukan magma dan magma anatektik terjadi pada lapisan paling dalam, yaitu setelah kerak simatik pada bagian dsarnya. 
6 Akhir jenjang ke-6 oleh differensiasi metamorfis dan pembubunan plutonisma lapisan protosial dipisahkan menjadi sial bagian atas. Geosiklin pertama terbentuk pada pinggiran benua, dimana dari daerah tersebut berkembang proses orogenesa. Dengan demikian Konsep Uniformitarianisme dari Lyell terbukti. Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa suatu gelombang getaran tertentu yang menembus bagian dalambumi menunjukan bahwa semakin dalam semakin besar kecepatannya. Jenis batuan penyusun kerak bumi dari batuan beku, batuan sendimen dan batuan metamorf(pirson & knopf, 1957). Batuan Berat jenis (gram/cm3) Granit Andesit Diorit Gabro Peridolit Dunit Batu pasir Batugampaing Marmer Gneis 2,5 – 2,7 1,6 – 2,6 2,8 – 2,9 3,0 2,6 – 2,8 3,2 - 3,3 2,2 – 2,8 2,5 – 2,7 2,7 2,6 – 3,1 
Pembagian bumi menurut Suess & Wiechert adalah : 
1) Kerak bumi yang mempunyai ketebalan 30-70 km, dari batuan basa dan asam. Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2,7.
 2) Selubung bumi atau sisik silikat, mempunyai ketebalan 1.200 km dan berat jenis 3,4 -4. 
3) Lapisan atau chalkosfera, merupakan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4. 
4) Inti besi nikel atau beris fera, berjari-jari 3.500 km dan berat jenis 9,6. 
3. Susunan Kimia Bumi Kerak bumi dibebedakan menjadi kerak samudra dan kerak benua. Kerak bumi susunan kimianya didominasi unsur-unsur silikat magnesium, besi, alumunium, kalsium dan unsur-unsur alkali serta silika bebas (SiO2). Pada kerak samudra terdiri dari sedikit kalsium, magnesium dan besi, dan teramat sedikit potasium, sodium dan silika. Mantel dengan kedalaman 2.900 km dimana komposisi unsur-unsur penyusunnya adalah magnesium + silikat besi, tidak menggabungkan besi dan sedikit sulfida besi. 
4. Ciri Fisik Bumi Memiliki beberapa sifat khusus, dimana sifat-sifat ini datang pertama bumi ada, dan kemudian berkembang dan pada umumnya tidak berubah sejak awal terbentuknya bumi. 
a. Gaya Tarik Bumi 
b. Ukuran Bumi 
c. Magnet Bumi 
d. Suhu Bumi 
e. Atmosfer, Hidrosfer dan Biosfer 


B. Magma 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 


1. Pengertian Magma 
Magma adalah cairan atau silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersma antara 90 – 100 derajat C dan berasala dan terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. (F.F Grounts, 1947; Turner & Verhoogen, 1960; H. Williams 1962). 

2. Asal-Usul & Pembentukan Magma 
Para ahli dan volkanologi berpendapat bahwa panas bumi berasl dari prose “ pembusukan “ mineral radioktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat unsur tersebut menurun (desintegration) menjadi unsur radioaktifyang susunannya lebih stabil akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga). Panas yang mampu melelehkan batuan disekitarnya. Syarat yang dibutuhkan bagi suau proses pembentukan magma (Ringwood, 1975) adalah : 
a. Bahan kerak dimana lelehan bahan kerak (magma anateknik) apabila sempurna akan membentuk magma sinteksis, jika prosesnya tidak sempurna maka hanya akan terbentuk neomorfis saja. 
b. Bahan selubung dimana dalam laporan ini terdapat basal perdolit dengan perbandingan 1:3. 
c. Sedimen cekungan. Rittmann (1967) berpendapat bahwa ada 2 kerabat suite magma yaitu kerabat simatik (simatic suite) dan kerabat sialik (sialic suite). Berasar dari samudra adalah hasil “juvenil” yang berasal dari primary magma shell. 

3. Evolusi magma
 Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-prose sebagai berikut :
 a. Hibridasi = pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis. 
b. Sintesis = pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping. 
c. Anateksis = proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar. 

Proses difrensiasi magma meliputi : 
a. Fragsinasi : proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba. 
b. Crystal Settling/Grafitational Settling : pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magmapada bagian dasar wadk. Disini mineral slikat berat terletak dibawah. 
c. Liqud Immisbility : larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menajdi larutan yang masing-masng akan membelah membentuk bahan heterogen. 
d. Crystal Flotation pengembangan kristal ringan dari sodium dan potasium yang akan memperkaya magma bagian atas dari waduk magma. 
e. Vesiculation : proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, h2O sewaktuk naik kepermukaan membentuk gelembung-gelembung gas dan membawa serta komponen colatil sodium (Na) dan potasium (K).
 f. Diffusion : bercampurnya batuan-batuan dinding dengan mahma didalam waduk magma secara lateral.

 4. Sifat-sifat Magma 
a. Sifat Fisik Magma 
1) Viskositas dan Berat Jenis Magma Viskossitas diartikan sebagai peltakan atau ketahanan subtansi (bahan) terhadap gerak aliran sedangkan Fluidity (sifat mengalir).magma yang memiliki viskositas rendah akan mempuanyai fluidity tinggi (mudah mengalir) sehingga lambat membeku. Sementara magma deng viskositas tinggi akan mempunyai fluidity rendah (lambat mengalir) sehingga akan cepat membeku. Satuan viskositas adalah poise atau gram/cm/detik, pada tekanan 1 atmosfer. 
Faktor-faktor berpengaruh pada viskositas magma adalah : 
1. Kandungan gas 
2. Kandungan air (H2O) 
3. Jumlah kandungan zat padat dan kecepatan melarutnya dalam ciran (magma) 
4. Kandungan kimiawi magma
 5. Suhu magma
 6. Tekanan muatan 
2) Suhu magma b. Sifat-sifat kimia magma 5. Jenis dan klasifikasi magma
 a. Berdasarkan % berat perbandingan alkali (alkali ratio weight %)
 b. Berdasarkan % berat oksida (unsur non volatil) 
c. Berdasarkan harga alkali kimia index 
d. Berdasarkan kandungan Sio2 atau derajat keasaman (acidity) 
e. Berdasarkan Kandungan gas 
f. Berdasarkan harga suite index 
g. Berdasarkan harga index pembekuan
 h. Berdasarkan harga kimiawi dan mineralogi 
i. Berdasarkan genesa

Demikian artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi . Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi. Sampai Jumpa Lain Waktu

1 komentar:

Popular Posts