Pada kesempatan kali ini  saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pelapukan Batuan Secara Geologi Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Silahkan anda simak artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dibawah ini:
P E L A P U K A N
Pelapukan Batuan Secara Geologi
Ilustrasi Pelapukan Batuan Secara Geologi

Batuan Dasar dan Tanah
Baatuan dasar (“bedrock”) terletak dibawah tanag dipermukaan tanah, ada yang batuan dasar ini dapat dilihat dengan melakukan pengboran-pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh tudung atau selubung terdiri dari bataun (“soil”) yang tebalnya bergantian dari beberapa cm sampai beberapa ratusan meter. Disamping dari tubuh tanah lapisan ini terdiri dari lempung, batupasir dan lain-lain material lepas. Batuan dasar yang terletak dipermukaan bumi hampir semuanya telah berubah. Sebagian dari batuan ini telah demikian lapukanya, sehingga dengan gampang sekali dihancurkan. Nyata sekali bahwa batuan tadi telah berubah bagian luarya karena pengerjaan cuaca. Itulah sebabya maka dikatakan bahwa batuan tadi telah mengalami pengerjaan cuaca atau lapukan.

Pelapukan Mekanik
Dalam hal ini batuan-batuan menjadi pecah, sehingga bagian kecilya. Penghancuran mekanik dari batuan-batuan ini dengan atau tidak disertai pengerjaan  kimia dinamakan desingtregasi. Pelapukan kering atau insolasi kita kenal didaerah-daerah gurun sebagai akibat sebagai akibat dari pengkajian matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tak terdapat perubahan materi pada batuan tersebut. Disebabkan perbedaan temperatur yang besar pada waktu siang dan malam hari, maka batuan akan mengalami ketegangan-ketegan yang menyebabkan batuan-batuan itu patah. Dipadang pasir sering terdengar semacam bunyi letusan disebabkan pecanya batuan-batuan itu.
Bentuk pelapukan lain yang dikenal misalya dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Ditemapt-tempat tinggi ini pada sing hari terjadi pencairan salju dan es. Air sebagian hasil dari pecahan ini mengisi retakan-retakan dan celah-celah dalam batuan, dan membeku pada malam hari serta mengambang, sehinga terjadilah ketegangan yang mengakibtkan terjadinya pecahan pada batu itu.
Jasad-jasad organik juga merupakan suatu pakta penting dalam penghancuran batuan menjadi tanah, baik secara mekanik maupun secara kiwiawi. Akar pohon-pohon dapat menembus dinding beton yang tebal pada gedung. Ditepi pantai kita sering melihat batuan yang berlubang disebabkan pemboran yang dilakukan oleh hewan tertentu.
Pelapukan mekanik itu menghasilkan bongkahan batu, yang lambat laun dihancurkan menjadi material-material yang halus. Dengan demikian maka pengerjahan  kimiawi dari batuan dipermudah.

Pelapukan Kimiawi
Sebagian besar dari pelapukan bersamaan jalanya dengan pelarutan atau perubahan material dari batuan. Air yang jatuh kepermukaan bumi tidak saja terdiri atas air murni, akan tetapi selama jatuh itu membawa serta O2, CO2 dari atmosfer dan HCI,NH3 yang berasal dari hasil gunung api. Didalam tanah air ini mengambil pula CO2 dan asamhumus dari tutupan tumbuhan.
Air ini setelah mengambil zat-zat tersebut bekerja melarutkan mengosidasi atau juga meredukasi dan terjadilah reaksi kimia. Reaksi tersebut sukar untuk dibayakan. Selain dari bekerja melarutkan, air mempunyai fungsi memindakan mineral dari satu ketempat lainya. Contoh yang sangat baik sekali dari pelapukan kimia, kita lihat didaerah batuan kapur. Pelapukan demikian terlihat pula didaerah garam, daerah gipsum dan sebagainya.
Pelapukan demikian yang disebabkan oleh larutan air yang memasuki diaklas, rekan dan sebagainya dari batuan, juga terjadi didaerah batuan pasir. Salah satu pelapukan yang sangat sukar dibayakan ialah proses pembentukan tanah, seperti proses terjadinya tanah yang berwarna merah, terlebih didaerah tropic seperti tera rossa, laterit dan sebagainya dalam hal ini biosfer mempunyai hal yang sangat penting.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubanya sususan materi dari batuan tersebut dekomposisi. Contoh yang terkenal ialah pengerjaan-pengerjaan oksigen dan karbondioksida.
Sepotong baja yang baru dan mengkilat misalya, jikalau dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udarah dan lambat laun berbentuk warna lapisan yang kunig coklat. Jika pelapukan ini dibiarkan berbulan-bulan maka akhirya baja tadi akan patah dan akhirya akan tinggal debu yang coklat warnanya.
Unsur besi dari baja tersebut telah beraksi dengan O2 dan air sehingga membentuk substasi yang baru ialah Limonit atau Hidroksida besi. Proses diatas adalah sebuah contoh dari oksidasi dan pengerjaan hidrasi.
Sepotong tembaga jikalau dibiarkan begitu saja akan membentuk warna hijau. Reaksi ini dinamakan karbonasi satu proses yang bekerja juga pada batuan. Batuan diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam mineral dan mineral ini beraksi dengan agen pelapukan secara berbeda-beda.
Hanya sebagin dari mineral yang dapat larut pada air biasa, akan tetapi lebih banyak yang larut dalam H2CO3  yang dibentuk jikalau CO2 beraksi dengan air. Umpamanya mineral klasit (CaCO3) hamper tidak larut dalam air biasa, akan tetapi H2CO3 dapat merubanya menjadi Ca (HCO3)2kalsit ini larut dan dihancurkan oleh air melalui lubang dan celah dalam batuan. Kalsiuma karbonat adalah bagian utama dari batuan kapur, dan seperti telah diberikan contoh semula batuan ini dapat melarut.
Oleh sebab felspar terhitung salah satu mineral yang utama dari mineral-mineral pembentuk batuan, maka pelapukan dari felspar ini adalah penting artinya. Jilkalau felspar melapuk maka hasi utama ialah lempung yang sangat penting oleh sebab felspar adalah zat yang umum terdapat dalam selubungan batuan.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dibayangkan sebab :
KAI Si3O+ H2O + CO2  → lempung (berbagai macam Al silikat yang mengandung air ) +            2S1O2+K2CO3.
Perubahan dari felspar ini memerlukan hujan dan iklaim panas yang cukup. CO2 yang bereaksi, sebagian datang dari udara dan sebagian dari vegetasi yang telah membusuk. Reaksi yang terjadi pada sehubungan batuan yang sebenarya adalah sangat sulit, tak semudah seperti yang dibayangkan diatas dan telah pula dapat diketahui bahwa sebagian besar proses ini adalah biogenetik ialah dengan pertolonagan organism tumbuhan atau binatang.
Lempung sabagai satu hasil utama dari pelapukan felspar, terjadi dari beberapa mineral penting, yang terdapat dalam bagian kecil yang berukuran submikroskopik, hingga sangat susah untuk mempelajarinya. Penyelidikan cahaya X dan mikrosop electron dapat memberikan kepada kita beberapa sifat utama dari mineral ini, akan tetapi banyak dari kenyataan penting belum diketahui  meskipun dengan pertolongan alat modern. Masalah kimia dari lempung adalah satu soal kimia penting dalam kimia koloida.

Eksfolisasi
Batuan massif seperti granit, dorerit, arkosa, dan sebagainya, sering memperlihatkan gejalah pelapukan dimana batuan itu pacah menuruti bidan konsektik. Lapisan atau lempeng terlepas ini dapat berbeda-beda tebalnya; tipis, dari beberapa cm atau tebal samapi bepuluhan meter. Sebagian besar dari batuan dipotong oleh sistem diaklas yang teratur dan pelapukan itu berjalan sepanjang sistem diaklas ini.
Hasilnya ialah berbentuk pelapukan konsetris atau pelapukan sferoidal. Terjadinya eksfolisi itu diterangkan karena selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang dibentuk dari mineral pada batuan, menyebabkan material itu mengembang. Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih segar. Bagian yang segar ini kemudian akan memgalami proses yang sama sehingga pelapukan ini berurutan bekerja kedalam batuan. Pengembangan material akibat pelapukan kimia itu menyebabkan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.

Tubuhtanah
Dengan istilah tubuhtanah dimasukan bagian dari tutupan batuan yang sudah demikian lapuk dan yang telah berubah sedemikian rupa, sehinnga dapat mengandung tumbuhan yang berakar. Istilah tubuhtanah ini hampir selalu disalah gunakan dengan semua bagian dari selubungan. Terbentukya tubuhtanah yang baik adalah satu proses yang dengan sangat lambat sekali berjalan. Pertama-tama bagian atas dari selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan sedikit demi sedikit vegetasi mulai bertumbuh.
Pada umumnya tubuhtanah yang ada dalam demikian sangat miskin atau buruk kwalitasya dan mengandung banyak fragmen bagian besar dari batuan yang hanncur yang sebagian besarya telah berubah. Tubuhtanah demikian disebut tubuhtanah yang belum dewasa. Jikalau kemudian tumbuhan itu musnah, dan sebagian membusuk, maka dihasilakn material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara selama tubuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah dan beberapa diantaranya peranan yang penting dalam mengambil nitrogen dari udara yang mengkobinasikan dengan unsur lain untuk memungkinkan terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan vegetasi yang membusuk itu menghasilkan berbagai asam yang melapukan kimia secara kimia pada tutpan batuan dasar.
Demikianlah maka tubuhtanah berubah terus menerus dengan sangat lambat. Jika erosi tidak menggangu kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak terdapat hujan untuk meneruskan pelapukan kimia ini, dan lagi pula bila mengandung vegetasi yang agak lambat maka pembentukan tubuhtanah ini akan dipercepat oleh karna tiap langkah dari perkembangan ini menambah tumbuhan tanaman-tanaman yang pada giriranya menghasilkan material organik. Semua faktor ini memeprcepat perkembangan pembentuk tubuhtanah.
Lambat laun perkembangan tubuhtanah tumbuh lebih kedalam dan jikalau semua fragmen batuan telah hilang terkecuali bagian mineral yang sukar lapuk, maka tubuhtanah demikian dikatakan telah dewasa. “Topsoil” biasanya mempunyai warna yang lebih tua dibandikan “Subsoil” yang diletaknya dibawah. Pada umumya tumbuhan tubuhtanah yang telah dewasa ini mengandung lapisan yang nyata, tiap lapisan dari beberapa cm sampai beberapa meter.
Tubuhtanah yang belum dewasa merefleksikan sifat dari batuan yang terletak dibawahnya. Tubuhtanah demikian dibawah batuan granit kaya akan lempung yang dibentuk dari pelapukan felsper. Tubuhtanah ini banyak mengandung bagian kecil dari kwarsa dan lain bahan dari batuan granit, kesemuanya lepas akan tetapi tak berubah. Besi yang berasal dari biotit atau hornblenda telah dioksidasikan dan limonit yang dihasilakn memberi warna kuning pada lempung.
Tubuhtanah yang berasal sebagian dari schali dan sebagian dari batuan kapur, mengandung banyak lempung dan sangat kaya akan kalsium karbonat.
Untuk mengembangkan pengaruh iklim pada tubuhtanah, maka disi akan diberi contoh pertumbuhan dua macam tubuhtanah yang berlainan. Ditanah daerah subtropik tubuhtanah yang tinggi, yaitu zat organik yang dapat dari tumbuhan.
Didaerah-daerah tropik, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasikan yang terbentuk secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri ini. Humus daerah tropik yang rendah letaknya hanya terdapat dirawa-rawa. Didaerah rawa-rawa bakteri aerobic tidak dapt berkembang baik, karena air memisakan hawa dan humus. Pengerjaan-pengerjaan bakteri akan kecil sekali, sehingga dengan demikian humus dapat bertimbun dirawa-rawa tropika.
Dengan adanya humus, maka air yang menebus tubuhtanah lambat laun mengelurakan substansi yang tertentu, terlebih oksida besi dan oksida aluminum. Jikalau tidak ada humus, maka air tak dapat atau susah memindakan substansi, sehingga substansi ini berkumpul dalam tubuhtanah. Itulah sebabnya maka tubuhtanah pada umumya didaerah tropika, sangat kaya akan aluminium dan besi, pada banyak daerah-daerah mempunyai warna merah sebab besi yang dioksidasikan. Tubuhtanah demikian disebut laterit. Dalam laterit yang lebih tua, hidrosida ini akan terkonsentrasi dalam makan untuk tumbuhan sangat kurrang, sehingga sangat sedikit sekali tubuhtanah yang dapat hidup, meskipun didarah yang akan kaya hujan. Tubuhtanah yang demikian menutupi darerah yang luas seperti India dan Brazil.
Perkembangan yang ektrim dari tubuhtanah yang ekstrim dari tubuhtanah yang kaya akan aluminium menghasilkan akumulasi dan bauksit yang menghasilkan logam aluminium. Pengethuan penting yang tersendiri dan mempunyai hubungan rapat dengan ilmu-ilmu kimi dan fisika.   

Demikian artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi. Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Sampai Jumpa Lain Waktu.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Agama Islam yaitu Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Silahkan anda simak artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dibawah ini:

Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah
Ilustrasi Hubungan Manusia Dengan Agama  


Konsepsi Agama
Dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 208, Allah berfirman:  
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah

Artinya: Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
Kekaffahan beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah hasanah bagi umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai masalah-masalah sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah komplek (mengurus Negara).


Hubungan Agama Dengan Manusia
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang moral atau degradasi nilai-nilai keimanannya.
Fenomena yang cukup berpengaruh adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2.  Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.
3.  Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi). Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.

 Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat.
Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab maraknya akhlak yang buruk.

Demikian artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pengertian Batuan - Materi Geologi Semoga artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi Silahkan anda simak artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dibawah ini:


Pengertian Batuan 
Pengertian Batuan - Materi Geologi
Ilustrasi Batuan

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam kedaan membeku atau keras. Batauan merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama dari materi bumi. Beberapa batuan terutama tersusun dari sejenis mineral saja, dan sebagian kecilnya di bentuk oleh gabungan mineral, bahan organik, serta bahan-bahan vulkanik lainnya, serta kombinasi semua komponen tersebut. 

Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan proses yang membentuk. Ciri-ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu jenis batuan yang lain di gambarkan oleh model geologi. 

Pembagian kelas ini dibuat dengan berdasarkan: 
1. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat didalam batu. 
2. Tekstur batu yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral didalam batu 
3. Struktur batu yaitu susunan hablur mineral didalam batu. 
4. Proses pembentukan 

Batu-batu secara umum biasa dibagi menjadi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang besar yaitu: 

1. Batu beku 

2. Batu sedimen ( Endapan) 

3. Batu metamorf ( Malihan) 


Batu igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui endapan dan tekanan bahan tertentu, dan batuan metamorfosis melalui salah satu dari dua cara yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam kasus-kasus dimana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini dikenal sebagai fosil.

Demikian artikel tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi. Semoga artikel Pengertian Batuan - Materi Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pengertian Batuan - Materi Geologi. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar Semoga artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar Silahkan anda simak artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dibawah ini:

BATUAN BEKU

Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar
Ilustrasi Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar


A. Pengertian Konsep 

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma baik dibawah permukaan bumi maupun diatas permukaan bumi. 


B. Tekstur Batuan Beku 

Tekstur batuan beku didefinisikan sebagai hubungan antara massa mineral dan massa gelas yang membentuk massa yang menata dari batuan. William, 1982 mengemukakan teori terkait dengan tekstur batuan. 
1. Derajat Kristalisasi Keadaan proporsi antara massa kristal dan massa gelas dalam batuan. Dikenal 3 kelas derajat kristalisasi yaitu Holokristalin, Hipokristalin, Holohyalin. 
2. Granularitas : ukuran buti kristal dalam batuan beku. Dua kelompok tekstur batuan : Fanerik dan Afanitik.
3. Kemas : meliputi brntuk butir dan susunan hubungan kristal dalam suatu batuan. 

a. Bentuk butir : Euhedral, Subhedral, Anhedral. 

b. Relasi (hubungan antar butir) 
1. Granuler terdiri dari Parnidiomorfik granular, Hipidiomorfik granular, Allotrimofik granular. 
2. Innequi granular terdiri dari parfiritik, dan vitroverik. 
3. Tekstur khusus terdiri dari intergarnular, trakkitik, dan diabasik.


C. Struktur Batuan Beku 

1. Amasif tidak adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya. 
2. Struktur Bantal yaitu struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu dicirikan oleh massa dengan kenampakan seperti kubah-kubah yang saling bersusun dan tumpang tindih. 
3. Struktur versikular dalam lava banyak terkandung gas-gas yang segera dilepaskan setelah tekanan menurun. 4. Struktur Aliran yaitu lava yang disemburkan tidak ada dalam keadaan homogen dalam perjalanannya menuju kepermukaan. 
5. Struktur kekar (“jointing structure”). Kekar adalah bidang bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. Susunan kekar antara lain :
a. Kekar tiang (“columnar joint”).
b. Kekar lempeng (“sheeting joint”).
6. Struktur Amigdaloidal yaitu struktur pada batuan beku dimana lubang-lubang gas yang ada telas terisi oleh mineral-mineral sekunder. 
7. Struktur Weldeel yaitu struktur pada batuan beku yang kenampakan lubang-lubang, dimana lubang-lubang tersebut bukanlah lubang-lubang gas akan tetapi bekas-bekas mineral yang terlepas dari batuan induknya akibat suatu proses pencucian.


D. Penggolongan Batuan Beku 

1. Berdasarkan Genetik = asal mulajadi
a. Batuan ekstrusi
b. Batuan instrusi 
2. Berdasarkan Mineralogi 3. Berdasarkan Komposisi Kimia 


E. Klasifikasi Penanaman Batuan Beku 

1. Batuan dalam 
2. Batuan gang 
3. Batuan lelehan



Demikian artikel tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar . Semoga artikel Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pengertian Batuan Beku - Geologi Dasar. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi Silahkan anda simak artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dibawah ini:
A. BUMI 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 

1. Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi

Banyak astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya terbntuk dari proses aglomerasi masa jagad raya yang telah mendingin (planetisimal) atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (nebular). Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas panas akan mengalami radiasidan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama mendingin, terkondensasi dan akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi diferensiasi antara hadil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan berlangsung, senhingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang deselubungi selaput gas, yang sangat berbeda dengan atmosfer sekrang yang disebut pneumatosfer. (Rittmann, 1962). 
2. Susunan Bumi Penyelidikan yang dilakukan para ahli seismologi menggunakan alat-alat seismograf (alat pencatat gempat) menghasilkan suatu teori bahwa pada saat gempa bumi, telah terjadi perambatan bergbagai macam gelombang. 
3. Akhir jenjang ke-3 adalah pneumatosfer (larutan pegmatitik). 
4. Akhir jenjang ke-4 adalah pneumatosfer terubah (larutan pneumatolitik). 
5. Akhir jenjanh ke-5 adalah atmosfer mula-mula tanpa oksigen, pembentukan magma dan magma anatektik terjadi pada lapisan paling dalam, yaitu setelah kerak simatik pada bagian dsarnya. 
6 Akhir jenjang ke-6 oleh differensiasi metamorfis dan pembubunan plutonisma lapisan protosial dipisahkan menjadi sial bagian atas. Geosiklin pertama terbentuk pada pinggiran benua, dimana dari daerah tersebut berkembang proses orogenesa. Dengan demikian Konsep Uniformitarianisme dari Lyell terbukti. Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa suatu gelombang getaran tertentu yang menembus bagian dalambumi menunjukan bahwa semakin dalam semakin besar kecepatannya. Jenis batuan penyusun kerak bumi dari batuan beku, batuan sendimen dan batuan metamorf(pirson & knopf, 1957). Batuan Berat jenis (gram/cm3) Granit Andesit Diorit Gabro Peridolit Dunit Batu pasir Batugampaing Marmer Gneis 2,5 – 2,7 1,6 – 2,6 2,8 – 2,9 3,0 2,6 – 2,8 3,2 - 3,3 2,2 – 2,8 2,5 – 2,7 2,7 2,6 – 3,1 
Pembagian bumi menurut Suess & Wiechert adalah : 
1) Kerak bumi yang mempunyai ketebalan 30-70 km, dari batuan basa dan asam. Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2,7.
 2) Selubung bumi atau sisik silikat, mempunyai ketebalan 1.200 km dan berat jenis 3,4 -4. 
3) Lapisan atau chalkosfera, merupakan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4. 
4) Inti besi nikel atau beris fera, berjari-jari 3.500 km dan berat jenis 9,6. 
3. Susunan Kimia Bumi Kerak bumi dibebedakan menjadi kerak samudra dan kerak benua. Kerak bumi susunan kimianya didominasi unsur-unsur silikat magnesium, besi, alumunium, kalsium dan unsur-unsur alkali serta silika bebas (SiO2). Pada kerak samudra terdiri dari sedikit kalsium, magnesium dan besi, dan teramat sedikit potasium, sodium dan silika. Mantel dengan kedalaman 2.900 km dimana komposisi unsur-unsur penyusunnya adalah magnesium + silikat besi, tidak menggabungkan besi dan sedikit sulfida besi. 
4. Ciri Fisik Bumi Memiliki beberapa sifat khusus, dimana sifat-sifat ini datang pertama bumi ada, dan kemudian berkembang dan pada umumnya tidak berubah sejak awal terbentuknya bumi. 
a. Gaya Tarik Bumi 
b. Ukuran Bumi 
c. Magnet Bumi 
d. Suhu Bumi 
e. Atmosfer, Hidrosfer dan Biosfer 


B. Magma 
 Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi
Ilustrasi  Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi 


1. Pengertian Magma 
Magma adalah cairan atau silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersma antara 90 – 100 derajat C dan berasala dan terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. (F.F Grounts, 1947; Turner & Verhoogen, 1960; H. Williams 1962). 

2. Asal-Usul & Pembentukan Magma 
Para ahli dan volkanologi berpendapat bahwa panas bumi berasl dari prose “ pembusukan “ mineral radioktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat unsur tersebut menurun (desintegration) menjadi unsur radioaktifyang susunannya lebih stabil akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga). Panas yang mampu melelehkan batuan disekitarnya. Syarat yang dibutuhkan bagi suau proses pembentukan magma (Ringwood, 1975) adalah : 
a. Bahan kerak dimana lelehan bahan kerak (magma anateknik) apabila sempurna akan membentuk magma sinteksis, jika prosesnya tidak sempurna maka hanya akan terbentuk neomorfis saja. 
b. Bahan selubung dimana dalam laporan ini terdapat basal perdolit dengan perbandingan 1:3. 
c. Sedimen cekungan. Rittmann (1967) berpendapat bahwa ada 2 kerabat suite magma yaitu kerabat simatik (simatic suite) dan kerabat sialik (sialic suite). Berasar dari samudra adalah hasil “juvenil” yang berasal dari primary magma shell. 

3. Evolusi magma
 Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-prose sebagai berikut :
 a. Hibridasi = pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis. 
b. Sintesis = pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping. 
c. Anateksis = proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar. 

Proses difrensiasi magma meliputi : 
a. Fragsinasi : proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba. 
b. Crystal Settling/Grafitational Settling : pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magmapada bagian dasar wadk. Disini mineral slikat berat terletak dibawah. 
c. Liqud Immisbility : larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menajdi larutan yang masing-masng akan membelah membentuk bahan heterogen. 
d. Crystal Flotation pengembangan kristal ringan dari sodium dan potasium yang akan memperkaya magma bagian atas dari waduk magma. 
e. Vesiculation : proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, h2O sewaktuk naik kepermukaan membentuk gelembung-gelembung gas dan membawa serta komponen colatil sodium (Na) dan potasium (K).
 f. Diffusion : bercampurnya batuan-batuan dinding dengan mahma didalam waduk magma secara lateral.

 4. Sifat-sifat Magma 
a. Sifat Fisik Magma 
1) Viskositas dan Berat Jenis Magma Viskossitas diartikan sebagai peltakan atau ketahanan subtansi (bahan) terhadap gerak aliran sedangkan Fluidity (sifat mengalir).magma yang memiliki viskositas rendah akan mempuanyai fluidity tinggi (mudah mengalir) sehingga lambat membeku. Sementara magma deng viskositas tinggi akan mempunyai fluidity rendah (lambat mengalir) sehingga akan cepat membeku. Satuan viskositas adalah poise atau gram/cm/detik, pada tekanan 1 atmosfer. 
Faktor-faktor berpengaruh pada viskositas magma adalah : 
1. Kandungan gas 
2. Kandungan air (H2O) 
3. Jumlah kandungan zat padat dan kecepatan melarutnya dalam ciran (magma) 
4. Kandungan kimiawi magma
 5. Suhu magma
 6. Tekanan muatan 
2) Suhu magma b. Sifat-sifat kimia magma 5. Jenis dan klasifikasi magma
 a. Berdasarkan % berat perbandingan alkali (alkali ratio weight %)
 b. Berdasarkan % berat oksida (unsur non volatil) 
c. Berdasarkan harga alkali kimia index 
d. Berdasarkan kandungan Sio2 atau derajat keasaman (acidity) 
e. Berdasarkan Kandungan gas 
f. Berdasarkan harga suite index 
g. Berdasarkan harga index pembekuan
 h. Berdasarkan harga kimiawi dan mineralogi 
i. Berdasarkan genesa

Demikian artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi . Semoga artikel Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Sejarah dan Hipotesis Kejadian Bumi. Sampai Jumpa Lain Waktu
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Dasar Dasar IPS yaitu Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi. Semoga artikel Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi Silahkan anda simak artikel Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi dibawah ini:
Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi - Materi Dasar Dasar IPS
Ilustrasi Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi

GEOGRAFI 

a. Pengertian Geografi 

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan"). 
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios(abad kedua). 
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu 


Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi - Materi Dasar Dasar IPS
Ilustrasi Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi 
b. Ruang Lingkup Geografi 

Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu: 
1) Kajian terhadap wilayah (regional); 
2) Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah; 
3) Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha manusia untuk memanfaatkannya 

c. Cabang Geografi 
1) Geografi fisik 

Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan. 

2) Geografi manusia 

Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer. 

3) Geografi manusia-lingkungan

Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia, seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak ankan kuat bertahan lagi. 

4) Perencanaan dan Pengembangan Wilayah 

Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori sosial yang ada. 

5) Ekologi budaya dan politik 

Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialismedan menyebarnya praktek kapitalisme. 

6) Geografi sejarah 

Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya. 

d. Manfaat Geografi 

Dengan belajar geografi sebenarnya kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan kesehatan. 
Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi. 
Dengan mempelajari geografi kita juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat, mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut. 
Selain itu juga dalam geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan kehidupan kita.


SEJARAH 

a. Pengertian Sejarah 

Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. 
Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan. 

b. Pembagian Ilmu Sejarah 

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik. 

c. Manfaat Ilmu Sejarah 

Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita mempelajari sejarah, antara lain : 
1) Dengan sejarah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. 
2) Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di kehidupan sekarang. 
3) Pelajaran yang terjadi di masa lampau juga dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.  


SOSIOLOGI 

a. Pengertian Sosiologi 

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. 
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. 

b. Pokok Bahasan Sosiologi 

Pokok bahasan sosiolgi ada empat: 

1) Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid). 
2) Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial. 
3) Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. MenurutWright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi. 
4) Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif. 


EKONOMI

Pengertian Ekonomi 

Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga konsep itu saling berkaitan satu sama lain 
1. Kegiatan Konsumsi.
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan cara menukarkannya dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Konsumsi ini dilakukan oleh individu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa.
Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta hiburan.
2. Kegiatan Produksi.
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun, faktor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
3. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinya bagi pengembangan perekonomian suatu bangsa. 


Demikian artikel tentang Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi. Semoga artikel Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Geografi Sejarah Sosiologi dan Ekonomi. Sampai Jumpa Lain Waktu.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Sosiologi yaitu Perubahan Sosial dan Kebudayaan. Semoga artikel Perubahan Sosial dan Kebudayaan dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Perubahan Sosial dan Kebudayaan Silahkan anda simak artikel Perubahan Sosial dan Kebudayaan dibawah ini:
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan Sosial dan Kebudayaan - Materi Sosiologi
Ilustrasi Perubahan Sosial dan Kebudayaan 

A. Pengertian perubahan sosial
Dalam literature ilmu-ilmu social,terutama soiologi, pemahaman kita tentang perubahan soial sering diartikan dengan beberapa kata yang merujuk pada proses social yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi dan atau pembangunan.
Dengan perkataan lain, perubahan social : perubahan prilaku social masyarakat merupakan fungsi manipulasi dari suatu rekayasa social lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau diwujudkan dalam kegiatan industrialisasi menuju satu masyarakatmodern (merton 1957, 1964).
Menurut Roger (1988), memahami bahwa perubahan social itu adalah suatu program yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu system kemasyarakatan.


Diferensiasi (perubahan social)

Selama ini telah dikembangkan 2 konsep yang menjelaskan tentang klasifikasi dan penempatan seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Dalam diferensiasi, masyarakat mendasarkan penentuan status pada beberapa cirri tertentu, seperti:
1. Ciri fisik sepertiwarna kulit, bentuk rambut, hidung dan lain-lain.
2. Ciri social seperti organisasi-organisasi tertentu yang membatasi keanggotaannya hanya pada tingkat-tingkat tertentu pula dalam masyarakat.
3. Ciri budaya seperti adanya anggapan bahwa budaya dan gelar kesarjanaan luar negeri lebuh baik dari pada yang dalam negeri.
Bentuk-bentuk perubahan social sebagai perwujudan perubahan social secara horizontal, seperti: Perbedaan ras, Agama, Jenis kelamin, Profesi, Klan, Suku bangsa


Definisi perubahan social

Menurut William. F Agburn mengemukakan ruang lingkup perubahan social meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang matrial maupun yang inmatrial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan matrial terhadap unsure inmatrial.
Definisi lain dari Solo Soenardjan rumusannya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap dan polsa prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan Sosial dan Kebudayaan - Materi Sosiologi
Ilustrasi Perubahan Sosial dan Kebudayaan
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan social merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan manusia yang lain berpendapat bahwa perubahan social terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsure geografi, biologis, ekonomis atau kebudayaan.
Teoei yang berkaitan denganarah perubahan social 
1. Evolusi rektilinier yang sederhana. 
2. Evolusi melaluai tahap-tahap.
3. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi.
4. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran-kemunduran jangka pendek.
5. Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebinekaan
6. Evlusi siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan ruang.
7. Pertumbuhan logistik yang digambarkan populasi.
8. Perubahan logistik terbalik yang bergambar angka kematian.
9. Pertumbuhan ekonensial yang bergambar penemuan-penemuan baru.
10. Primitivisme


TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

a. Klasifikasi tipe-tipe kelompok social 

Tipe-tipe kelompok social dapat dikasipikasika dari beberapa sudut, atau atas dasar criteria ukuran-ukuran. Seorang sosiolog jerman mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana indipidu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat imitasi sosialdalam kelompokm social tersebut bebrapa sosiolag memperhatikan atas dasar-dasar kelompok-kelompok dimana anggotanya saling mengenal.ukuran tersebut diatas kemudian oleh sosiolog lainnya digoplongkan lebih lanjut dengan memperhatikan tinggi rendahnya kerekatan hubungan antar anggota-anggota kelompok social tersebut.
Ukuran lain adalah kepentingan dan wilayah. Suatu komoditi (masyarakat setempat) merupakan kelompok-kelompok atau kesatua-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak punya kepentingan-kepentingan uang khusus atau tertentu. Sudah tentu anggota-anggota komoditi atau asosiasi sedikitnya sadar akan adanya kepentingan-kepentingan yang khusus bersama walaupun tidak dikhususkan secara terrinci atau dijabarkan lebih lanjut. Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikasi social suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena interaksinya tidak terlalu lama.


b. System pengendalian social

System pengedalian social (social control) sering kali diartikan sebagai pengawasan masyarakat terhadap jalanya pemerintahan, khususnya pemerintahan beserta aparatnya. Arti sesungguhnya pengendalian social jauh lebih luas karena pada pengertian tersebut tercakup berbagai proses baik yang direcanakan maupun tidak yang bersifat mendidik mengajak atau bahkan memaksa agar mengetahui kaidah-kaidah nilai yang berlaku. Pengendalian social dapat dilakukan oleh individu satu pada individu lainnya.
Pengendalian social dapat dilakukan dengan berbagai cara yang pada pokoknya bersifat pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasive) maupun dengan cara kekerasan (coersive). Cara persuasive mungkin akan lebih efektif daripada penggunaan pemaksaan. Karena didalam masyarakat yang tentram sebagaian besar kaidah-kaidahdan nilai-nilai telah melembaga atau telah mendarah daging dalam diri para warga masyarakat. Paksaan yang berubah karena didalam keadaan seperti ini pengendalian social juga berfungsi untuk membentuk kaidah-kaidah baru yang menggantikan kaidah-kaidah lama yang telah goyah, namun demikian cara-cara keerasan ada pula batasan-batasanyan dan tidak selalu dapat diterangkan karena biasanya kekerasan atau paksaan akan menghasilkan reaksi negative setidak-tidaknya secara potrnsial.


c. Terjadinya lembaga masyarakat

Adanya system lapisan masyarakat terjadi dengan sendirinya dengan proses pertumbuhan masyarakat. Tetapi adapula yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Yang bias menjadikan alas an terbentuknya lapisan yang terjadi dengan sendirinya kepandaian tinggkat umum, sifat keaslian keanggotaan, kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin pula harta dalam batasa tertentu. Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat, tetapi sesuai dengan kenyataan hidup, kelompok-kelompok social halnya tidak demikian. Pembedaan atas pelapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian system social daklam masyarakat.

Pokok-pokok pedoman lapisan social :

1. system lapisan mungkin berpokok pada system pertentangan dalam masyarakat.sistemdemikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi obyek pendidikan .
2. Sistemlapisan dapat di analisis dalam ruangkup sebagai berikut 
a. distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan keselamatan dan lain sebagainya.
b. System pertentangan yang diciptakan para warga masyarakat
c. Criteria system pertentangan , yaitu apakah didapat dengan kwalitas pribadi, milik, wewenang, kekuasaan.
d. Lembaga-lembaga kedudukan seperti tingkahlaku hidup,cara berpakayan,perumahan keanggotaan,pada suatu organisasi,dan selanjutnya.
e. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
f. Solidaritas diantara individu-individu atau kelompokn yang menduduki kedudukan yang sama dalam system social masyarakat
· Pola-pola interaksi
· Kesamaan atau ketidaksamaan sistemkepercayaan,sikap dan nilai-nilai.
· Kesadaran akan kedudukan masing-masing.
· Aktivitas sebagai orang kolektip.


MOBILITAS SOSIAL

Gerak social atau social mobilitas adalah suatu gerak atau struktur social yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi kelompok social. Struktur social mencakup sikap-sikap hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan individu dengan kelompok. Tipe-tipe gerakan social yang prinsipnya ada 2 macam, yaitu: Vertikal dan horizontal.
· Gerak horizontan adalah merupakan peralihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya yang sederajat. 
· Gerak vertical adalah merupakam peralihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kedudukan social ke kedudukan social lainnya yang sederajat. Gerak vertical dibagi 2 :

1. vertical naik
vertikal naik mempunyai bukti usaha 
· masuknya individu-individu yang mempunya kedudukan rendah dalam kedudukan yang lebih tinggi yang telah ada.
· Pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebbih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentukan kelompok tersebut.
Perubahan Sosial dan Kebudayaan - Materi Sosiologi
Ilustrasi Perubahan Sosial dan Kebudayaan
2 vertikal turun
vertikal turun mempunyai dua bentuk utama 
· Turunnya kedudukan indipudu kekedudukan individu lainnya
· Turunnya sekelompok individu yang berupa disintregasi kelompok sebagaikesatuan.
Menurut wawasan system social saat ini, kehidupan social sedemikian rupa sehingga setiap aspek kehidupan social secara rumit, walaupun secara tidak langsung, berhubungan satu sama lain.
Perubahan dan perkembangan didalam suatu aspek kegiatan social dapat menghasilkan perubahan social atau dapat menimbulkan reaksi pada aspek kehidupan lainnya. Perubahan social dalam aspek ekonomi dan industri, akan salah jika subsistem dari system social masyaraka, dapat dilihat implikasi terhadap aspek publik atau subsistem lainnya.
Terdapat dua bentuk utama bagaimana unsure-unsur yang beraneka ragam dalam system social saling mempengaruhi satun sama lain. Yang pertama adalah dimana suatu persembahan yang disengaja dalam suatu aspek kehidupan tertentu menghasilkan reaksi-reaksi pada aspek-aspek lain sedemikian rupa sehingga sistem tersebut kembali kepada keadaan semula. Suatu perubahan social yang disengaja akan menghasilkan reaksi tertentu sehingga keseimbangan atau status quo dipulihkan kembali, sebagai contoh : meningkatnya keluhan –keluhan dibidang ekonomi akan dapat membangkitkan keresahan dibidang industri, terjadi pemogokan dan demonstrasi, sehingga mengancam keteraturan social dan mngakibatkan terjadi suatu perubahan.
Dengan demikian perubahan pada suatu unsure dari system dipertunjukan dengan suatu reaksi dari bagian lainnya, sehingga dapat memulihkan kembali kesimbangan system atau status quo. Bentuk yang kedua ialah dimana suatu perubahan sosila tertentu didalam suatu aspek kehidupan tertentu menghasilkan akibat pada aspek-aspek lain sedemikian rupa sehingga memperbesar perubahan social yang terjadi dalam system social.



NORMA DAN PERUBAHAN SOSIAL

Hubungan antara norma-norma dan perubahan social memungkinkan kita memperkenalkan perspektif kekuasaan dan konflik di dalam pembahasannya.
· Maka perubahan social yakni, merupakan perubahan dalam struktur masyarakat, terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam norma-norma social.
· Sosialogi amerika cenderung didominasi oleh pandangan bahwa perubahan social sedikit banyak merupakan akibat dari perubahan-perubahan normative. Menurut pandangan ini penyimpangan dalam bentuk penolakan terhadap norma-norma yang ada dan pembentukan norma-norma yang baru adalah kekuatan pendorong utama dari perubahan sosila. 
· Tetapi terdapat norma-norma adalah dasar dari keteraturan kehidupan social akan mengatakan tidak lebih dari pernyataan bahwa perubahan social diikuti oleh perubahan-perubahan normative, hanya jika dikatakan bahwa struktur masyarakat adalah dibentuk oleh norma-norma social maka baru dapat dikatakan bahwa perubahan social adalah hasil dari perubahan normative.


HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan . perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan sebagainya. Bahkan, perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk serta ukuran-ukuran organisasi social.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan social dapat diketahuai dari adanya cirri-ciri tertentu antara lain: 
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yangterjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi karena pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya. Karena lembaga-lembaga social tadi sifatnya independen maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga social tertentu saja. Proses awal dan proses-proses lanjutnya merupakan satu mata rantai.
3. Perubahan-perubahan social yang cepat, biasanya mengakibatkan disorganisasi yangbersifat sementara. Karena berada diproses penyesuaian diri. Disorganisasi diikuti oleh suatu organisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai ikatan timbal balik yang sangat kuat.
5. Secara tipologis, perubahan-perubahan social dapat dikategorikan sebagai: 
· Sosial proses: The ciculation of values rewardsfacitily and personil in existing stucture.
· Segmentation: proliferation of stucture units that do non differ qualitatvively from existing unit.
· Structural change: the emrge of qualitatively new complexes of roles and organization.
· Change in group stucture: the shift in the composition of groups, the level of consciousness of groups, and the relation among the groups in society.


FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL 

Yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri: 
Bertambah (datangnya penduduk dari luar) atau berkurangnya penduduk(berpindahnya penduduk dari desa ke kota). 

Penemuan-penemuan baru:

I. Discovery: penemuan unsure kebudayaan yang baru, baik berupa alat atau pun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu.
II. Innovation: suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
III. Invention: ketika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu


Faktor-faktor pendorong:

I. Kesadaran individu –individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
II. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
III. Perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
· Pertentangan (konfik) masyarakat : mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara kelompok dengan kelompok.
· Terjadinya pemberontakan atau revolusi. 
yang bersumber dari luar masyarakat itu sendiri: 
sebab-sebab yang berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia misalnya bencana alam (gempa bumi, banjir, longsor, dll) serta tindakan para warga itu sendiri( menebang hutan sembarangan, memakai lahan seenaknya, dll). 
Peperangan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan karena biasanyanegarapemenang akan memaksakan kebudayaannya pada negara kalah perang. 
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.


    Demikian artikel tentang Perubahan Sosial dan Kebudayaan. Semoga artikel Perubahan Sosial dan Kebudayaan dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Perubahan Sosial dan Kebudayaan. Sampai Jumpa Lain Waktu

    Popular Posts