Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Film krakatoa the last day  adalah film dokumenter yang dirilis BBC (British Broadcasting Corporation) yang disutradarai oleh Sam Miller dan film dibuat berdasarkan catatan saksi mata pada letusan Krakatau pada tanggal 27 Agustus tahun 1883. Film tersebut menceritakan kedahsyatan letusan gunung Krakatau yang terjadi pada 27 Agustus 1883, Sekitar 60 juta ton lava dan magma dimuntahkan dari mulut gunung  itu. Material letusan yang terdiri dari batu apung dan debu bersuhu 500 derajat celcius menyapu dan menghancurkan lebih dari 165 desa dan sekitar 36  ribu jiwa tewas.
Krakatoa The Last Day- Sejarah Letusan Krakatau
Ilustrasi Letusan Krakatau

Film krakatoa the last day menceritakan tentang sejarah letusan gunung krakatau yang diceritakan kembali  berdasarkan catatan seorang ilmuan Geologi dari Belanda yang bernama Rogier Verbeek. Rogier Verbeek membuat catatan berdasarkan  kejadian yang dialami dirinya sendiri dan  catatan para korban yang masih selamat dari letusan gunung krakatau. Berdasarkan film Kisah ini berawal dari desa Katimbang,mei 1883. Didaerah sekitar Krakatau didiami oleh penduduk asli atau pribumi dan juga kolonial Belanda yang bertugas sebagai pengawas Bank Kapas yaitu Williem Beijerinck,dia bertugas bersama istrinya yang bernama Johana Beijerinck bersama ketiga anaknya. Williem Beijerinck juga mempunyai seorang juru tulis yang membantu dalam mengelola Bank Kapas yang merupakan orang asli pribumi yang bernama Tokaya.
Pada 1883 Rogier Verbeek mengunjungi keluarga Schuiit yang tinggal dan bekerja di mercusuar, setelah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik gunung Krakatau. Josef,anak laki-laki dari keluarga Schuits memperlihatkan temuannya berupa batu apung yang ia temukan di pantai kepada Rogier Verbeek. Akan tetapi ia tidak sadar bahwa temuan anak itu merupakan tanda-tanda dari bahaya yang mengancam
Sebelum letusan 1883, ketinggian gunung kerakatau Kurang lebih  2.600 meter di atas permukaan laut. Lereng gunung tertutup dengan vegetasi hijau, Aktivitas seismik yang terjadi di sekitar  gunung krakatau membuat  beberapa gempa bumi terasa hingga Australia. Tepatnya dari tanggal 20 Mei 1883, tiga bulan sebelum letusan puncak pada tanggal 27 agustus 1883, ventilasi uap mulai terjadi secara teratur. Dari letusan ini abu vulkanik mencapai ketinggian 6 km (20.000 kaki) dan ledakan bisa didengar di New Batavia (Jakarta) 160 km (99 mil) jauhnya. Pada bulan ini juga terjadi gempa vulkanik ,kejadian ini tidak memakan korban. Hingga bulan juni tidak ada catatan yang mereka tulis.
Pada tanggal 20 Mei 1883, pertama kalinya gunung meletus dan mengeluarkan asap yang sangat banyak. namun, bagi nsebagian orang hal ini digunakan untuk mencari uang, seperti Gerrit Schuit yang menyewa kapal loudon dengan J.H Lindeman sebagai kaptennya untuk melakukan pelayaran ke Pulau Krakatau.
Dan pada 25 Agustus 1883, malam sebelum terjadinya letusan di desa Ketimbang diadakan pagelaran wayang yang menceritakan tentang adanya bencana letusan gunung Krakatau ratusan tahun yang lalu. hal ini membuat Johanna sadar bahwa gempa yang selama ini terjadi pasti ada hubungannya dengan itu. namun, ketika hal ini di katakan pada Verbeek, dia tetap tidak mempercayai ucapan Johanna.  Rogier Verbeek yang merupakan ahli geologi Belanda menyatakan bahwa jarak  gunung krakatau ke penduduk sejauh 30 mil dan dipisahkan oleh lautan adalah jarak yang aman. Williem Beijerinck meyakini bahwa pernyataan yang dinyatakan oleh Rogier Verbek adalah benar. Rogier Verbeek tetap meyakinkan penduduk bahwa dengan jarak 30 mil adalah jarak aman. Namun pada kenyataannya Rogier Verbeek melarikan diri hingga 100 mil dan tidak menyerukan penduduk untuk mengungsi.
Di dalam pengungsiannya Rogier verbeek tetap melakukan penelitian melalui jendela dan mengukur ketinggian dari abu vulkanik yang di semburkan gunung tersebut. Dan setiap kali gunung tersebut terjadi ledakan Rogier Verbeek terlihat cemas. Bersama asistennya Rogier Veerbek  segera mengumpulkan buku-buku tentang gunung api. Survei geologi Sumatera 1850, Prinsip-Prinsip Geologi dari Weill, Klasifikasi Letusan Gunung Api dari Werner dan sebagainya ditumpuk untuk dicocokkan dengan keadaan. “Kopi sediakan kopi kita akan melewati malam yang panjang,” teriak Rogier Verbeek kepada asistennya.
Tiba-tiba munculah seorang wanita pribumi yang dengan ragu berkata  “Bahwa letusan hebat pernah terjadi di Krakatau,”
Rogier Verbeek yang seorang ahli gunung itu tercengang.
”Ada banyak cerita tentang  gunung tersebut tentang bagaimana roh gunung terlepas memecah belah daratan lalu menenggelamkannya di laut. Dan bagaimana dia lahir kembali dari laut. Dan ada orang bilang ia akan muncul kembali menghancurkan kita,” kata wanita itu pelan.
Asisten Verbeek pun segera sibuk mencari sebuah buku. ”Ini dia, Anda pasti akan tertarik,” katanya setelah menemukan buku itu.
Buku tersebut adalah Pustaka Raja Purwa. Tetapi bahasa yang digunakan sudah bahasa Belanda. Buku itu ternyata sudah diterbikan di Belanda beberapa tahun sebelum bencana Krakatao. Sedang Ranggawarsita sendiri hidup pada 1802-1873.
Dibacakannya oleh asisten tentang isi buku yang berkaitan dengan Krakatao.
”Akhirnya tahun 416  dengan gemuruh besar gunung meletus berkeping keping dan tenggelam ke dalam bumi,” kata asisten itu. Verbeek terdiam sebelum berkata ”Dan pada bagian selanjutnya apa?”
Dengan ragu asistennya itu melanjutkan membaca ”Air laut naik dan membanjiri daratan,” Verbeek pun terhenyak dan segera mengamati peta. Saat mengamati peta tersebut Rogier Verbeek dan asistenya tercengang bahwa sesungguhnya gunung krakatau  itu sangatlah luas tidak seperti yang ia bayangkan bahwa gunung tersebut ialah gunung yang kecil. Rogier Verbeek memerintahkan asistenya untuk mengambil batu apung yang di berikan oleh seorang anak, dan rogier verbeek mengamati dengan seksama batu apung  tersebut yang ternyata batu apung  tersebut memiliki struktur menyerupai batu apung di Tambora yang membuat  Rogier Verbeek dan asistenya tercengang.
Pada tanggal 26 Agustus 1883, pukul 10.00 kapal Loudon menepi ke anyer dan menaikkan kuli dari cina. Pukul 13.00 ketika akan diadakan acara pembukaan pasar, gunung Krakatau kembali meletus. Rogier Verbeek melakukan  pengamat pada pukul 14:00 WIB  dan melihat awan hitam abu setinggi 27 km (17 mil).Wiliem menyuruh jalur menuju Batavia dibuka untuk jalur pengungsian. Pukul 14.30 terjadi  air pantai surut hingga pertengahan yang merupakan tanda awal terjadinya Tsunami yang menghantam  pantai Jawa dan Sumatera sekitar 40 km (25 mil). yang menghancurkan ribuan rumah penduduk dan banyak korban.Namun kapal Loudon tetap selamat karena tsunami terjadi dibagian utara sedangkan kapal Loudon berada di selatan. pelaut yang hidup melaporkan bahwa dari letusan terdapat cahaya aneh dari gas dan abu bercampur menghasilkan listrik.
27 Agustus 1883, Empat ledakan besar terjadi di 05:30, 06:44, 10:02, dan 10:41 WIB. Ledakan terdengar begitu keras hingga 3.500 km (2.200 mil) jauhnya di Perth, Western Australia dan pulau Samudera Hindia Rodrigues dekat Mauritius, 4.800 km (3.000 mil) jauhnya.Sekitar tengah hari pada 27 Agustus, hujan abu panas turun sekitar Ketimbang (sekarang Katibung di Provinsi Lampung) di Sumatera.  Setelah hamper 20 jam meletus dapur magma kosong yang menyebabkan gunung menjadi runtuh. Abu dan batu apung bartumpuk di laut yang menyebabkan tsunami. Kapal Loudan tertimpa batuan-batuan yang berasal dari letusan gunung tersebut dan mengakibatkan kapal oleng. namun, J.H Lindeman sebagai seorang kapten menyuruh kepada penumpangnya untuk membersihkandek kapal dan penumpangnya di suruh turun ke kapal bagian bawah. kapal loudon yang seharusnya menepi di pelabuhan Lampung, kemudian membelokkan kapal ke arah 191 derajat dan menuju ke Krakatau melawan ombak agar kapal tidak terseret arus ke pantai dan hancur. `
Letusan gunung Krakatau ini selain menimbulkan tsunami juga mengakibatkan tempat yang digunakan untuk mengungsi warga tersapu angin yang membawa abu panas dan batuan yang berasal dari letusan gunung Krakatau. hal ini menyebabkan banyak warga meninggal dunia dan luka bakar yang parah. namun dari sekian banyak korban, keluarga Beijerink masih dapat selamat dari bencana tersebut.
Dampak dari letusan, karena 20 juta ton belerang dilepas ke atmosfer menyebabkan pandangan senja luar biasa di seluruh planet dan menurunkan suhu global hingga abad ke 20, batu keras 12 mil persegi lenyap diudara dalam 40 jam, menghancurkan 165 desa di pantai dan menewaskan lebih dari 36000 orang.
Kapten Lindeman berusaha untuk menyelamatkan para penumpang. Dia berhasil menyelamatkan para penumpang, dengan kejadian itu kapten Lindeman dihadiahi kalung salib emas dari penguasa belanda atas keberaniannya menyelamatkan semua orang di atas kapal Loudon.Dua juta ton belerang dimuntahkan ke atmosfer menyebabkan bayangan senja luar biasa diseluruh planet.Menurunnya suhu global hingga abad ke-20.

Tercatat pada tahun 1927, selat sunda gunung Krakatau meletus lagi .Kejadian ini ditulis oleh  Rogier Verbeek.Pemeriksaan setelah tahun1930 grafik batimetrik dibuat pada 1919 menunjukkan bukti tonjolan indikatif dari magma dekat permukaan dapur,Penduduk Indonesia menjulukinya yaitu anak Krakatau. seperti yang diramalkan oleh Verbeek, gunung baru akan terbentuk dengan kecepatann 5m pertahun.

Letak, luas & keadaan fisik Gunung Krakatau
Kepulauan Krakatau secara administratif termasuk kadalam Wilayah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Kepulauan ini berada di Selat Sunda, diantara Ujung Barat Pulau Jawa dan Ujung selatan Pulau Sumatera.
Secara geografis Kepulauan Krakatau terletak antara 105 20 15 s/d 105 28 22 Bujur Timur dan 06 03 25 s/d 06 10 43 Lintang Selatan. Kawasan lindung/ Cagar Alam mempunyai luas 13.735 Ha. Terdiri dari laut dan daratan.
Iklim dari kawasan ini terdiri dari musim kemarau pada bulan April s/d Agustus dan musim penghujan pada bulan September s/d Maret dengan curah hujan rata-rata adalah 850 mm per tahun.

TIPE LETUSAN GUNUNG KRAKAKATAU
Tipe Perret (Tipe Plinian)
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.


 Material Hasil Aktivitas Vulkanisme Gunung Krakatau

Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material padat , cair dan gas.

a) Benda padat (efflata) 
adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar (bom),dan batu apung.

b) Benda cair (effusive) 
adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin.
Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh kaldera yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap, kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung.

c) Benda gas (ekshalasi) 
adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di gunung berapi. Fumarol adalah uap air panas. Mofet adalah gas asam arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Dieng.
Proses keluarnya magma dinamakan letusan atau erupsi, ada yang berupa erupsi leleran (efusif), dan ada pula erupsi yang berupa ledakan (eksplosif).

Gejala Pravulkanik

Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai berikut.
a) Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan.
b) Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering.
c) Sering terjadi (terasa) adanya gempa.
d) Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki gunung.
e) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.



Bencana yang ditimbulkan gunung Krakatau antara lain sebagai berikut.

a) Bahaya langsung, berupa letusan yang disertai hamburan abu, bom, batu apung, prioklastika, aliran lumpur, dan lava.
b) Bahaya tidak langsung, merupakan bencana yang terjadi karena adanya aktivitas gunung api, misalnya gelombang pasang (tsunami), gempa vulkanik, perubahan muka tanah, hilangnya sumber air tanah dan sebagainya.
c) Munculnya gas-gas yang berbahaya seperti asam sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), dan monoksida (CO).
d) Bahaya lanjutan seperti perubahan mutu lingkungan fisik (gerakan tanah, longsoran, guguran batuan dan sebagainya).
e) Letusan besar sebuah gunung berapi dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dan hilangnya harta benda bagi penduduk daerah di sekitarnya.
f) Letusan gunung berapi dapat menimbulkan banjir lahar, baik lahar panas
maupun lahar dingin. Lahar ini dapat merusak semua benda di sekitar daerah yang dilaluinya.
Pengertian Good Governance

            Istilah good and clean governance merupakan wacana baru dalam kosakata ilmu politik. Ia muncul pada awal 1900-an. Secara umum istilah good and clean governance memiliki pengertian akan segala hal yang terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, pengertian good governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata, tetapi menyangkut semua lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah (lembaga swadaya masyarakat) dengan istilah good corporate. Bahkan, prinsip-prinsip good governance dapat pula diterapkan pengelolaan lembaga sosial dan kemasyarakatan dari yang paling sederhana hingga berskala besar, seperti arisan, pengajian, perkumpulan olahraga di tingkat rukun tetangga, organisasi kelas, hingga organisasi diatasnya.
            Di Indonesia, substansi wacana good governance dapat dipadankan dengan istilah pemerintahan yang baik, yang bersih, dan berwibawa. Pemerintahan yang baik adalah sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat yang diatur oleh tingkatan pemerintah negara yang berkaitan dengan sumber-sumber sosial, budaya, politik, serta ekonomi. Dalam praktiknya, pemerintahan yang bersih (clean governance), adalah model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab.
Sejalan dengan prinsip diatas, pemerintahan yang baik itu berarti baik dalam proses maupun hasil-hasilnya.semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis,tidak saling berbetunturan, dan memperoleh dukungan dari rakyat.pemerintahan juga bisa dikatakan baik jika pembangunan dapat dilakukan dengan biaya yang sangat minimal namun dengan hasil yang maksimal. Faktor lain yang tak kalah penting, suatu pemeintahan dapat dikatakan baik jika produktivitas bersinergi denan peningkatan indikator kemampuan ekonomi rakyat, baik dalam aspek produktivitas,daya beli, maupun kesehjateraan spritualitasnya.
Utuk mencapai kondisi sosial ekonomi di atas proses pembentukan pemerintahan yang berlangsung secara demokratis mutlak dilakukan. Sebagai sebuah paradigma pengelolaan lembaga negara good and clean governance dapat terwujud secara maksimal jika ditopang oleh dua unsur yang sering terkait Negara dan masyarakat madani yang di dalamnya terdapat sektor swasta . Negara dengan birokrasi pemerintahanya dituntut untuk mengubah pola pelayanan publik dari perspektiv birokrasi elitis menjadi birokrasi populis. Birokrasi populis adalah tata kelola pemerintahan yang berorientasi melayani dan berpihak kepada kepentingan  masyarakat.
Pada saat yang sama, sebagai komponen di luar birokrasi negara,sektor swasta (coporate sektors) harus pula bertanggung jawab dalam proses pengelolaan sumberdaya alamdan perumusan kebijakan publik dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra strategis. Dalam hal ini, sebagai bagian dari pelaksanaan good and clean governance , dunia usaha berkewajiban untuk memiliki tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR), yakni dalam bentuk kebijakan sosial perusahaan yang bertanggung jawab langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dimana suatu perusahaan beroperasi. Bentuk tanggung jawab sosial (CSR) itu dapat diwujudkan dalam program program pengembangan masyarakat( community emplowerment) dan pelestarian lingkungan hidup.
Clean And Good Governance
Ilustrasi Clean And Good Governance


Pengertian Good Governance Menurut Para Ahli
  1. Menurut Effendi dalam Azhri, dkk. (2009 : 187). Di internet, Good Governance sebagai penyelenggaraan pemerintahan secara partisipasi, efektif,          jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab kepada semua pemerintahan.
  2. Menurut Kooman (1992). bahwa Governance merupakan proses interaksi sosial politik antara pemerintahan dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat
  3. Menurut Word Bank (Dalam Mardiasmo .0. 9001:23). Suatu penyelenggaraan yang solid dan bertanggungjawab dan sejalan dengan prinsip demokrasi


Prinsip – Prinsip Good Governance
Menurut Bob Sugeng Handiwinata, asumsi dasar good governance haruslah menciptakan sinergi antara sektor pemerintah (menyediakan perangkat aturan dan kebijakan), sektor bisnis (menggerakkan roda perekonomian) dan sektor civil society (aktivitas swadaya guna mengembangkan produktivitas ekonomi, efektivitas, dan efesiensi. (Bob Sugeng Handiwinata:2007).
Syarat bagi terciptanya good governance yang merupakan prinsip dasar, meliputi:

Partisipatoris
Partisipatoris adalah setiap pembuatan peraturan dan/ atau kebijakan selalu melibatkan unsur masyarakat (melalui wakil – wakilnya). Bentuk partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan prinsip demokrasi yakni kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat secara konstruktif. Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam seluruh aspek pembangunan, termasuk dalam sektor sektor kehidupan sosial lainnya selain kegiatan politik, maka regulasi birokrasi harus minimalisasi.
         Paradigma birokrasi sebagai pusat pelayanan publik seyogya diikuti dengan de regulasi berbagai aturan, sehingga proses sebuah usaha dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Efisiensi pelayanan publik meliputi pelayanan yang tepat waktu dengan biaya murah. Paradigma ini tentu saja menhajatkan perubahan orientasi birokrasi dari birokrasi yang dilayani menjadi birokrasi yang melayani.

Rule of law (penegak hukum)
   ASAS penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintahan yang profesional harus didukung oleh penegakan hukum yang berwibawa. Tanpa ditopang oleh aturan hukum dan penegakannya secara konsekuen, partisipasi publik dapat berubah menjadi tindakan publik yang anarkis. Realisasi wujud good and clean governance, harus diimbangi dengan komitmen pemerintah untuk menegakan hukum yang mengandung unsur unsur sebagai berikut:
  1. Supermasi hukum yaitu setiap tindakan unsur unsur kekuasaan negara, dan peluang partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum dan aturan yang jelas dan tegas dan dilaksanakan secara benar dan independen.
  2. Kepastian hukum (legal certainty), bahwa setiap kehidupan berbangsa dan bernegara diataur oleh hukum yang jelas dan pasti, tidak duplikatif dan tidak bertentangan antara satu dan lainnya.
  3. Hukum yang responsif yaitu aturan aturan hukum disusun berdasarkan aspirasi  masyarakat luas, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan publik secara adil.
  4. Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminatif yaitu penegakan hukum berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu. Untuk itu, diperlukan penegakan hukum yang memiliki integritas moral dan bertanggung jawab terhadap kepentingan hukum.
  5. Indenpendendensi peradilan, yakni peradilan yang idendependen bebas dari pengaruh penguasa atau kekuatan lainnya.


Transparansi
Yakni adanya ruang kebebasan untuk memperoleh informasi public bagi warga yang membutuhkan (diatur oleh undang – undang). Ada ketegasan antara rahasia negara dengan informasi yang terbuka untuk publik.Dalam pengelolaan negara terdapat delapan unsur yang harus dilakukan secara transparan , yaitu:
3.3.3.1. Penetapan posisi , jabatan atau kedudukan.
3.3.3.2. Kekayaan pejabat publik
3.3.3.3. Pemberian penghargaan.
3.3.3.4.Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan.
3.3.3.5. Kesehatan.
3.3.3.6. Moralitas para pejabat dan aparatur pelayan publik.
3.3.3.7. Keamanan dan ketertiban.
3.3.3.8.Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.

Responsif (responsive)
Affan menegaskan bahwa pemerintah harus memahami kebutuhan masyarakat-masyarakatnya, jangan menunggu mereka menyampaikan keinginannya, tetapi mereka secara proaktif mempelajari dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan masyarakat, untuk kemudian melahirkan berbagai kebijakan strategis guna memenuhi kepentingan umum.
 Konsesus (consesus)
Prinsip ini menyatakan bahwa keputusan apapun harus dilakukan melalui proses musyawarah melalui konsesus. Model pengambilan keputusan tersebut, selain dapat memuaskan sebagian besar pihak, juga akan menjadi keputusan yang mengikat dan milik bersama, sehingga akan memiliki kekuatan memaksa bagi semuakomponen yang terlibat untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Kesetaraan (equity)
Clean and good governance juga harus didukung dengan asa kesetaraan, yakni kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan. Asas ini harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh semua penyelenggara pemerintahan di Indonesia karena kenyatan sosiologis bangsa kita sebagai bangsa yang majemuk, baik etnis, agama, dan budaya.
Efektivitas dan efisiensi
Konsep efektivitas  dalam sektor kegiatan-kegiatan publik memiliki makna ganda, yakni efektivitas dalam pelaksanan proses-proses pekerjaan, baik oleh pejabat publik maupun partisipasi masyarakat, dan kedua, efektivitas dalam konteks hasil, yakni mampu membrikan kesejahteraan pada sebesar-besarnya kelompok dan lapisan sosial.
Akuntabilitas (accountability)
Asas akuntabilitas adalah pertanggung jawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka. Secara teoritik, akuntabilitas menyangkut dua dimensi yakni akuntabilitas vertikal yang memiliki pengertian bahwa setiap pejabat harus mempertanggung jawabkan berbagai kebijakan dan pelaksanaan  tugas-tugasnya terhadap atasan yang lebih tinggi, dan yang kedua akuntabilitas horisontal yaitu pertanggungjawaban pemegang jabatan publik pada lembaga yang setara.
Visi Strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang. Tidak sekedar memiliki agenda strategis untuk masa yang akan datang, seseorang yang memiliki jabatan publik atau lembaga profesional lainnya, harus memiliki kemampuan menganalisa persoalan dan  tantangan yang akan dihadapi oleh lembaga yang dipimpinnya.

Implementasi kesemuanya, sangat dibutuhkan sebagai syarat bagi terciptanya pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government).
Menurut Institute on Governance (1996), sebagaimana dikutip Nisjar (1997) untuk menciptakan good governance perlu diciptakan hal – hal sebagai berikut:

1.      Kerangka kerja tim (team work) antarorganisasi, departemen, dan        wilayah.
2.      Hubungan kemitraan antara pemerintah dengan setiap unsur dalam masyarakat negara yang bersabgkutan.
3.      Pemahaman dan komitmen terhadap manfaat dan arti pentingnya tanggung jawab bersama dan kerjasama dalam suatu keterpaduan serta senergisme dalam pencapaian tujuan.
4.      Adanya dukungan dan sistem imbalan yang memadai untuk mendorong terciptanya kemampuan dan keberanian menanggung resiko (risk taking) dan berinisiatif, sepanjang hal ini secara realistic dapat dikembangkan.
5.      Adanya pelayanan administrasi public yang berorientasi pada masyarakat, mudah dijangkau masyarakat dan bersahabat, berdasarkan pada asas pemerataan dan keadilan dalam setiap tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, berfokus pada kepentingan masyarakat, bersikap professional dan tidak memihak (non-partisan).


 Hubungan Antara Clean And Good Governance Dengan Gerakan Anti Korupsi
Clean and good governance meniscayakan adanya transparansi disegala bidang. Hal ini untuk mengikis budaya korupsi yang mengakibatkan kebocoran anggaran dalam penggunaan uang negara untuk kepentingan individu atau golongan bukan untuk kesejahteraan rakyat.
Dalam menciptakan situasi perang terhadap korupsi Didin S Damanhuri menyusun grand design:
2.3.2.      Apapun kebijakan antikorupsi yang diambil, haruslah disadari bahwa kebijakan dan langkah-langkah tersebut hendaknya ditempatkan sebagai ''totok nadi'' yang strategis, berkelanjutan, dan paling bertanggung jawab di antara semua langkah total football, estafet dari semua pihak yang peduli terhadap pemberantasan korupsi, baik dari kaum agamawan, akademisi, parlemen, LSM, pers, dunia internasional, dan seterusnya
2.3.3.      Menghindari politik belah bambu yang menggunakan KPTPK, Kejaksaan, dan Polri untuk memburu pihak-pihak yang secara politis harus dikalahkan dan membiarkan pihak-pihak yang dianggap kawan politik.
2.3.4.      Keseriusan untuk mencari solusi terbebasnya TNI dan Polri dari dunia politik dan bisnis secara tuntas.
2.3.5.      Euforia elite politik di pusat dan daerah dalam menikmati kebebasan politik, kebebasan berpendapat, dan kebebasan pers yang seharusnya semakin mendewasakan kehidupan berdemokrasi yang ujung-ujungnya juga mampu membangkitkan kembali kehidupan ekonomi dengan ukuran rakyat yang semakin sejahtera.

 Hubungan Antara Good And Clean Governance Dengan Dengan Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik
Dalam rangka menyelamatkan keuangan negara, banyak upaya pemerintah yang sudah dilaksanakan diantaranya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
Kemudian dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah semakin jelas keseriusan pemerintah dalam hal pembenahan sistem pengelolaan keuangan negara, mengutip pendapat pakar bahwa selama ini yang diterapkan nampaknya masih lemah dan cenderung membuka peluang yang sangat besar bagi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran.
Penerapan PP Nomor 60 Tahun 2008 bukan hanya tanggungjawab BPKP tetapi seluruh instansi pemerintah guna mewujudkan good governance untuk menuju Clean Government. Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) PP 60 tahun 2008 jelas bahwa BPKP mempunyai tugas yang cukup berat.
Tentu bukan soal yang mudah dalam mempersiapkan personil yang dapat melaksanakan tugas tersebut, perlu adanya kesepahaman dalam mencermati secara komprehensif apa yang tertuang dalam PP tersebut.
Dengan tiga pilar pelayanan public menjadi titik setrategis untuk memulai pengembangan dan penerapan Clean and good governance di Indonesia. Tiga pilar tersebut yakni:
  1. Pelayanan publik selama ini menjadi tempat dimana negara yang diwakili pemerintah berinteraksi dengan lembaga non pemerintah.
  2. Pelayanan publik tempat dimana berbagai aspek Clean and good governance dapat diartikulasikan lebih mudah.
  3. Pelayanan publik melibatkan semua unsur yaitu pemerintah, masyarakat dan mekanisme pasar.

 Kebijakan pemerintah terkait dengan paradigma good and clean governance
Makna dari governance dan good governance pada dasarnya tidak diatur dalam sebuah undang-undang (UU). Tetapi dapat dimaknai bahwa governance adalah tata pemerintahan, penyelenggaraan negara, atau management (pengelolaan) yang artinya kekuasaan tidak lagi semata-mata dimiliki atau menjadi urusan pemerintah. Governance itu sendiri memiliki unsur kata kerja yaitu governing yang berarti fungsi pemerintah bersama instansi lain (LSM, swasta dan warga negara) yang dilaksanakan secara seimbang dan partisipatif. Sedangkan good governance adalah tata pemerintahan yang baik atau menjalankan fungsi pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (struktur, fungsi, manusia, aturan, dan lain-lain).
Clean government adalah pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Good corporate adalah tata pengelolaan perusahaan yang baik dan bersih. Governance without goverment berarti bahwa pemerintah tidak selalu di warnai dengan lembaga, tapi termasuk dalam makna proses pemerintah (Prasetijo, 2009).
Istilah good governance lahir sejak berakhirnya Orde Baru dan digantikan dengan gerakan reformasi. Sejak itu pula sering diangkat menjadi wacana atau tema pokok dalam setiap kegiatan pemerintahan. Namun meski sudah sering terdengar ditelinga  legislatif, pengaturan mengenai good governance belum diatur secara khusus dalam bentuk sebuah produk, UU misalnya. Hanya terdapat sebuah regulasi yaitu UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang mengatur penyelenggaraan negara dengan Asas Umum Pemerintahan Negara yang Baik (AUPB).

Good governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang baik maka harus memiliki beberapa bidang yang dilakukan agar tujuan utamanya dapat dicapai, yang meliputi (Efendi, 2005):
Politik
Politik merupakan bidang yang sangat riskan dengan lahirnya msalah karena seringkali menjadi penghambat bagi terwujudnya good governance. Konsep politik yang kurang bahkan tidak demokratis yang berdampak pada berbagai persoalan di lapangan. Krisis politik yang saat ini terjadi di Indonesia dewasa ini tidak lepas dari penataan sistem politik yang kurang demokratis. Maka perlu dilakukan pembaharuan politik yang menyangkut berbagai masalah penting seperti:

UUD NRI 1945 yang merupakan sumber hukum dan acuan pokok penyelenggaraan pemerintahan maka dalam penyelenggaraannya harus dilakukan untuk mendukung terwujudnya good governance. Konsep good governance itu dilakukan dalam pemilihan presiden langsung, memperjelas susunan dan kedudukan MPR dan DPR, kemandirian lembaga peradilan, kemandirian kejaksaan agung dan penambahan pasal-pasal tentang hak asasi manusia.
Perubahan UU Politik dan UU Keormasan yang lebih menjamin partisipasi dan mencerminkan keterwakilan rakyat.
Reformasi agraria dan perburuhan.
Mempercepat penghapusan peran sosial politik TNI.
Penegakan supremasi hokum.

 Ekonomi
Ekonomi Indonesia memang sempat terlepas dari krisis global yang bahkan bisa menimpa Amerika Serikat. Namun keadaan Indonesia saat ini masih terbilang krisis karena masih banyaknya pihak yang belum sejahtera dengan ekonomi ekonomi rakyat. Hal ini dikarenakan krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai masalah sosial yang bila tidak teratasi akan mengganggu kinerja pemerintahan secara menyeluruh. Permasalahan krisis ekonomi di Indonesia masih berlanjut sehingga perlu dilahirkan kebijakan untuk segera .

 Sosial
Masyarakat yang sejahtera dengan terwujudnya setiap kepentingan masyarakat yang tercover dalam kepentingan umum adalah perwujudan nyata good governance. Masyarakat selain menuntut perealisasikan haknya tetapi juga harus memikirkan kewajibannya dengan berpartisipasi aktif dalam menentukan berbagai kebijakan pemerintahan. Hal ini sebagai langkah nyata menjalankan fungsi pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Namun keadaan Indonesia saat ini masih belum mampu memberikan kedudukan masyarakat yang berdaya di hadapan negara. Karena diberbagai bidang yang didasari kepentingan sosial masih banyak timbul masalah sosial. Sesuai dengan UUD NRI Pasal 28 bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Masyarakat diberikan kesempatan untuk membentuk golongan dengan tujuan tertentu selama tidak bertentangan dengan tujuan negara. Namun konflik antar golongan yang masih sering terjadi sangat kecil kemungkinan good governance bisa ditegakkan. Maka good governance harus ditegakkan dengan keadaan masyarakat dengan konflik antar golongan tersebut.


 Hukum
Dalam menjalankan pemerintahan pejabat negara memakai hukum sebagai istrumen mewujudkan tujuan negara. Hukum adalah bagian penting dalam penegakan good governance. Setiap kelemahan sistem hukum akan memberikan influence terhadap kinerja pemerintahan secara keseluruhan, karena good governanance tidak akan dapat  berjalan dengan baik dengan hukum yang lemah. Penguatan sistem hukum atau reformasi hukum merupakan kebutuhan mutlak bagi terwujudnya good governance. Hukum saat ini lebih dianggap sebagai komiditi daripada lembaga penegak keadilan dan kalangan kapitalis lainnya. Kenyataan ini yang membuat ketidakpercayaan dan ketidaktaatan pada hukum oleh masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rozak dan Ubaydillah, 2008. Pendidikan kewargaan (civic education).        Jakarta: Kencana pranada media grup.

Purwanto, Rahman, dan Srijanti, 2009. Pendidikan kewarganegaraan untuk           mahasiswa. Jakarta: Graha ilmu, Universitas mercubuana.

Tim penulis. 2006. Pendidikan kewarganegaraan untuk mahasiswa. Bandarlampung:         Universitas Lampung



Sebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu
1. Asiatis wilayahnya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. 
2. Australia wilayahnya meliputi Papua, dan Maluku. 
3. Peralihan wilayahnya meliputi Sulawesi, dan Nusa Tenggara. 

Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia
Ilustrasi Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia 

Antara fauna bagian barat dan bagian tengah di batasi oleh Garis Wallace karena yang melakukan penelitiannya ialah Wallace. 

Antara fauna bagian timur dan bagian tengah dibatasi oleh Garis Weber 


Sebaran fauna dibagi menjadi 3 karena menurut penelitian Wallace dan Weber di Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur, memiliki perbedaan yaitu: 
1. Di Indonesia bagian barat terdapat fauna Asia. 
2. Di Indonesia bagian timur terdapat fauna Australia. 
3. Di Indonesia bagian tengah terdapat fauna asli Indonesia. 

Fauna Asia dan Australia ada di Indonesia karena pada zaman es(Glasial) suhu permukaan bumi masih naik turun, dan pada saat suhu turun, lautan di Kutub beku sedangkan di daerah tropis permukaan air laut turun 170 meter. Sebagai dasar laut yang dangkal menjadi daratan, sehingga fauna tipe Asiatis masuk ke Indonesia melalui dangkalan sunda, sedangkan fauna tipe Australia masuk ke Indonesia melalui dangkalan Sahul. 

Sedangkan pada Indonesia bagian tengah tidak terdapat fauna tipe Asia dan Australia karena dibatasi oleh laut yang dalam. 

Fauna tipe Indonesia bagian barat(Asiatis)
1) Tapir 
2) Banteng 
3) Kera gibbon 
4) Mawas 
5) Beruang 
6) Badak 
7) Gajah 
8) Siamang 
9) Kijang 
10) Harimau loreng 
11) Harimau kumbang 
12) Kancil 
13) Trenggiling 
14) Jalak Bali dan Burung Merah 
15) Singa 
16) Mukang. 

Fauna tipe Indonesia bagian Timur(Australia)
1) Burung Cendrawasih 
2) Burung Kasuari 
3) Burung Nuri 
4) Burung Raja Udang 
5) Katak Pohon 
6) Katak Terbang 
7) Katak Air 
8) Berbagai Jenis Serangga 
9) Berbagai jenis Ikan 
10) Kangguru 
11) Walabi 
12) Beruang 
13) Kadal 
14) Biawak 
15) Buaya 
16) Opos Sum Laying(Pemanjat Berkantung) 
17) Nokdiak(Landak Papua) Kura-kura. 

Fauna tipe Indonesia bagian tengah(Peralihan)
1) Anoa 
2) Babi Rusa 
3) Kuskus 
4) Monyet Hitam 
5) Sapi 
6) Bateng 
7) Kura-kura 
8) Buaya 
9) Katak Pohon 
10) Katak Terbang 
11) Katak air 
12) Burung Maleo 
13) Burung Kakaktua 
14) Burung Nuri 
15) Merpati 
16) Burung Dewata 
17) Angsa 
18) Tapir 
19) Kera 
20) Kuskus. 

Persebaran Flora di Indonesia :

Flora tipe Indonesia bagian barat (Asiatis)
1) Kayu Jati 
2) Beringin 
3) Pakis-Pakisan 
4) Akasia 
5) Pohon Durian 
6) Pohon Kesambi 
7) Pohon Cemara 
8) Kayu Pinus 
9) Kayu Ulin 
10) Kayu Gaharu Buaya 
11) Hutan Bakau 
12) Raflesia 

Flora tipe Indonesia bagian Tengah(Peralihan)
1) Kayu Hitam 
2) Cendana 
3) Kemiri 
4) Anggrek Hitam 
5) Anggrek Putih 
6) Anggrek Macan Tutul 
7) Kayu Putih 

Flora tipe Indonesia bagian Timur(Australis)
1) Padang Lumut 
2) Hutan Bakau 
3) Kayu Ulin 
4) Rotan 
5) Kayu Tengkawang 
6) Rumput Teki-tekian 
7) Pandan 
8) Nipah 

Kawasan Flora peralihan disebut juga kawasan fauna Campuran atau Gabungan karena adanya gabungan fauna Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat, 

seperti fauna peralihan yang ada di Asiatis = Tapir dan Kera, Australis= Kuskus dan Burung.
Pada kesempatan kali ini  saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pelapukan Batuan Secara Geologi Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Silahkan anda simak artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dibawah ini:
P E L A P U K A N
Pelapukan Batuan Secara Geologi
Ilustrasi Pelapukan Batuan Secara Geologi

Batuan Dasar dan Tanah
Baatuan dasar (“bedrock”) terletak dibawah tanag dipermukaan tanah, ada yang batuan dasar ini dapat dilihat dengan melakukan pengboran-pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh tudung atau selubung terdiri dari bataun (“soil”) yang tebalnya bergantian dari beberapa cm sampai beberapa ratusan meter. Disamping dari tubuh tanah lapisan ini terdiri dari lempung, batupasir dan lain-lain material lepas. Batuan dasar yang terletak dipermukaan bumi hampir semuanya telah berubah. Sebagian dari batuan ini telah demikian lapukanya, sehingga dengan gampang sekali dihancurkan. Nyata sekali bahwa batuan tadi telah berubah bagian luarya karena pengerjaan cuaca. Itulah sebabya maka dikatakan bahwa batuan tadi telah mengalami pengerjaan cuaca atau lapukan.

Pelapukan Mekanik
Dalam hal ini batuan-batuan menjadi pecah, sehingga bagian kecilya. Penghancuran mekanik dari batuan-batuan ini dengan atau tidak disertai pengerjaan  kimia dinamakan desingtregasi. Pelapukan kering atau insolasi kita kenal didaerah-daerah gurun sebagai akibat sebagai akibat dari pengkajian matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tak terdapat perubahan materi pada batuan tersebut. Disebabkan perbedaan temperatur yang besar pada waktu siang dan malam hari, maka batuan akan mengalami ketegangan-ketegan yang menyebabkan batuan-batuan itu patah. Dipadang pasir sering terdengar semacam bunyi letusan disebabkan pecanya batuan-batuan itu.
Bentuk pelapukan lain yang dikenal misalya dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Ditemapt-tempat tinggi ini pada sing hari terjadi pencairan salju dan es. Air sebagian hasil dari pecahan ini mengisi retakan-retakan dan celah-celah dalam batuan, dan membeku pada malam hari serta mengambang, sehinga terjadilah ketegangan yang mengakibtkan terjadinya pecahan pada batu itu.
Jasad-jasad organik juga merupakan suatu pakta penting dalam penghancuran batuan menjadi tanah, baik secara mekanik maupun secara kiwiawi. Akar pohon-pohon dapat menembus dinding beton yang tebal pada gedung. Ditepi pantai kita sering melihat batuan yang berlubang disebabkan pemboran yang dilakukan oleh hewan tertentu.
Pelapukan mekanik itu menghasilkan bongkahan batu, yang lambat laun dihancurkan menjadi material-material yang halus. Dengan demikian maka pengerjahan  kimiawi dari batuan dipermudah.

Pelapukan Kimiawi
Sebagian besar dari pelapukan bersamaan jalanya dengan pelarutan atau perubahan material dari batuan. Air yang jatuh kepermukaan bumi tidak saja terdiri atas air murni, akan tetapi selama jatuh itu membawa serta O2, CO2 dari atmosfer dan HCI,NH3 yang berasal dari hasil gunung api. Didalam tanah air ini mengambil pula CO2 dan asamhumus dari tutupan tumbuhan.
Air ini setelah mengambil zat-zat tersebut bekerja melarutkan mengosidasi atau juga meredukasi dan terjadilah reaksi kimia. Reaksi tersebut sukar untuk dibayakan. Selain dari bekerja melarutkan, air mempunyai fungsi memindakan mineral dari satu ketempat lainya. Contoh yang sangat baik sekali dari pelapukan kimia, kita lihat didaerah batuan kapur. Pelapukan demikian terlihat pula didaerah garam, daerah gipsum dan sebagainya.
Pelapukan demikian yang disebabkan oleh larutan air yang memasuki diaklas, rekan dan sebagainya dari batuan, juga terjadi didaerah batuan pasir. Salah satu pelapukan yang sangat sukar dibayakan ialah proses pembentukan tanah, seperti proses terjadinya tanah yang berwarna merah, terlebih didaerah tropic seperti tera rossa, laterit dan sebagainya dalam hal ini biosfer mempunyai hal yang sangat penting.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubanya sususan materi dari batuan tersebut dekomposisi. Contoh yang terkenal ialah pengerjaan-pengerjaan oksigen dan karbondioksida.
Sepotong baja yang baru dan mengkilat misalya, jikalau dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udarah dan lambat laun berbentuk warna lapisan yang kunig coklat. Jika pelapukan ini dibiarkan berbulan-bulan maka akhirya baja tadi akan patah dan akhirya akan tinggal debu yang coklat warnanya.
Unsur besi dari baja tersebut telah beraksi dengan O2 dan air sehingga membentuk substasi yang baru ialah Limonit atau Hidroksida besi. Proses diatas adalah sebuah contoh dari oksidasi dan pengerjaan hidrasi.
Sepotong tembaga jikalau dibiarkan begitu saja akan membentuk warna hijau. Reaksi ini dinamakan karbonasi satu proses yang bekerja juga pada batuan. Batuan diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam mineral dan mineral ini beraksi dengan agen pelapukan secara berbeda-beda.
Hanya sebagin dari mineral yang dapat larut pada air biasa, akan tetapi lebih banyak yang larut dalam H2CO3  yang dibentuk jikalau CO2 beraksi dengan air. Umpamanya mineral klasit (CaCO3) hamper tidak larut dalam air biasa, akan tetapi H2CO3 dapat merubanya menjadi Ca (HCO3)2kalsit ini larut dan dihancurkan oleh air melalui lubang dan celah dalam batuan. Kalsiuma karbonat adalah bagian utama dari batuan kapur, dan seperti telah diberikan contoh semula batuan ini dapat melarut.
Oleh sebab felspar terhitung salah satu mineral yang utama dari mineral-mineral pembentuk batuan, maka pelapukan dari felspar ini adalah penting artinya. Jilkalau felspar melapuk maka hasi utama ialah lempung yang sangat penting oleh sebab felspar adalah zat yang umum terdapat dalam selubungan batuan.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dibayangkan sebab :
KAI Si3O+ H2O + CO2  → lempung (berbagai macam Al silikat yang mengandung air ) +            2S1O2+K2CO3.
Perubahan dari felspar ini memerlukan hujan dan iklaim panas yang cukup. CO2 yang bereaksi, sebagian datang dari udara dan sebagian dari vegetasi yang telah membusuk. Reaksi yang terjadi pada sehubungan batuan yang sebenarya adalah sangat sulit, tak semudah seperti yang dibayangkan diatas dan telah pula dapat diketahui bahwa sebagian besar proses ini adalah biogenetik ialah dengan pertolonagan organism tumbuhan atau binatang.
Lempung sabagai satu hasil utama dari pelapukan felspar, terjadi dari beberapa mineral penting, yang terdapat dalam bagian kecil yang berukuran submikroskopik, hingga sangat susah untuk mempelajarinya. Penyelidikan cahaya X dan mikrosop electron dapat memberikan kepada kita beberapa sifat utama dari mineral ini, akan tetapi banyak dari kenyataan penting belum diketahui  meskipun dengan pertolongan alat modern. Masalah kimia dari lempung adalah satu soal kimia penting dalam kimia koloida.

Eksfolisasi
Batuan massif seperti granit, dorerit, arkosa, dan sebagainya, sering memperlihatkan gejalah pelapukan dimana batuan itu pacah menuruti bidan konsektik. Lapisan atau lempeng terlepas ini dapat berbeda-beda tebalnya; tipis, dari beberapa cm atau tebal samapi bepuluhan meter. Sebagian besar dari batuan dipotong oleh sistem diaklas yang teratur dan pelapukan itu berjalan sepanjang sistem diaklas ini.
Hasilnya ialah berbentuk pelapukan konsetris atau pelapukan sferoidal. Terjadinya eksfolisi itu diterangkan karena selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang dibentuk dari mineral pada batuan, menyebabkan material itu mengembang. Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih segar. Bagian yang segar ini kemudian akan memgalami proses yang sama sehingga pelapukan ini berurutan bekerja kedalam batuan. Pengembangan material akibat pelapukan kimia itu menyebabkan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.

Tubuhtanah
Dengan istilah tubuhtanah dimasukan bagian dari tutupan batuan yang sudah demikian lapuk dan yang telah berubah sedemikian rupa, sehinnga dapat mengandung tumbuhan yang berakar. Istilah tubuhtanah ini hampir selalu disalah gunakan dengan semua bagian dari selubungan. Terbentukya tubuhtanah yang baik adalah satu proses yang dengan sangat lambat sekali berjalan. Pertama-tama bagian atas dari selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan sedikit demi sedikit vegetasi mulai bertumbuh.
Pada umumnya tubuhtanah yang ada dalam demikian sangat miskin atau buruk kwalitasya dan mengandung banyak fragmen bagian besar dari batuan yang hanncur yang sebagian besarya telah berubah. Tubuhtanah demikian disebut tubuhtanah yang belum dewasa. Jikalau kemudian tumbuhan itu musnah, dan sebagian membusuk, maka dihasilakn material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara selama tubuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah dan beberapa diantaranya peranan yang penting dalam mengambil nitrogen dari udara yang mengkobinasikan dengan unsur lain untuk memungkinkan terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan vegetasi yang membusuk itu menghasilkan berbagai asam yang melapukan kimia secara kimia pada tutpan batuan dasar.
Demikianlah maka tubuhtanah berubah terus menerus dengan sangat lambat. Jika erosi tidak menggangu kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak terdapat hujan untuk meneruskan pelapukan kimia ini, dan lagi pula bila mengandung vegetasi yang agak lambat maka pembentukan tubuhtanah ini akan dipercepat oleh karna tiap langkah dari perkembangan ini menambah tumbuhan tanaman-tanaman yang pada giriranya menghasilkan material organik. Semua faktor ini memeprcepat perkembangan pembentuk tubuhtanah.
Lambat laun perkembangan tubuhtanah tumbuh lebih kedalam dan jikalau semua fragmen batuan telah hilang terkecuali bagian mineral yang sukar lapuk, maka tubuhtanah demikian dikatakan telah dewasa. “Topsoil” biasanya mempunyai warna yang lebih tua dibandikan “Subsoil” yang diletaknya dibawah. Pada umumya tumbuhan tubuhtanah yang telah dewasa ini mengandung lapisan yang nyata, tiap lapisan dari beberapa cm sampai beberapa meter.
Tubuhtanah yang belum dewasa merefleksikan sifat dari batuan yang terletak dibawahnya. Tubuhtanah demikian dibawah batuan granit kaya akan lempung yang dibentuk dari pelapukan felsper. Tubuhtanah ini banyak mengandung bagian kecil dari kwarsa dan lain bahan dari batuan granit, kesemuanya lepas akan tetapi tak berubah. Besi yang berasal dari biotit atau hornblenda telah dioksidasikan dan limonit yang dihasilakn memberi warna kuning pada lempung.
Tubuhtanah yang berasal sebagian dari schali dan sebagian dari batuan kapur, mengandung banyak lempung dan sangat kaya akan kalsium karbonat.
Untuk mengembangkan pengaruh iklim pada tubuhtanah, maka disi akan diberi contoh pertumbuhan dua macam tubuhtanah yang berlainan. Ditanah daerah subtropik tubuhtanah yang tinggi, yaitu zat organik yang dapat dari tumbuhan.
Didaerah-daerah tropik, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasikan yang terbentuk secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri ini. Humus daerah tropik yang rendah letaknya hanya terdapat dirawa-rawa. Didaerah rawa-rawa bakteri aerobic tidak dapt berkembang baik, karena air memisakan hawa dan humus. Pengerjaan-pengerjaan bakteri akan kecil sekali, sehingga dengan demikian humus dapat bertimbun dirawa-rawa tropika.
Dengan adanya humus, maka air yang menebus tubuhtanah lambat laun mengelurakan substansi yang tertentu, terlebih oksida besi dan oksida aluminum. Jikalau tidak ada humus, maka air tak dapat atau susah memindakan substansi, sehingga substansi ini berkumpul dalam tubuhtanah. Itulah sebabnya maka tubuhtanah pada umumya didaerah tropika, sangat kaya akan aluminium dan besi, pada banyak daerah-daerah mempunyai warna merah sebab besi yang dioksidasikan. Tubuhtanah demikian disebut laterit. Dalam laterit yang lebih tua, hidrosida ini akan terkonsentrasi dalam makan untuk tumbuhan sangat kurrang, sehingga sangat sedikit sekali tubuhtanah yang dapat hidup, meskipun didarah yang akan kaya hujan. Tubuhtanah yang demikian menutupi darerah yang luas seperti India dan Brazil.
Perkembangan yang ektrim dari tubuhtanah yang ekstrim dari tubuhtanah yang kaya akan aluminium menghasilkan akumulasi dan bauksit yang menghasilkan logam aluminium. Pengethuan penting yang tersendiri dan mempunyai hubungan rapat dengan ilmu-ilmu kimi dan fisika.   

Demikian artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi. Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Sampai Jumpa Lain Waktu.

Popular Posts