Pada kesempatan kali ini  saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pelapukan Batuan Secara Geologi Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Silahkan anda simak artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dibawah ini:
P E L A P U K A N
Pelapukan Batuan Secara Geologi
Ilustrasi Pelapukan Batuan Secara Geologi

Batuan Dasar dan Tanah
Baatuan dasar (“bedrock”) terletak dibawah tanag dipermukaan tanah, ada yang batuan dasar ini dapat dilihat dengan melakukan pengboran-pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh tudung atau selubung terdiri dari bataun (“soil”) yang tebalnya bergantian dari beberapa cm sampai beberapa ratusan meter. Disamping dari tubuh tanah lapisan ini terdiri dari lempung, batupasir dan lain-lain material lepas. Batuan dasar yang terletak dipermukaan bumi hampir semuanya telah berubah. Sebagian dari batuan ini telah demikian lapukanya, sehingga dengan gampang sekali dihancurkan. Nyata sekali bahwa batuan tadi telah berubah bagian luarya karena pengerjaan cuaca. Itulah sebabya maka dikatakan bahwa batuan tadi telah mengalami pengerjaan cuaca atau lapukan.

Pelapukan Mekanik
Dalam hal ini batuan-batuan menjadi pecah, sehingga bagian kecilya. Penghancuran mekanik dari batuan-batuan ini dengan atau tidak disertai pengerjaan  kimia dinamakan desingtregasi. Pelapukan kering atau insolasi kita kenal didaerah-daerah gurun sebagai akibat sebagai akibat dari pengkajian matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tak terdapat perubahan materi pada batuan tersebut. Disebabkan perbedaan temperatur yang besar pada waktu siang dan malam hari, maka batuan akan mengalami ketegangan-ketegan yang menyebabkan batuan-batuan itu patah. Dipadang pasir sering terdengar semacam bunyi letusan disebabkan pecanya batuan-batuan itu.
Bentuk pelapukan lain yang dikenal misalya dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Ditemapt-tempat tinggi ini pada sing hari terjadi pencairan salju dan es. Air sebagian hasil dari pecahan ini mengisi retakan-retakan dan celah-celah dalam batuan, dan membeku pada malam hari serta mengambang, sehinga terjadilah ketegangan yang mengakibtkan terjadinya pecahan pada batu itu.
Jasad-jasad organik juga merupakan suatu pakta penting dalam penghancuran batuan menjadi tanah, baik secara mekanik maupun secara kiwiawi. Akar pohon-pohon dapat menembus dinding beton yang tebal pada gedung. Ditepi pantai kita sering melihat batuan yang berlubang disebabkan pemboran yang dilakukan oleh hewan tertentu.
Pelapukan mekanik itu menghasilkan bongkahan batu, yang lambat laun dihancurkan menjadi material-material yang halus. Dengan demikian maka pengerjahan  kimiawi dari batuan dipermudah.

Pelapukan Kimiawi
Sebagian besar dari pelapukan bersamaan jalanya dengan pelarutan atau perubahan material dari batuan. Air yang jatuh kepermukaan bumi tidak saja terdiri atas air murni, akan tetapi selama jatuh itu membawa serta O2, CO2 dari atmosfer dan HCI,NH3 yang berasal dari hasil gunung api. Didalam tanah air ini mengambil pula CO2 dan asamhumus dari tutupan tumbuhan.
Air ini setelah mengambil zat-zat tersebut bekerja melarutkan mengosidasi atau juga meredukasi dan terjadilah reaksi kimia. Reaksi tersebut sukar untuk dibayakan. Selain dari bekerja melarutkan, air mempunyai fungsi memindakan mineral dari satu ketempat lainya. Contoh yang sangat baik sekali dari pelapukan kimia, kita lihat didaerah batuan kapur. Pelapukan demikian terlihat pula didaerah garam, daerah gipsum dan sebagainya.
Pelapukan demikian yang disebabkan oleh larutan air yang memasuki diaklas, rekan dan sebagainya dari batuan, juga terjadi didaerah batuan pasir. Salah satu pelapukan yang sangat sukar dibayakan ialah proses pembentukan tanah, seperti proses terjadinya tanah yang berwarna merah, terlebih didaerah tropic seperti tera rossa, laterit dan sebagainya dalam hal ini biosfer mempunyai hal yang sangat penting.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubanya sususan materi dari batuan tersebut dekomposisi. Contoh yang terkenal ialah pengerjaan-pengerjaan oksigen dan karbondioksida.
Sepotong baja yang baru dan mengkilat misalya, jikalau dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udarah dan lambat laun berbentuk warna lapisan yang kunig coklat. Jika pelapukan ini dibiarkan berbulan-bulan maka akhirya baja tadi akan patah dan akhirya akan tinggal debu yang coklat warnanya.
Unsur besi dari baja tersebut telah beraksi dengan O2 dan air sehingga membentuk substasi yang baru ialah Limonit atau Hidroksida besi. Proses diatas adalah sebuah contoh dari oksidasi dan pengerjaan hidrasi.
Sepotong tembaga jikalau dibiarkan begitu saja akan membentuk warna hijau. Reaksi ini dinamakan karbonasi satu proses yang bekerja juga pada batuan. Batuan diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam mineral dan mineral ini beraksi dengan agen pelapukan secara berbeda-beda.
Hanya sebagin dari mineral yang dapat larut pada air biasa, akan tetapi lebih banyak yang larut dalam H2CO3  yang dibentuk jikalau CO2 beraksi dengan air. Umpamanya mineral klasit (CaCO3) hamper tidak larut dalam air biasa, akan tetapi H2CO3 dapat merubanya menjadi Ca (HCO3)2kalsit ini larut dan dihancurkan oleh air melalui lubang dan celah dalam batuan. Kalsiuma karbonat adalah bagian utama dari batuan kapur, dan seperti telah diberikan contoh semula batuan ini dapat melarut.
Oleh sebab felspar terhitung salah satu mineral yang utama dari mineral-mineral pembentuk batuan, maka pelapukan dari felspar ini adalah penting artinya. Jilkalau felspar melapuk maka hasi utama ialah lempung yang sangat penting oleh sebab felspar adalah zat yang umum terdapat dalam selubungan batuan.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dibayangkan sebab :
KAI Si3O+ H2O + CO2  → lempung (berbagai macam Al silikat yang mengandung air ) +            2S1O2+K2CO3.
Perubahan dari felspar ini memerlukan hujan dan iklaim panas yang cukup. CO2 yang bereaksi, sebagian datang dari udara dan sebagian dari vegetasi yang telah membusuk. Reaksi yang terjadi pada sehubungan batuan yang sebenarya adalah sangat sulit, tak semudah seperti yang dibayangkan diatas dan telah pula dapat diketahui bahwa sebagian besar proses ini adalah biogenetik ialah dengan pertolonagan organism tumbuhan atau binatang.
Lempung sabagai satu hasil utama dari pelapukan felspar, terjadi dari beberapa mineral penting, yang terdapat dalam bagian kecil yang berukuran submikroskopik, hingga sangat susah untuk mempelajarinya. Penyelidikan cahaya X dan mikrosop electron dapat memberikan kepada kita beberapa sifat utama dari mineral ini, akan tetapi banyak dari kenyataan penting belum diketahui  meskipun dengan pertolongan alat modern. Masalah kimia dari lempung adalah satu soal kimia penting dalam kimia koloida.

Eksfolisasi
Batuan massif seperti granit, dorerit, arkosa, dan sebagainya, sering memperlihatkan gejalah pelapukan dimana batuan itu pacah menuruti bidan konsektik. Lapisan atau lempeng terlepas ini dapat berbeda-beda tebalnya; tipis, dari beberapa cm atau tebal samapi bepuluhan meter. Sebagian besar dari batuan dipotong oleh sistem diaklas yang teratur dan pelapukan itu berjalan sepanjang sistem diaklas ini.
Hasilnya ialah berbentuk pelapukan konsetris atau pelapukan sferoidal. Terjadinya eksfolisi itu diterangkan karena selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang dibentuk dari mineral pada batuan, menyebabkan material itu mengembang. Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih segar. Bagian yang segar ini kemudian akan memgalami proses yang sama sehingga pelapukan ini berurutan bekerja kedalam batuan. Pengembangan material akibat pelapukan kimia itu menyebabkan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.

Tubuhtanah
Dengan istilah tubuhtanah dimasukan bagian dari tutupan batuan yang sudah demikian lapuk dan yang telah berubah sedemikian rupa, sehinnga dapat mengandung tumbuhan yang berakar. Istilah tubuhtanah ini hampir selalu disalah gunakan dengan semua bagian dari selubungan. Terbentukya tubuhtanah yang baik adalah satu proses yang dengan sangat lambat sekali berjalan. Pertama-tama bagian atas dari selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan sedikit demi sedikit vegetasi mulai bertumbuh.
Pada umumnya tubuhtanah yang ada dalam demikian sangat miskin atau buruk kwalitasya dan mengandung banyak fragmen bagian besar dari batuan yang hanncur yang sebagian besarya telah berubah. Tubuhtanah demikian disebut tubuhtanah yang belum dewasa. Jikalau kemudian tumbuhan itu musnah, dan sebagian membusuk, maka dihasilakn material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara selama tubuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah dan beberapa diantaranya peranan yang penting dalam mengambil nitrogen dari udara yang mengkobinasikan dengan unsur lain untuk memungkinkan terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan vegetasi yang membusuk itu menghasilkan berbagai asam yang melapukan kimia secara kimia pada tutpan batuan dasar.
Demikianlah maka tubuhtanah berubah terus menerus dengan sangat lambat. Jika erosi tidak menggangu kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak terdapat hujan untuk meneruskan pelapukan kimia ini, dan lagi pula bila mengandung vegetasi yang agak lambat maka pembentukan tubuhtanah ini akan dipercepat oleh karna tiap langkah dari perkembangan ini menambah tumbuhan tanaman-tanaman yang pada giriranya menghasilkan material organik. Semua faktor ini memeprcepat perkembangan pembentuk tubuhtanah.
Lambat laun perkembangan tubuhtanah tumbuh lebih kedalam dan jikalau semua fragmen batuan telah hilang terkecuali bagian mineral yang sukar lapuk, maka tubuhtanah demikian dikatakan telah dewasa. “Topsoil” biasanya mempunyai warna yang lebih tua dibandikan “Subsoil” yang diletaknya dibawah. Pada umumya tumbuhan tubuhtanah yang telah dewasa ini mengandung lapisan yang nyata, tiap lapisan dari beberapa cm sampai beberapa meter.
Tubuhtanah yang belum dewasa merefleksikan sifat dari batuan yang terletak dibawahnya. Tubuhtanah demikian dibawah batuan granit kaya akan lempung yang dibentuk dari pelapukan felsper. Tubuhtanah ini banyak mengandung bagian kecil dari kwarsa dan lain bahan dari batuan granit, kesemuanya lepas akan tetapi tak berubah. Besi yang berasal dari biotit atau hornblenda telah dioksidasikan dan limonit yang dihasilakn memberi warna kuning pada lempung.
Tubuhtanah yang berasal sebagian dari schali dan sebagian dari batuan kapur, mengandung banyak lempung dan sangat kaya akan kalsium karbonat.
Untuk mengembangkan pengaruh iklim pada tubuhtanah, maka disi akan diberi contoh pertumbuhan dua macam tubuhtanah yang berlainan. Ditanah daerah subtropik tubuhtanah yang tinggi, yaitu zat organik yang dapat dari tumbuhan.
Didaerah-daerah tropik, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasikan yang terbentuk secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri ini. Humus daerah tropik yang rendah letaknya hanya terdapat dirawa-rawa. Didaerah rawa-rawa bakteri aerobic tidak dapt berkembang baik, karena air memisakan hawa dan humus. Pengerjaan-pengerjaan bakteri akan kecil sekali, sehingga dengan demikian humus dapat bertimbun dirawa-rawa tropika.
Dengan adanya humus, maka air yang menebus tubuhtanah lambat laun mengelurakan substansi yang tertentu, terlebih oksida besi dan oksida aluminum. Jikalau tidak ada humus, maka air tak dapat atau susah memindakan substansi, sehingga substansi ini berkumpul dalam tubuhtanah. Itulah sebabnya maka tubuhtanah pada umumya didaerah tropika, sangat kaya akan aluminium dan besi, pada banyak daerah-daerah mempunyai warna merah sebab besi yang dioksidasikan. Tubuhtanah demikian disebut laterit. Dalam laterit yang lebih tua, hidrosida ini akan terkonsentrasi dalam makan untuk tumbuhan sangat kurrang, sehingga sangat sedikit sekali tubuhtanah yang dapat hidup, meskipun didarah yang akan kaya hujan. Tubuhtanah yang demikian menutupi darerah yang luas seperti India dan Brazil.
Perkembangan yang ektrim dari tubuhtanah yang ekstrim dari tubuhtanah yang kaya akan aluminium menghasilkan akumulasi dan bauksit yang menghasilkan logam aluminium. Pengethuan penting yang tersendiri dan mempunyai hubungan rapat dengan ilmu-ilmu kimi dan fisika.   

Demikian artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi. Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Sampai Jumpa Lain Waktu.

2 komentar:

  1. bosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
    daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
    F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
    ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^

    BalasHapus
  2. Sudah Lama Bermain Tapi Tidak Pernah Menang?
    Silahkan di Coba Keberuntungan Anda Bersama Kami di WWW.AREATOTO.WIN
    Nantikan Juga Bonus Bonus Menarik Dari Kami

    BalasHapus

Popular Posts