Tampilkan postingan dengan label Geologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geologi. Tampilkan semua postingan
Film krakatoa the last day  adalah film dokumenter yang dirilis BBC (British Broadcasting Corporation) yang disutradarai oleh Sam Miller dan film dibuat berdasarkan catatan saksi mata pada letusan Krakatau pada tanggal 27 Agustus tahun 1883. Film tersebut menceritakan kedahsyatan letusan gunung Krakatau yang terjadi pada 27 Agustus 1883, Sekitar 60 juta ton lava dan magma dimuntahkan dari mulut gunung  itu. Material letusan yang terdiri dari batu apung dan debu bersuhu 500 derajat celcius menyapu dan menghancurkan lebih dari 165 desa dan sekitar 36  ribu jiwa tewas.
Krakatoa The Last Day- Sejarah Letusan Krakatau
Ilustrasi Letusan Krakatau

Film krakatoa the last day menceritakan tentang sejarah letusan gunung krakatau yang diceritakan kembali  berdasarkan catatan seorang ilmuan Geologi dari Belanda yang bernama Rogier Verbeek. Rogier Verbeek membuat catatan berdasarkan  kejadian yang dialami dirinya sendiri dan  catatan para korban yang masih selamat dari letusan gunung krakatau. Berdasarkan film Kisah ini berawal dari desa Katimbang,mei 1883. Didaerah sekitar Krakatau didiami oleh penduduk asli atau pribumi dan juga kolonial Belanda yang bertugas sebagai pengawas Bank Kapas yaitu Williem Beijerinck,dia bertugas bersama istrinya yang bernama Johana Beijerinck bersama ketiga anaknya. Williem Beijerinck juga mempunyai seorang juru tulis yang membantu dalam mengelola Bank Kapas yang merupakan orang asli pribumi yang bernama Tokaya.
Pada 1883 Rogier Verbeek mengunjungi keluarga Schuiit yang tinggal dan bekerja di mercusuar, setelah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik gunung Krakatau. Josef,anak laki-laki dari keluarga Schuits memperlihatkan temuannya berupa batu apung yang ia temukan di pantai kepada Rogier Verbeek. Akan tetapi ia tidak sadar bahwa temuan anak itu merupakan tanda-tanda dari bahaya yang mengancam
Sebelum letusan 1883, ketinggian gunung kerakatau Kurang lebih  2.600 meter di atas permukaan laut. Lereng gunung tertutup dengan vegetasi hijau, Aktivitas seismik yang terjadi di sekitar  gunung krakatau membuat  beberapa gempa bumi terasa hingga Australia. Tepatnya dari tanggal 20 Mei 1883, tiga bulan sebelum letusan puncak pada tanggal 27 agustus 1883, ventilasi uap mulai terjadi secara teratur. Dari letusan ini abu vulkanik mencapai ketinggian 6 km (20.000 kaki) dan ledakan bisa didengar di New Batavia (Jakarta) 160 km (99 mil) jauhnya. Pada bulan ini juga terjadi gempa vulkanik ,kejadian ini tidak memakan korban. Hingga bulan juni tidak ada catatan yang mereka tulis.
Pada tanggal 20 Mei 1883, pertama kalinya gunung meletus dan mengeluarkan asap yang sangat banyak. namun, bagi nsebagian orang hal ini digunakan untuk mencari uang, seperti Gerrit Schuit yang menyewa kapal loudon dengan J.H Lindeman sebagai kaptennya untuk melakukan pelayaran ke Pulau Krakatau.
Dan pada 25 Agustus 1883, malam sebelum terjadinya letusan di desa Ketimbang diadakan pagelaran wayang yang menceritakan tentang adanya bencana letusan gunung Krakatau ratusan tahun yang lalu. hal ini membuat Johanna sadar bahwa gempa yang selama ini terjadi pasti ada hubungannya dengan itu. namun, ketika hal ini di katakan pada Verbeek, dia tetap tidak mempercayai ucapan Johanna.  Rogier Verbeek yang merupakan ahli geologi Belanda menyatakan bahwa jarak  gunung krakatau ke penduduk sejauh 30 mil dan dipisahkan oleh lautan adalah jarak yang aman. Williem Beijerinck meyakini bahwa pernyataan yang dinyatakan oleh Rogier Verbek adalah benar. Rogier Verbeek tetap meyakinkan penduduk bahwa dengan jarak 30 mil adalah jarak aman. Namun pada kenyataannya Rogier Verbeek melarikan diri hingga 100 mil dan tidak menyerukan penduduk untuk mengungsi.
Di dalam pengungsiannya Rogier verbeek tetap melakukan penelitian melalui jendela dan mengukur ketinggian dari abu vulkanik yang di semburkan gunung tersebut. Dan setiap kali gunung tersebut terjadi ledakan Rogier Verbeek terlihat cemas. Bersama asistennya Rogier Veerbek  segera mengumpulkan buku-buku tentang gunung api. Survei geologi Sumatera 1850, Prinsip-Prinsip Geologi dari Weill, Klasifikasi Letusan Gunung Api dari Werner dan sebagainya ditumpuk untuk dicocokkan dengan keadaan. “Kopi sediakan kopi kita akan melewati malam yang panjang,” teriak Rogier Verbeek kepada asistennya.
Tiba-tiba munculah seorang wanita pribumi yang dengan ragu berkata  “Bahwa letusan hebat pernah terjadi di Krakatau,”
Rogier Verbeek yang seorang ahli gunung itu tercengang.
”Ada banyak cerita tentang  gunung tersebut tentang bagaimana roh gunung terlepas memecah belah daratan lalu menenggelamkannya di laut. Dan bagaimana dia lahir kembali dari laut. Dan ada orang bilang ia akan muncul kembali menghancurkan kita,” kata wanita itu pelan.
Asisten Verbeek pun segera sibuk mencari sebuah buku. ”Ini dia, Anda pasti akan tertarik,” katanya setelah menemukan buku itu.
Buku tersebut adalah Pustaka Raja Purwa. Tetapi bahasa yang digunakan sudah bahasa Belanda. Buku itu ternyata sudah diterbikan di Belanda beberapa tahun sebelum bencana Krakatao. Sedang Ranggawarsita sendiri hidup pada 1802-1873.
Dibacakannya oleh asisten tentang isi buku yang berkaitan dengan Krakatao.
”Akhirnya tahun 416  dengan gemuruh besar gunung meletus berkeping keping dan tenggelam ke dalam bumi,” kata asisten itu. Verbeek terdiam sebelum berkata ”Dan pada bagian selanjutnya apa?”
Dengan ragu asistennya itu melanjutkan membaca ”Air laut naik dan membanjiri daratan,” Verbeek pun terhenyak dan segera mengamati peta. Saat mengamati peta tersebut Rogier Verbeek dan asistenya tercengang bahwa sesungguhnya gunung krakatau  itu sangatlah luas tidak seperti yang ia bayangkan bahwa gunung tersebut ialah gunung yang kecil. Rogier Verbeek memerintahkan asistenya untuk mengambil batu apung yang di berikan oleh seorang anak, dan rogier verbeek mengamati dengan seksama batu apung  tersebut yang ternyata batu apung  tersebut memiliki struktur menyerupai batu apung di Tambora yang membuat  Rogier Verbeek dan asistenya tercengang.
Pada tanggal 26 Agustus 1883, pukul 10.00 kapal Loudon menepi ke anyer dan menaikkan kuli dari cina. Pukul 13.00 ketika akan diadakan acara pembukaan pasar, gunung Krakatau kembali meletus. Rogier Verbeek melakukan  pengamat pada pukul 14:00 WIB  dan melihat awan hitam abu setinggi 27 km (17 mil).Wiliem menyuruh jalur menuju Batavia dibuka untuk jalur pengungsian. Pukul 14.30 terjadi  air pantai surut hingga pertengahan yang merupakan tanda awal terjadinya Tsunami yang menghantam  pantai Jawa dan Sumatera sekitar 40 km (25 mil). yang menghancurkan ribuan rumah penduduk dan banyak korban.Namun kapal Loudon tetap selamat karena tsunami terjadi dibagian utara sedangkan kapal Loudon berada di selatan. pelaut yang hidup melaporkan bahwa dari letusan terdapat cahaya aneh dari gas dan abu bercampur menghasilkan listrik.
27 Agustus 1883, Empat ledakan besar terjadi di 05:30, 06:44, 10:02, dan 10:41 WIB. Ledakan terdengar begitu keras hingga 3.500 km (2.200 mil) jauhnya di Perth, Western Australia dan pulau Samudera Hindia Rodrigues dekat Mauritius, 4.800 km (3.000 mil) jauhnya.Sekitar tengah hari pada 27 Agustus, hujan abu panas turun sekitar Ketimbang (sekarang Katibung di Provinsi Lampung) di Sumatera.  Setelah hamper 20 jam meletus dapur magma kosong yang menyebabkan gunung menjadi runtuh. Abu dan batu apung bartumpuk di laut yang menyebabkan tsunami. Kapal Loudan tertimpa batuan-batuan yang berasal dari letusan gunung tersebut dan mengakibatkan kapal oleng. namun, J.H Lindeman sebagai seorang kapten menyuruh kepada penumpangnya untuk membersihkandek kapal dan penumpangnya di suruh turun ke kapal bagian bawah. kapal loudon yang seharusnya menepi di pelabuhan Lampung, kemudian membelokkan kapal ke arah 191 derajat dan menuju ke Krakatau melawan ombak agar kapal tidak terseret arus ke pantai dan hancur. `
Letusan gunung Krakatau ini selain menimbulkan tsunami juga mengakibatkan tempat yang digunakan untuk mengungsi warga tersapu angin yang membawa abu panas dan batuan yang berasal dari letusan gunung Krakatau. hal ini menyebabkan banyak warga meninggal dunia dan luka bakar yang parah. namun dari sekian banyak korban, keluarga Beijerink masih dapat selamat dari bencana tersebut.
Dampak dari letusan, karena 20 juta ton belerang dilepas ke atmosfer menyebabkan pandangan senja luar biasa di seluruh planet dan menurunkan suhu global hingga abad ke 20, batu keras 12 mil persegi lenyap diudara dalam 40 jam, menghancurkan 165 desa di pantai dan menewaskan lebih dari 36000 orang.
Kapten Lindeman berusaha untuk menyelamatkan para penumpang. Dia berhasil menyelamatkan para penumpang, dengan kejadian itu kapten Lindeman dihadiahi kalung salib emas dari penguasa belanda atas keberaniannya menyelamatkan semua orang di atas kapal Loudon.Dua juta ton belerang dimuntahkan ke atmosfer menyebabkan bayangan senja luar biasa diseluruh planet.Menurunnya suhu global hingga abad ke-20.

Tercatat pada tahun 1927, selat sunda gunung Krakatau meletus lagi .Kejadian ini ditulis oleh  Rogier Verbeek.Pemeriksaan setelah tahun1930 grafik batimetrik dibuat pada 1919 menunjukkan bukti tonjolan indikatif dari magma dekat permukaan dapur,Penduduk Indonesia menjulukinya yaitu anak Krakatau. seperti yang diramalkan oleh Verbeek, gunung baru akan terbentuk dengan kecepatann 5m pertahun.

Letak, luas & keadaan fisik Gunung Krakatau
Kepulauan Krakatau secara administratif termasuk kadalam Wilayah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Kepulauan ini berada di Selat Sunda, diantara Ujung Barat Pulau Jawa dan Ujung selatan Pulau Sumatera.
Secara geografis Kepulauan Krakatau terletak antara 105 20 15 s/d 105 28 22 Bujur Timur dan 06 03 25 s/d 06 10 43 Lintang Selatan. Kawasan lindung/ Cagar Alam mempunyai luas 13.735 Ha. Terdiri dari laut dan daratan.
Iklim dari kawasan ini terdiri dari musim kemarau pada bulan April s/d Agustus dan musim penghujan pada bulan September s/d Maret dengan curah hujan rata-rata adalah 850 mm per tahun.

TIPE LETUSAN GUNUNG KRAKAKATAU
Tipe Perret (Tipe Plinian)
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.


 Material Hasil Aktivitas Vulkanisme Gunung Krakatau

Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material padat , cair dan gas.

a) Benda padat (efflata) 
adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar (bom),dan batu apung.

b) Benda cair (effusive) 
adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin.
Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh kaldera yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap, kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung.

c) Benda gas (ekshalasi) 
adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di gunung berapi. Fumarol adalah uap air panas. Mofet adalah gas asam arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Dieng.
Proses keluarnya magma dinamakan letusan atau erupsi, ada yang berupa erupsi leleran (efusif), dan ada pula erupsi yang berupa ledakan (eksplosif).

Gejala Pravulkanik

Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai berikut.
a) Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan.
b) Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering.
c) Sering terjadi (terasa) adanya gempa.
d) Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki gunung.
e) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.



Bencana yang ditimbulkan gunung Krakatau antara lain sebagai berikut.

a) Bahaya langsung, berupa letusan yang disertai hamburan abu, bom, batu apung, prioklastika, aliran lumpur, dan lava.
b) Bahaya tidak langsung, merupakan bencana yang terjadi karena adanya aktivitas gunung api, misalnya gelombang pasang (tsunami), gempa vulkanik, perubahan muka tanah, hilangnya sumber air tanah dan sebagainya.
c) Munculnya gas-gas yang berbahaya seperti asam sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan monoksida (CO).
d) Bahaya lanjutan seperti perubahan mutu lingkungan fisik (gerakan tanah, longsoran, guguran batuan dan sebagainya).
e) Letusan besar sebuah gunung berapi dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dan hilangnya harta benda bagi penduduk daerah di sekitarnya.
f) Letusan gunung berapi dapat menimbulkan banjir lahar, baik lahar panas
maupun lahar dingin. Lahar ini dapat merusak semua benda di sekitar daerah yang dilaluinya.

Popular Posts