Tampilkan postingan dengan label MAteri Geografi Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MAteri Geografi Sosial. Tampilkan semua postingan
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili pada suatunegara. Sebagian besar negara memberi hak penduduk untuk memilihtempat tinggalnya dan menentukan pilihan atas mata pencaharian, serta bebas berpindah tempat tinggal selama tidak melanggar peraturan. Hal inimengakibatkan proses perpindahan penduduk dapat terjadi dengan leluasa dengan segala dampaknya. Akhirnya, penyebaran penduduk tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pertumbuhan penduduk dengan segala problematiknya. Sehingga sekarang ini perencanaan wilayah diharapkanlebih menekankan pembahasannya pada masalah penduduk.Penduduk merupakan aspek utama perencanaan. Perencanaandibuat untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah, penduduk tidak mungkin diabaikan. Pada wilayahdengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tingkat pertumbuhanaktivitasnya pun akan berbeda dengan wilayah yang tingkat pertumbuhan penduduknya rendah. Karena pada hakekatnya, yang mengisi aktivitas didalam kota adalah penduduk dalam wilayah itu sendiri.Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu!ertilitas, mortalitas dan migrasi. Masing komponen tersebut berpengaruh terhadap tinggi rendahnya angka pertumbuhan penduduk.Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan berbagaidampak dalam kaitannya dengan perencanaan wilayah baik dalam bidangekonomi, social masyarakat, maupun spasial.

Aktivitas Penduduk Manusia dan Adaptasi
Ilustrasi Aktivitas Penduduk Manusia dan Adaptasi

Aktivitas Penduduk atau Manusia


Lingkungan Geografi Mempengaruhi Aktivitas Manusia

Kata geografi berasal dari bahasa yunani yaitu geo yang berarti bumi serta grafi (graphien) yang berarti pencitraan atau gambaran atau pelukisan. Secara etimologis, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan bumi (Sutrijat, 1999:1). Dengan demikian geografi dapat dimaknai lebih luas sebagai ilmu yang mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan bumi seperti relief, tempat, iklim, laut, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan geografi sendiri terbagi menjadi dua yaitu lingkungan hayati dan non hayati, keduanya dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara psikis maupun fisik.

Perubahan sikap

Aktivitas manusia terhadap lingkungan bisa berdampak pada perubahan fisik serta sikap atau kejiwaan manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat yang ia tinggali, baik lingkungan social, lingkungan binaan, ataupun lingkungan alam. Contoh lain misalnya berupa perbedaan perilaku antara masyarakat di daerah yang berudara panas dengan di daerah yang berhawa dingin. Masyarakat daerah dingin seperti Wonosobo, pada siang hari sangat akrab dengan jenis pakaian berupa jaket maupun sarung, apalagi di malam hari.

Perubahan Lingkungan

Didalam bumi kita terdapat lingkungan hayati (biotik) maupun non hayati (abiotik). Lingkungan hayati berupa makhluk hidup, selain manusia juga terdapat hewan (fauna) dan tumbuhan (flora).sedangkan lingkungan non hayati berupa benda mati yang ada di sekitar kita baik yang besar maupun yang kecil seperti udara, batuan, air, benda – benda langit dan sebagainya. Bumi secara alami mengalami perubahan yang sangat lambat atau bahkan tidak berubah sama sekali, berbeda dengan pertumbuhan manusia yang begitu cepat. Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan baik sebagai permukiman maupaun usaha mencukupi kebutuhan hidup lainnya. Aktifitas – aktifitas manusia telah mengubah lingkungan global, dan perubahan – perubahan lingkungan global ini memiliki bentuk yang bermacam – macam. Perubahan global yang tidak terhitung banyaknya akibat aktifitas manusia antara lain efek rumah kaca serta dampaknya terhadap pertanian serta kenaikan permukaan air laut didaerah pantai, pengurangan ozon di stratosfir, penebangan hutan di daerah tropis dan dampaknya terhadap spesies – spesies yang hidup disana, serta endapan asam yang semuanya itu meningkatkan iklim global. Dapat dibenarkan bahwa Negara – Negara berkembang dan Negara – Negara industry adalah sumber utama dari bahan pencemaran atmosfer serta perubahan cuaca dan iklim. Negara – Negara berkembang umumnya berpenduduk padat, sedang melaksanakan pembangunan yang selanjutnya menggunakan energy yang semakin meningkat. Suatu hal yang pasti dinegara – Negara tersebut adalah pembukaan hutan penambahan luas pertanian, pemukiman, jalan, kawasan industry, dan lain sebagainya. Konskuensi global akibat perkembangan industry yang dilakukan sekarang ini tidak hanya dapat diabaikan, contohnya pencemaran saluran air, rusaknya lapisan tanah dan hutan – hutan, lubang yang muncul setiap tahun di lapisan ozon menandakan penurunan yang disebabkan oleh manusia terhadap gas yang bersifat protektif ini. Kesadaran manusia terhadap terganggunya keseimbangan alam telah muncul seiring akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya. Adanya pemanasan global akibatnya semakin sedikitnya hutan disadari betul akibatnya oleh manusia . punahnya spesies hewan atau tumbuhan tertentu merupakan kerugian juga bagi manusia. 
Oleh karena itu manusia berusaha untuk melakukan usaha konservasi dan perbaikan lingkungan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Pembangunan rama lingkungan.
2. Cagar alam, hutan lindung, suaka margasatwa dan sebagainya.
3. Reboisasi.
4. Iptek rama lingkuangan.

Hubungan aktivitas penduduk dan manusia yang dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.
1. Daerah pegunungan

Kondisi geografis pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Aktivitas penduduk di daerah pegunungan dimanfaatkan perkebunan, seperti kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja di penambang pasir,pertanian, ladang dan buruh perkebunan.

2. Dataran rendah
Dataran rendah adalah bentuk permukaan bumi yang relative datar dan letaknya di daerah yang rendah memiliki ketinggian dari 0-200 m di atas permukaan laut dan dataran rendah beriklim panas. Aktivitas penduduk dataran rendah terdiri atas berbagai jenis, mulai dari pertanian, perikanan, tambak. Dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang secara optimal, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.

3. Pantai

Pantai adalah daerah yang letaknya ditepi laut di mana sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan. Iklim di daerah Pantai beriklim pantai. Aktivitas penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain, misalnya sebagi petani, atau pencari sarang burung walet seperti misalnya di pantai Karangbolog Gombong. Karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakaii sebagai pelabuhan ikan.Tetapi jika pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayan penangkap ikan, karena pantai yang landai, gelombang laut tidak terlalu besar, baik dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.
Jadi, aktivitas penduduk di pantai:
a. Nelayan adalah orang yang menangkap ikan di laut. Biasanya nelayan mulai berangkat menangkap ikan pada malam hari. Pagi hari mereka pulang dengan membawa ikan. Ikan-ikan tersebut akan dijual di tempat pelelangan ikan.
b. Pengusaha tambak ialah pemiliki modal dalam usaha tambak. Biasanya ia memiliki lahan tambak. Biasanya tambak digunakan untuk memelihara udang dan ikan bandeng .
c. Petani tambak ialah orang yang bekerja pada pengusaha tambak. petani tambak mendapatkan upah dari pengusaha tambak .
d. Petani garam ialah para pekerja/buruh yang mengerjakan usaha pembuatan garam.

Adaptasi

Adaptasi ialah penyesuaian diri individu, manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang ditempati. Menurut Odum, semua bentuk tingkah laku pada hakekatnya adalah bentuk adaptasi atau reaksi manusia terhadap kondisi lingkungan demi kelangsungan hidup.
Contoh-contoh adaptasi manusia sesuai dengan lingkungan hidupnya antara lain :

1. Adaptasi Manusia di Daerah Dingin

Contoh manusia yang hidup di daerah dingin adalah Suku Inut atau disebut juga Eskimo. Keberadaan mereka tersebar di sebagian besar daerah Siberia (Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, dan Greenland. Saat ini tercatat ada dua suku bangsa Eskimo yang menghuni kawasan-kawasan tersebut. Mereka adalah suku Inuit dan Yupik. Bentuk adaptasi mereka adalah :

a. Bangsa Eskimo membangun iglo pada musim dingin. Mereka memakai bongkahan es yang dibentuk kotak- kotak seperti batu bata. Untuk menyusun bongkahan es menjadi iglo, bangsa Eskimo membuat lubang terlebih dahulu. Bentuk lubang melingkar dan berfungsi sebagai fondasi atau dasar bangunan. Setelah itu, bongkahan es berbentuk kotak itu diletakkan di dalamnya serta disusun searah jarum jam hingga membentuk kubah besar. Meski terbuat dari bongkahan es, suhu di dalam iglo cukup hangat. Suhu di dalam rumah tak terpengaruh suhu di luar rumah. Jika diukur, suhu di dalam iglo bekisar antara - 7 hingga 16 derajat celsius. Sedangkan, suhu di luar rumah terutama ketika musim dingin bisa mencapai - 45 derajat celsius. Karena itu, bangsa eskimo merasa nyaman tinggal di dalam iglo. Biasanya, untuk menambah kehangatan, lapisan dalam iglo sering dilapisi dengan kulit binatang. Kulit tersebut bisa menghangatkan ruangan hingga 2- 20 derajat.
b. Berpakaian tebal, sebagian terbuat dari kulit hewan.
c. Memiliki rumah dengan ventilasi kecil, bahkan tidak berventilasi, bentuk dome.

2. Adaptasi manusia di daerah gurun.

a.  Arsitek bangunan rumah terbuat dari lumpur.
Di Pakistan misalnya, “penangkap-penangkap angin” dari lumpur yang menjulang ke angkasa-angkasa seperti teropong kapal selam. Alat-alat ini dipasang di atas atap-atap rumah untuk menangkap angin dan mengarahkannya ke ruangan rumah di bawah untuk mendinginkannya.

3. Adaptasi manusia di daerah pegunungan.

a. Konstruksi rumah di dataran tinggi biasanya dibangun dengan tembok yang lebih tebal atau dari kayu untuk menjaga kehangatan suhu ruangan. Suhu yang dingin dan intensitas matahari sedikit menyebabkan rumah di daerah ini berventilasi sedikit dan atapnya terbuat dari seng. Ventelasi yang sedikit mengakibatkan udara dingin tidak masuk ke dalam rumah. Atap terbuat dari seng agar panas matahari yang diterima dapat disimpan dan dapat menghangatkan bagian dalamnya.
b. Pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompokan pada daerah yang mempunyai lahan subur dan relatif datar
c. Penduduk yang tinggal di daerah tinggi dengan hawa dingin menggunakan pakaian yang tebal untuk menghindari hilangnya pengeluaran panas yang berlebihan dari tubuhnya.

4. Adaptasi manusia di daerah pantai

a. Sebagian besar penduduk di daerah pantai mata pencahariannya adalah nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman demikian memudahkan para nelayan untuk pergi melaut. Pola pemukiman ini banyak ditemukan di hampir seluruh kepulauan Indonesia.
b. Atap rumah terbuat dari genteng tanah dan rumah memiliki banyak ventilasi.
c. Penduduk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.

Kesimpulan

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili pada suatunegara. Sebagian besar negara memberi hak penduduk untuk memilihtempat tinggalnya dan menentukan pilihan atas mata pencaharian, serta bebas berpindah tempat tinggal selama tidak melanggar peraturan. Hal inimengakibatkan proses perpindahan penduduk dapat terjadi dengan leluasa dengan segala dampaknya. Akhirnya, penyebaran penduduk tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pertumbuhan penduduk dengan segala problematiknya. Sehingga sekarang ini perencanaan wilayah diharapkanlebih menekankan pembahasannya pada masalah penduduk.Penduduk merupakan aspek utama perencanaan. Perencanaandibuat untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah, penduduk tidak mungkin diabaikan. Pada wilayahdengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tingkat pertumbuhanaktivitasnya pun akan berbeda dengan wilayah yang tingkat pertumbuhan penduduknya rendah. Karena pada hakekatnya, yang mengisi aktivitas didalam kota adalah penduduk dalam wilayah itu sendiri.Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu!ertilitas, mortalitas dan migrasi. Masing komponen tersebut berpengaruh terhadap tinggi rendahnya angka pertumbuhan penduduk.Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan berbagaidampak dalam kaitannya dengan perencanaan wilayah baik dalam bidangekonomi, social masyarakat, maupun spasial.
Adaptasi ialah penyesuaian diri individu, manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang ditempati. Menurut Odum, semua bentuk tingkah laku pada hakekatnya adalah bentuk adaptasi atau reaksi manusia terhadap kondisi lingkungan demi kelangsungan hidup.

 Saran

Sebagai mahasisawa geografi kita harus dapat memahami filsafat geografi serta unsur dari tokoh-tokoh filsafat yang berguna didalam mata kuliah maupun kehidupan dan dapat menjelaskan pendapat dari tokoh-tokoh filsafat dan dapat mengambil contoh baik dari perilaku dan pemikiran dari tokoh-tokoh filsafat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Di tulis oleh Tasrif Landoala http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/pengertian-adaptasi.html pukul 20.40.
Di tulis oleh Dammar http://damaruta.blogspot.com/2014/11/bagaimana-hubungan-aktivitas-penduduk.html pukul 20.33.
Di tulis oleh Naru Daruisma http://www.idsejarah.net/2014/01/lingkungan-geografi-mempengaruhi.html pukul 20.00

Popular Posts