PERPINDAHAN (MIGRASI)
Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara. Migrasi dapat dilakukan secara individu, keluarga maupun rombongan atau kelompok.

Perpindahan (Migrasi) - Materi PKLH
Ilustrasi Perpindahan ( Migrasi)
FAKTOR PENGARUH
Menurut Everett Lee, ada 4 faktor penyebab migrasi, yaitu:
1. faktor yang terdapat di daerah asal,
2. faktor yang terdapat di daerah tujuan,
3. rintangan-rintangan yang menghambat,
4. faktor pribadi. 

Faktor- faktor yang mempengaruhi penduduk untuk melakukan migrasi adalah
1. makin berkurangnya SDA, sehingga menurunkan permintaan atas barang tertentu yang makin sulit bahan bakunya,
2. lapangan kerja terbatas di tempat tinggal,
3. diskriminasi politik, agama dan suku,
4. tidak cocok adat,
5. alasan pekerjaan atau perkawinan,
6. bencana alam.



Faktor penarik dari daerah tujuan migrasi adalah:
1. rasa superior di tempat baru dan kesempatan kerja cocok,
2. kesempatan memperoleh pendapatan dan pendidikan lebih baik,
3. keadaan lingkungan dan keadaan hidup lebih menyenangkan,
4. tarikan dari orang lain yang dijadikan sebagai pelindung,
5. aktivitas yang tersedia, seperti hiburan.

Pada dasarnya ada 3 hal penting yang menyebabkan manusia memutuskan untuk melakukan migrasi yaitu:
1. alasan ekonomi,
2. alasan politis,
3. alasan agama.

JENIS-JENIS MIGRASI
A. Berdasarkan waktu ber-migrasi
1. migrasi sekuler: perpindahan penduduk dalam waktu yang pendek
2. ngelaju: seseorang yang tiap hari pindah keluar kota tempat dia bekerja.

B. Migrasi derdasarkan cakupan wilayah
1. Migrasi internasional:
Merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Jenis migrasi ini masih dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a. Imigrasi: jumlah penduduk yang masuk suatu negara.
b. emigrasi: jumlah penduduk yang keluar dari suatu negara.
2. Migrasi nasional 
Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain tetapi masih dalam suatu negara. Migrasi nasional dibagi menjadi dua jenis:
a. Urbanisasi: perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Transmigrasi: perpindahan penduduk antar daerah dalam wilayah negara. Ini merupakan salah satu program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah pemerataan penduduk terutama di luar Pulau Jawa. 

Selain itu ada beberapa jenis migrasi lain yaitu
a. Migrasi masuk (in migration): masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination).
b. Migrasi keluar (out migration): perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).
c. Migrasi netto (nett migration): selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar.
d. Migrasi bruto (gross migration): jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
e. Migrasi total (total migration): merupakan hasil seluruh kejadian migrasi.
f. Migrasi semasa hidup (life time migration): migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Pada waktu sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat kelahiran.
g. Migrasi parsial: migrasi yang terjadi antara dua daerah.
h. Arus migrasi (migration stream): jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu. 


UKURAN MIGRASI
Migrasi sangat erat kaitannya dengan pergerakan penduduk atau disebut juga dengan mobilitas penduduk
Ada beberapa bentuk mobilitas (gerakan) penduduk yaitu:
1. perubahan tempat yang bersifat rutin (commuting atau ngelaju atau recurrent movement),
2. perubahan tempat yang tidak bersifat rutin tetapi dipindah-tempatkan karena pekerjaannya,
3. perubahan tempat tinggal dengan tujuan untuk menetap dan tidak kembali ke tempat semula (non recurrent movement).

Mobilitas penduduk dalam kajian sosiologi, berdasarkan sifatnya, dibedakan menjadi dua jenis yaitu mobilitas vertikal (perpindahan menuju tingkat lebih tinggi, contoh: jabatan, pekerjaan) dan mobilitas horisontal (perpindahan ke lain wilayah secara geografis/teritorial). 

Tingkat mobilitas (move rate) adalah rasio banyaknya penduduk yang pindah secara lokal (mover) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk. 

Rumus: m=M/Px1.000

Keterangan : 
m=tingkat mobilitas
P=banyaknya penduduk
M=banyaknya mover



Fosil Homo erectus awal berasal dari Afrika (kadang-kadang disebut Homo ergaster) adalah manusia purba tertua yang diketahui telah memiliki proporsi tubuh manusia seperti modern dengan kaki yang relatif memanjang dan lengan pendek dibandingkan dengan ukuran batang tubuh. Fitur-fitur ini dianggap adaptasi untuk hidup hidup di tanah, menunjukkan hilangnya adaptasi pohon-memanjat sebelumnya, dengan kemampuan untuk berjalan dan mungkin menjalankan jarak jauh. Dibandingkan dengan manusia fosil sebelumnya, perhatikan tempurung otak relatif diperluas dengan ukuran wajah. Individu fosil yang paling lengkap spesies ini dikenal sebagai 'Turkana Boy' - kerangka terawat baik (meskipun dikurangi hampir semua tangan dan kaki tulang), tanggal berumur sekitar 1,6 juta tahun. Studi mikroskopis gigi menunjukkan bahwa ia dibesarkan pada tingkat pertumbuhan yang sama dengan kera besar. Ada bukti fosil bahwa spesies ini dirawat individu tua dan lemah. Munculnya Homo erectus dalam catatan fosil sering dikaitkan dengan handaxes awal, inovasi besar pertama dalam teknologi alat batu.

Penemuan fosil awal dari Pulau Jawa (dimulai pada tahun 1890-an) dan China ('Peking Man', dimulai pada tahun 1920) terdiri dari contoh klasik dari spesies ini. Umumnya dianggap telah menjadi spesies pertama yang telah berkembang di luar Afrika, Homo erectus dianggap sebagai spesies yang sangat bervariasi, tersebar di dua benua (itu belum tentu apakah itu tiba di Eropa), dan mungkin juga spesies manusia yang awal terpanjang yang hidup - sekitar sembilan kali selama spesies kita sendiri, dengan Homo sapiens.

gambar rekonstruksi berdasarkan ER 3733 oleh John Groce
Daerah Hidup: Utara, Timur, dan Afrika Selatan; Asia Barat (Dmanisi, Republik Georgia); Asia Timur (China dan Indonesia)
Usia Hidup: Antara sekitar 1,89 juta dan 143.000 tahun yang lalu
Homo Erectus Time Line
Tahun Penemuan: 1891
Sejarah Penemuan:

Eugène Dubois, seorang ahli bedah Belanda, menemukan Homo erectus pertama individu (Trinil No.2) di Indonesia pada tahun 1891. Pada tahun 1894, Dubois menamai spesies Pithecanthropus erectus, atau 'tegak manusia-kera. "Pada saat itu, Pithecanthropus (kemudian berubah menjadi Homo ) erectus adalah yang paling primitif dan terkecil berotak dari semua spesies manusia purba yang dikenal; ada fosil manusia purba bahkan telah ditemukan di Indonesia lagi.

Tinggi Badan:
Berkisar dari 4 kaki 9 in - 6 kaki 1 in (145-185 cm)
Berat Badan:
Berkisar 88-150 lbs (40-68 kg)
Tinggi & Berat Informasi Tambahan:

Ada sejumlah besar variasi dalam ukuran individu Homo erectus. Banyak fosil tidak dapat dikaitkan dengan laki-laki atau perempuan, sehingga kami menyajikan seluruh rentang ukuran di sini. Fosil-fosil dari Afrika menunjukkan ukuran tubuh yang lebih besar daripada yang dari China, Indonesia, dan Republik Georgia.
Kita tidak tahu segala sesuatu tentang awal kami leluhur-tapi kita terus belajar lebih banyak! Ahli paleoantropologi yang terus-menerus di lapangan, menggali daerah baru, menggunakan teknologi inovatif, dan terus mengisi beberapa kesenjangan dalam pemahaman kita tentang evolusi manusia.

Berikut adalah beberapa pertanyaan masih belum terjawab tentang Homo erectus yang dapat dijawab dengan penemuan masa depan:

Apakah Homo erectus nenek moyang langsung dari Homo sapiens, spesies kita sendiri?
Data menunjukkan bahwa peningkatan ukuran tubuh, lebih mengandalkan sumber pangan hewani, dan peningkatan berbagai ukuran adalah bagian dari web faktor yang memfasilitasi penyebaran awal awal H. erectus dari Afrika. Adalah salah satu dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain?
Adalah fosil dari periode waktu sebelumnya di Afrika Timur, dan dari Georgia, semua bagian dari satu spesies (Homo erectus), regional variabel dalam ukuran dan bentuk? Atau ada sebenarnya beberapa spesies manusia purba yang diwakili oleh apa yang sekarang kita panggil Homo erectus?
Seberapa baik Homo erectus menguasai kontrol api dan seberapa luas itu api yang digunakan? Apa yang dikatakan tentang kemungkinan pergeseran makanan dalam spesies ini?
Apakah Homo erectus tumbuh dalam pola yang lebih mirip manusia dan tingkat, atau yang mirip kera yang lebih? Apakah Homo erectus yang pertama spesies manusia awal untuk mengalami percepatan pertumbuhan remaja?
Pertama kertas:

Dubois, E.,. 1894. Pithecanthropus erectus: eine menschenaehnlich Uebergangsform aus Java. Batavia: Landsdrukerei.

Bacaan Anjuran lainnya:
Anton, SC, 2003. sejarah alam dari Homo erectus. Yearbook of Physical Anthropology 46, 126-170.
Le Gros Clark KAMI 1964. Bukti fosil untuk evolusi manusia, 2nd ed. Chicago: University of Chicago Press.
Leonard, WR, Robertson, ML, 1997. energetika primata Perbandingan dan evolusi hominid. American Journal of Physical Anthropology 102, 265-281.
Mayr, E., 1950. Taksonomi kategori hominid fosil. Cold Spring Harbor Symp Quant Biol 25, 109-118.

Bagaimana Mereka Bertahan:
Mayat tinggi dan otak besar individu Homo erectus diperlukan banyak energi secara teratur berfungsi. Makan daging dan jenis-jenis protein yang dapat dicerna dengan cepat memungkinkan untuk menyerap nutrisi dengan saluran pencernaan yang lebih pendek, sehingga lebih banyak energi yang tersedia lebih cepat. Ada juga spekulasi bahwa madu dan umbi bawah tanah mungkin telah menjadi sumber makanan penting bagi Homo erectus.
Segera setelah kami melihat bukti dalam catatan fosil fosil Homo erectus yang paling awal (sekitar 1,9 juta tahun yang lalu), kami melihat bukti dalam catatan arkeologi untuk inovasi besar pertama dalam teknologi alat batu (sekitar 1,76 juta tahun yang lalu). Dikenal sebagai industri alat batu Acheulean, terdiri dari penciptaan alat pemotong besar seperti handaxes dan parang. Peningkatan ketergantungan pada satu set yang lebih luas dari alat mungkin telah membantu Homo erectus bertahan hidup selama perubahan iklim.
Bukti awal tungku (api unggun) terjadi selama rentang waktu Homo erectus. Sementara kita memiliki bukti bahwa tungku yang digunakan untuk memasak (dan mungkin berbagi) makanan, mereka cenderung memiliki menjadi tempat untuk interaksi sosial, dan juga digunakan untuk kehangatan dan untuk menjaga predator diri besar.

Evolusi Informasi Tree:
Beberapa ilmuwan membedakan antara Afrika (Homo ergaster) dan Asia (Homo erectus sensu stricto) fosil takson ini, sementara yang lain benjolan mereka bersama sebagai Homo erectus sensu lato. Dalam kedua kasus, ada kesepakatan umum bahwa itu berasal dari spesies Homo awal (misalnya, Homo habilis) dan merupakan salah satu dispersal terluas manusia purba dalam sejarah evolusi kita. Ada kemungkinan bahwa populasi yang berbeda dari Homo erectus sensu lato menyebabkan munculnya spesies hominin kemudian, seperti Homo heidelbergensis, dan akhirnya spesies sendiri, Homo sapiens kami.
Pada awal rentang waktu, sekitar 1,9 Mya, H. erectus hidup berdampingan di Afrika Timur dengan beberapa spesies manusia purba lainnya termasuk Homo rudolfensis, Homo habilis, dan Paranthropus boisei. Kadang-kadang mereka bahkan ditemukan di situs fosil yang sama. Pada akhir rentang waktu, sekitar 143.000 tahun yang lalu, hidup berdampingan dengan Homo sapiens dan mungkin Homo floresiensis di Indonesia.

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili pada suatunegara. Sebagian besar negara memberi hak penduduk untuk memilihtempat tinggalnya dan menentukan pilihan atas mata pencaharian, serta bebas berpindah tempat tinggal selama tidak melanggar peraturan. Hal inimengakibatkan proses perpindahan penduduk dapat terjadi dengan leluasa dengan segala dampaknya. Akhirnya, penyebaran penduduk tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pertumbuhan penduduk dengan segala problematiknya. Sehingga sekarang ini perencanaan wilayah diharapkanlebih menekankan pembahasannya pada masalah penduduk.Penduduk merupakan aspek utama perencanaan. Perencanaandibuat untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah, penduduk tidak mungkin diabaikan. Pada wilayahdengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tingkat pertumbuhanaktivitasnya pun akan berbeda dengan wilayah yang tingkat pertumbuhan penduduknya rendah. Karena pada hakekatnya, yang mengisi aktivitas didalam kota adalah penduduk dalam wilayah itu sendiri.Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu!ertilitas, mortalitas dan migrasi. Masing komponen tersebut berpengaruh terhadap tinggi rendahnya angka pertumbuhan penduduk.Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan berbagaidampak dalam kaitannya dengan perencanaan wilayah baik dalam bidangekonomi, social masyarakat, maupun spasial.

Aktivitas Penduduk Manusia dan Adaptasi
Ilustrasi Aktivitas Penduduk Manusia dan Adaptasi

Aktivitas Penduduk atau Manusia


Lingkungan Geografi Mempengaruhi Aktivitas Manusia

Kata geografi berasal dari bahasa yunani yaitu geo yang berarti bumi serta grafi (graphien) yang berarti pencitraan atau gambaran atau pelukisan. Secara etimologis, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan bumi (Sutrijat, 1999:1). Dengan demikian geografi dapat dimaknai lebih luas sebagai ilmu yang mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan bumi seperti relief, tempat, iklim, laut, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan geografi sendiri terbagi menjadi dua yaitu lingkungan hayati dan non hayati, keduanya dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara psikis maupun fisik.

Perubahan sikap

Aktivitas manusia terhadap lingkungan bisa berdampak pada perubahan fisik serta sikap atau kejiwaan manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat yang ia tinggali, baik lingkungan social, lingkungan binaan, ataupun lingkungan alam. Contoh lain misalnya berupa perbedaan perilaku antara masyarakat di daerah yang berudara panas dengan di daerah yang berhawa dingin. Masyarakat daerah dingin seperti Wonosobo, pada siang hari sangat akrab dengan jenis pakaian berupa jaket maupun sarung, apalagi di malam hari.

Perubahan Lingkungan

Didalam bumi kita terdapat lingkungan hayati (biotik) maupun non hayati (abiotik). Lingkungan hayati berupa makhluk hidup, selain manusia juga terdapat hewan (fauna) dan tumbuhan (flora).sedangkan lingkungan non hayati berupa benda mati yang ada di sekitar kita baik yang besar maupun yang kecil seperti udara, batuan, air, benda – benda langit dan sebagainya. Bumi secara alami mengalami perubahan yang sangat lambat atau bahkan tidak berubah sama sekali, berbeda dengan pertumbuhan manusia yang begitu cepat. Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan baik sebagai permukiman maupaun usaha mencukupi kebutuhan hidup lainnya. Aktifitas – aktifitas manusia telah mengubah lingkungan global, dan perubahan – perubahan lingkungan global ini memiliki bentuk yang bermacam – macam. Perubahan global yang tidak terhitung banyaknya akibat aktifitas manusia antara lain efek rumah kaca serta dampaknya terhadap pertanian serta kenaikan permukaan air laut didaerah pantai, pengurangan ozon di stratosfir, penebangan hutan di daerah tropis dan dampaknya terhadap spesies – spesies yang hidup disana, serta endapan asam yang semuanya itu meningkatkan iklim global. Dapat dibenarkan bahwa Negara – Negara berkembang dan Negara – Negara industry adalah sumber utama dari bahan pencemaran atmosfer serta perubahan cuaca dan iklim. Negara – Negara berkembang umumnya berpenduduk padat, sedang melaksanakan pembangunan yang selanjutnya menggunakan energy yang semakin meningkat. Suatu hal yang pasti dinegara – Negara tersebut adalah pembukaan hutan penambahan luas pertanian, pemukiman, jalan, kawasan industry, dan lain sebagainya. Konskuensi global akibat perkembangan industry yang dilakukan sekarang ini tidak hanya dapat diabaikan, contohnya pencemaran saluran air, rusaknya lapisan tanah dan hutan – hutan, lubang yang muncul setiap tahun di lapisan ozon menandakan penurunan yang disebabkan oleh manusia terhadap gas yang bersifat protektif ini. Kesadaran manusia terhadap terganggunya keseimbangan alam telah muncul seiring akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya. Adanya pemanasan global akibatnya semakin sedikitnya hutan disadari betul akibatnya oleh manusia . punahnya spesies hewan atau tumbuhan tertentu merupakan kerugian juga bagi manusia. 
Oleh karena itu manusia berusaha untuk melakukan usaha konservasi dan perbaikan lingkungan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Pembangunan rama lingkungan.
2. Cagar alam, hutan lindung, suaka margasatwa dan sebagainya.
3. Reboisasi.
4. Iptek rama lingkuangan.

Hubungan aktivitas penduduk dan manusia yang dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.
1. Daerah pegunungan

Kondisi geografis pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Aktivitas penduduk di daerah pegunungan dimanfaatkan perkebunan, seperti kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja di penambang pasir,pertanian, ladang dan buruh perkebunan.

2. Dataran rendah
Dataran rendah adalah bentuk permukaan bumi yang relative datar dan letaknya di daerah yang rendah memiliki ketinggian dari 0-200 m di atas permukaan laut dan dataran rendah beriklim panas. Aktivitas penduduk dataran rendah terdiri atas berbagai jenis, mulai dari pertanian, perikanan, tambak. Dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang secara optimal, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.

3. Pantai

Pantai adalah daerah yang letaknya ditepi laut di mana sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan. Iklim di daerah Pantai beriklim pantai. Aktivitas penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain, misalnya sebagi petani, atau pencari sarang burung walet seperti misalnya di pantai Karangbolog Gombong. Karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakaii sebagai pelabuhan ikan.Tetapi jika pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayan penangkap ikan, karena pantai yang landai, gelombang laut tidak terlalu besar, baik dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.
Jadi, aktivitas penduduk di pantai:
a. Nelayan adalah orang yang menangkap ikan di laut. Biasanya nelayan mulai berangkat menangkap ikan pada malam hari. Pagi hari mereka pulang dengan membawa ikan. Ikan-ikan tersebut akan dijual di tempat pelelangan ikan.
b. Pengusaha tambak ialah pemiliki modal dalam usaha tambak. Biasanya ia memiliki lahan tambak. Biasanya tambak digunakan untuk memelihara udang dan ikan bandeng .
c. Petani tambak ialah orang yang bekerja pada pengusaha tambak. petani tambak mendapatkan upah dari pengusaha tambak .
d. Petani garam ialah para pekerja/buruh yang mengerjakan usaha pembuatan garam.

Adaptasi

Adaptasi ialah penyesuaian diri individu, manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang ditempati. Menurut Odum, semua bentuk tingkah laku pada hakekatnya adalah bentuk adaptasi atau reaksi manusia terhadap kondisi lingkungan demi kelangsungan hidup.
Contoh-contoh adaptasi manusia sesuai dengan lingkungan hidupnya antara lain :

1. Adaptasi Manusia di Daerah Dingin

Contoh manusia yang hidup di daerah dingin adalah Suku Inut atau disebut juga Eskimo. Keberadaan mereka tersebar di sebagian besar daerah Siberia (Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, dan Greenland. Saat ini tercatat ada dua suku bangsa Eskimo yang menghuni kawasan-kawasan tersebut. Mereka adalah suku Inuit dan Yupik. Bentuk adaptasi mereka adalah :

a. Bangsa Eskimo membangun iglo pada musim dingin. Mereka memakai bongkahan es yang dibentuk kotak- kotak seperti batu bata. Untuk menyusun bongkahan es menjadi iglo, bangsa Eskimo membuat lubang terlebih dahulu. Bentuk lubang melingkar dan berfungsi sebagai fondasi atau dasar bangunan. Setelah itu, bongkahan es berbentuk kotak itu diletakkan di dalamnya serta disusun searah jarum jam hingga membentuk kubah besar. Meski terbuat dari bongkahan es, suhu di dalam iglo cukup hangat. Suhu di dalam rumah tak terpengaruh suhu di luar rumah. Jika diukur, suhu di dalam iglo bekisar antara - 7 hingga 16 derajat celsius. Sedangkan, suhu di luar rumah terutama ketika musim dingin bisa mencapai - 45 derajat celsius. Karena itu, bangsa eskimo merasa nyaman tinggal di dalam iglo. Biasanya, untuk menambah kehangatan, lapisan dalam iglo sering dilapisi dengan kulit binatang. Kulit tersebut bisa menghangatkan ruangan hingga 2- 20 derajat.
b. Berpakaian tebal, sebagian terbuat dari kulit hewan.
c. Memiliki rumah dengan ventilasi kecil, bahkan tidak berventilasi, bentuk dome.

2. Adaptasi manusia di daerah gurun.

a.  Arsitek bangunan rumah terbuat dari lumpur.
Di Pakistan misalnya, “penangkap-penangkap angin” dari lumpur yang menjulang ke angkasa-angkasa seperti teropong kapal selam. Alat-alat ini dipasang di atas atap-atap rumah untuk menangkap angin dan mengarahkannya ke ruangan rumah di bawah untuk mendinginkannya.

3. Adaptasi manusia di daerah pegunungan.

a. Konstruksi rumah di dataran tinggi biasanya dibangun dengan tembok yang lebih tebal atau dari kayu untuk menjaga kehangatan suhu ruangan. Suhu yang dingin dan intensitas matahari sedikit menyebabkan rumah di daerah ini berventilasi sedikit dan atapnya terbuat dari seng. Ventelasi yang sedikit mengakibatkan udara dingin tidak masuk ke dalam rumah. Atap terbuat dari seng agar panas matahari yang diterima dapat disimpan dan dapat menghangatkan bagian dalamnya.
b. Pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompokan pada daerah yang mempunyai lahan subur dan relatif datar
c. Penduduk yang tinggal di daerah tinggi dengan hawa dingin menggunakan pakaian yang tebal untuk menghindari hilangnya pengeluaran panas yang berlebihan dari tubuhnya.

4. Adaptasi manusia di daerah pantai

a. Sebagian besar penduduk di daerah pantai mata pencahariannya adalah nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman demikian memudahkan para nelayan untuk pergi melaut. Pola pemukiman ini banyak ditemukan di hampir seluruh kepulauan Indonesia.
b. Atap rumah terbuat dari genteng tanah dan rumah memiliki banyak ventilasi.
c. Penduduk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.

Kesimpulan

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili pada suatunegara. Sebagian besar negara memberi hak penduduk untuk memilihtempat tinggalnya dan menentukan pilihan atas mata pencaharian, serta bebas berpindah tempat tinggal selama tidak melanggar peraturan. Hal inimengakibatkan proses perpindahan penduduk dapat terjadi dengan leluasa dengan segala dampaknya. Akhirnya, penyebaran penduduk tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pertumbuhan penduduk dengan segala problematiknya. Sehingga sekarang ini perencanaan wilayah diharapkanlebih menekankan pembahasannya pada masalah penduduk.Penduduk merupakan aspek utama perencanaan. Perencanaandibuat untuk penduduk karena penduduk yang akan merasakan akibat dari perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu dalam seluruh lingkup perencanaan wilayah, penduduk tidak mungkin diabaikan. Pada wilayahdengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, tingkat pertumbuhanaktivitasnya pun akan berbeda dengan wilayah yang tingkat pertumbuhan penduduknya rendah. Karena pada hakekatnya, yang mengisi aktivitas didalam kota adalah penduduk dalam wilayah itu sendiri.Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu!ertilitas, mortalitas dan migrasi. Masing komponen tersebut berpengaruh terhadap tinggi rendahnya angka pertumbuhan penduduk.Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan berbagaidampak dalam kaitannya dengan perencanaan wilayah baik dalam bidangekonomi, social masyarakat, maupun spasial.
Adaptasi ialah penyesuaian diri individu, manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang ditempati. Menurut Odum, semua bentuk tingkah laku pada hakekatnya adalah bentuk adaptasi atau reaksi manusia terhadap kondisi lingkungan demi kelangsungan hidup.

 Saran

Sebagai mahasisawa geografi kita harus dapat memahami filsafat geografi serta unsur dari tokoh-tokoh filsafat yang berguna didalam mata kuliah maupun kehidupan dan dapat menjelaskan pendapat dari tokoh-tokoh filsafat dan dapat mengambil contoh baik dari perilaku dan pemikiran dari tokoh-tokoh filsafat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Di tulis oleh Tasrif Landoala http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/pengertian-adaptasi.html pukul 20.40.
Di tulis oleh Dammar http://damaruta.blogspot.com/2014/11/bagaimana-hubungan-aktivitas-penduduk.html pukul 20.33.
Di tulis oleh Naru Daruisma http://www.idsejarah.net/2014/01/lingkungan-geografi-mempengaruhi.html pukul 20.00
Kita ketahui PTCBank adalah salah satu ptc yang membayarkan membernya dengan bayaran yang sangat tinggi, rata-rata pertayangan Kliknya kita dibayar $0,10 dollar. Memang PTC ini adalah Ptc yang membayarkan membernya dengan bayaran yang lebih besar dari pada PTC lainnya seperti Neobux.
PtcBank.net adalah ptc yang memberikan pilihan bayaran melalui Payza, paypal,  Payoneer, Solid Trust Pay dan  Perfect Money.  Memang banyak pilihan yang ditawarkan oleh PTCbank ini.


Gejala situs PTC scam atau penipu adalah :

  1. Payout terlalu tinggi, di atas 15 dolar. Benar saja PTCbank memiliki payout $100 dolar 
  2. Bayaran perklik tidak masuk akal. Benar saja PTCbank memiliki bayaran $0.10 dollar yang tergolong sangat besar.
  3. User terlalu banyak padahal situs baru berjalan (Bohong)
  4. Payment proof palsu. Benar saja PTCbank memiliki paymet proof untuk meyakinkan bahwa PTCbank telah membayar.

Benarkah PTCBank.net Spam?
Ilustrasi PTCBank.net Scam? Penipu?
Mungkin bagi anda yang sudah mendaftar dan mengharapkan meraup dolar dari PTC ini silahkan mundur sebelum anda kecewa karena ini adalah Scam atau Penipuan.
adapun PTC lainnya yang lebih terpercaya :



  1. Kayads
  2. Eightclix 
  3. Clixlog
  4. Firstclix
  5. Gearclix
  6. Kliksense
  7. Neobux
Sebaiknya bagi anda yang berharap meraup dollar dari PTC ini sebaiknya mundur dan merubah haluan anda ke PTC lain yang lebih terpercaya.




KELAHIRAN (FERTILITAS)
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Kelahiran "Fertilitas" - Materi PKLH
Ilustrasi Kelahiran "Fertilitas" - Materi PKLH


Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah: 

1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk. 
4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia. 
5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu. 
6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.

FAKTOR PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).


CARA MENGUKUR KELAHIRAN
1. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.

Rumus:CBR=B/Px1.000

Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran 
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun 
1.000 = bilangan konstanta

Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut: 
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah

2. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan. 

Rumus: GFR=B/Pfx1000

Keterangan : 
B=jumlah kelahiran selama setahun 
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun 
1.000=bilangan konstanta

3. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita. 

Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun. 
1.000=bilangan konstanta

4. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya). 

Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR 

Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)

UKURAN-UKURAN REPRODUKSI

Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja. 

1. Gross Reproduction Rate (GRR) 
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.

Rumus: GRR=100/203TFR

Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.

2. Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.


KEPADATAN PENDUDUK

Population density atau yang lebih dikenal dengan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut. 

Ilustrasi Kepadatan Penduduk
Ilustrasi Kepadatan Penduduk

JENIS-JENIS KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk secara umum dibagi menjadi empat macam, sebagai berikut:
1. Kepadatan Arithmatik
Kepadatan arithmatik adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling mudah perhitungannya.
2. Kepadatan Fisiologis
Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap. 
3. Kepadatan Agraris
Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian. 
4. Kepadatan Ekonomis
Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh
a. Kesuburan tanah,
b. Tingkat intensitas dalam bertani,
c. Jarak dengan kota-kota industri makmur,
d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll.

Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
1. Kelebihan Penduduk (over population)
Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal).
2. Kekurangan Penduduk (under population)
Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan. 
3. Penduduk Optimum (optimum population)
Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang. 

FAKTOR PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah
1. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah, iklim.
2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu.
3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah. 

Kepadatan penduduk di Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan tersebut yaitu
a. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,
b. Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
c. Kesadaran untuk ber-transmigrasi masih rendah,
d. Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut.
Dari tingkat kepadatan penduduk kita dapat mengetahui perkembangan penduduk dan gejala-gejala sosial-ekonomi di setiap daerah. 

Dampak dari kepadatan penduduk, di daerah Jawa dan Bali, adalah:
a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga produksi pangan menurun.
b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran.
c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu menampung jumlah penduduk yang semakin banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.

Sedangkan di daerah yang ditinggalkan penduduk dan menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan berakibat:
a. Luasan lahan yang besar tidak bisa diolah karena kekurangan jumlah tenaga kerja sehingga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.
b. Banyak sumber alam yang belum dimanfaatkan.




Pada posting kali ini saya tidak membahas tentang pelajaran, teteapi tentang Ekspresi Hati. Saya akan mencoba membuat cerita yang mungkin akan membuat anda bingung dengan jalan ceritanya. Langsung saja di baca  dari pada anda penasaran. 

 Cerpen Kisah Lika Liku Perjalanan Cinta
Ilustrasi Cerita

Kisah ini dimulai dari sebuah Negeri yang makmur, Negeri Agraris yang menjadi Induk dari hasil Alamnya. Di Negeri yang subur nan kaya hasil alam ini, tidak banyak orangnya yang menyadari akan berharganya yang dimilikinya tersebut. Didesa ini hiduplah seorang pemuda tidak terlalu tampan, namun baik hati bernama Bejo.  Suatu hari Bejo pergi merantau ke desa sebrang. Bejo pergi karena ia ingin menggarap dan berkebun didesa sebrang pada tanah sebuah warisan bapaknya. Di desa sebrang Bejo membangun sebuah rumah kecil di sudut tanah warisan bapaknya. Bejo pun mulai membangun tanah pertaniannya. 

Di tengah perjalanan dan perjuangan Bejo mulai memikirkan pendamping hidupnya. Suatu hari ketika Bejo sedang melihat kebunya mata bejo melihat kesebrang jalan, dia terdiam sesaat melihat seorang gadis cantik nan rupawaan. Bejo pun mulai memikirkan untuk mendekati gadis tersebut. Gadis tersebut adalah anaknya juragan ayam kampung desa tersebut. Gadis itu bernama Winda. Bejo pun mendekati Winda. Suatu hari ketika Winda hendak pergi ke pasar, Bejo sudah menantikannya, dan dengan nada gugup Bejo mengajak berkenalan. Bejo pun berhasil berkenalan dan mendapatkan nomer Hpnya Winda. 
Dengan perjuangan yang sangat sulit dan penuh rintangan, Bejo pun berhasil mendekati Winda anak 

juragan Ayam. Bejo pun mendekati Winda berbekal sinyal Telkomsel dan Nokia 3315 yang jadul Bejo berhasil mengambil hati Winda. Bejo mengajak Winda bertemu di Lapangan samping balai desa. Bejo mencoba untuk mendapatkan hati Winda. Dengan berbekal keberanian dan satu tandan pisang yang Bejo bawa Bejo mengungkapkan isi hatinya kepada Winda. "Winda aku mencintaimu", "terimalah satu tandan pisang ini jika kamu menerimaku". Ucap Bejo kepada Winda.  Dengan tangan perlahan-lahan Winda pun mengambil satu tandan pisang yang ditunjukan Bejo. Bejo dan Winda pun menjalin kasih.

Banyak Ujian yang dilalui bejo dan WInda. Disaat saat 2 bulan pertama Bejo berniat untuk melepaskan Winda, namun Bejo menyadari akan perjuangannya dalam mendapatkan Winda gadis yang ia Cintai.  Disaat 4 bulan Bejo mulai tidak mencintai Winda, namun Bejo Teringat akan Indahnya jatuh Cinta pertama kali dengan Winda. Bejo pun di goda oleh gadis lain karena kesuksesan Bejo dalam pertaniannya, dalam hati Bejo ingin menduakan Winda, namun Bejo Membayangkan betapa setianya Winda kepadanya.  Banyak Godaann emang, itu yang dirasakan Bejo, Ujian pada 14 bulan dengan Winda, bejo mulai bosan dengan Winda, Bejo pun mengingat saat saat terindah bersama Winda gadis pujaan hatinya, Pada 17 bulan Bejo ( dalam hati ingin membohongi Winda) berniat pergi kekota ingin bertemu Gadis kota, teman semasa sekolah dahulu, namun Bejo menyadari dan mengingat bahwa Winda selalu jujur terhadapnya, maka Bejo mengurungkan niatnya. Dalam gelapnya malam Bejo merenung betapa berartinya Winda, Bejo tidak ingin menyesal dan tidak ingin terlambat  menyadari betapa  berartinya Winda saat tidak disisinya.

Bejo dan Winda pun berhasil melewati masa sulit itu dan perjalanan cinta mereka berujung pada melengkungnya janur kuning. Bejo dan Winda pun memetik pelajaran dari perjalanan cinta mereka.


 "The End"

Sekian cerpen buatan saya, mungkin membingunkan, maka jangan terlalu dipikirkan. Terima Kasih atas kunjungan Anda
Di negara kita  masih banyak akan kekurangan jagung  dan belum mampu bersuasembada maka sangat cocok sekali bila tanaman jagung ini  kita kembangkan dinegara kita ini. Jagung juga memiliki kabohidrat dan vitamin B. Dilihat dari segi usaha jagung lebih menguntungkan dibandingkan dengan palawija lainya.
Dengan kita bercocok tanam jagung kita dapat
  1. membantu pemerintah dalam rangka pembangunan pertanian khususnya tanaman jagung.
  2. memenuhi kebutuhan konsumen
  3. sebagai sumber pencari nafkah
  4. dan dengan kita mengembangkan usaha bertanam jagung maka jumlah pengangguran akan berkurang.
Ilustrasi

Aspek teknis
Pengelolaan tanah dan penyiapan lahan dalam usaha bertanam jagung merupakan keberhasilan bercocok tanam. Pengelolaan tanah dibajak 2 kali dan digaru 2 kali sedalam 25-30cm. 

Varietas yang dianjurkan saat ini adalah varietas Hibrida C1. Syarat benih yang baik ialah:
  1. Murni dan beridentitas
  2. Seragam dan mengkilat
  3.  Bebas dari hama dan penyakit
  4. Jarak tanam yang digunakan untuk varietas Hibrida C1 adalah 75cm X 25cm dan ditanam dengan ditugalkan tiap lubang 3-2 bijibdengan kedalaman tugal 3-5cm.
  5. Pemupukan pupuk dasar diberikan 15-40 kg N/hektar(1/bagian) ditambah 30-45 kg P2O5/hektar K2O/hektar. Pemupukan dilakukan dengan cara mentugalkan dengan jarak antara pangkal batang 7cm dengan kedalamman 5-10cm sedangkan pupuk yang digunakan ialah: Urea TSP, KCL.
  6. Pengairan pada tanah berat perlu di buatkan saluran drainase. 
Pengairan diberikan sampai tanaman dalam masa pembijian, dan pada saat masa berbunga pengairan perlu sangat diperhatikan.
Pemberantasan hama dan penyakitpada tanaman jagung sangat menentukan dalam produktivitas tanaman/buah.

hama yang menyerang tanaman jagungantara lain:
  1. Lalat bibit 
  2. Ulat tanah 
  3. penggeek batang 
  4. Ulat tongkol
Cara pengendalian hama tersebut adalah : dengan cara ergiliran tanaman, tanaman serempak.adapun cara pemberantasannya adalah dengan menggunakan insektisida yang efektif antara lain:
  •           Dursban 20 EC
  •           Dazinon
  •         Azodrin 15 WSC dengan dosis 3cc/liter.


Penyakit bulai cara pengendaliannya adalah dengan mengadakan pergiliran tanaman, penanaman bibit unggul,dan perlakuan benih yang akan kita tanam menggunakan fungisida Ridomil 35 SD: 2gr/kg benih.

  1. Tanda-tanda pemanenan yang tepat adalah tanaman mempunyai tanda-tanda :
  2.   Klobat berwarna kuning,
  3.   Bila dikupas biji terlihat mengkilat
  4.  Dan bila ditekan menggunakan kuku tak meninggalkan bekas.





Pada kesempatan kali ini  saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Geologi Dasar yaitu Pelapukan Batuan Secara Geologi Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Silahkan anda simak artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi  dibawah ini:
P E L A P U K A N
Pelapukan Batuan Secara Geologi
Ilustrasi Pelapukan Batuan Secara Geologi

Batuan Dasar dan Tanah
Baatuan dasar (“bedrock”) terletak dibawah tanag dipermukaan tanah, ada yang batuan dasar ini dapat dilihat dengan melakukan pengboran-pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh tudung atau selubung terdiri dari bataun (“soil”) yang tebalnya bergantian dari beberapa cm sampai beberapa ratusan meter. Disamping dari tubuh tanah lapisan ini terdiri dari lempung, batupasir dan lain-lain material lepas. Batuan dasar yang terletak dipermukaan bumi hampir semuanya telah berubah. Sebagian dari batuan ini telah demikian lapukanya, sehingga dengan gampang sekali dihancurkan. Nyata sekali bahwa batuan tadi telah berubah bagian luarya karena pengerjaan cuaca. Itulah sebabya maka dikatakan bahwa batuan tadi telah mengalami pengerjaan cuaca atau lapukan.

Pelapukan Mekanik
Dalam hal ini batuan-batuan menjadi pecah, sehingga bagian kecilya. Penghancuran mekanik dari batuan-batuan ini dengan atau tidak disertai pengerjaan  kimia dinamakan desingtregasi. Pelapukan kering atau insolasi kita kenal didaerah-daerah gurun sebagai akibat sebagai akibat dari pengkajian matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tak terdapat perubahan materi pada batuan tersebut. Disebabkan perbedaan temperatur yang besar pada waktu siang dan malam hari, maka batuan akan mengalami ketegangan-ketegan yang menyebabkan batuan-batuan itu patah. Dipadang pasir sering terdengar semacam bunyi letusan disebabkan pecanya batuan-batuan itu.
Bentuk pelapukan lain yang dikenal misalya dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Ditemapt-tempat tinggi ini pada sing hari terjadi pencairan salju dan es. Air sebagian hasil dari pecahan ini mengisi retakan-retakan dan celah-celah dalam batuan, dan membeku pada malam hari serta mengambang, sehinga terjadilah ketegangan yang mengakibtkan terjadinya pecahan pada batu itu.
Jasad-jasad organik juga merupakan suatu pakta penting dalam penghancuran batuan menjadi tanah, baik secara mekanik maupun secara kiwiawi. Akar pohon-pohon dapat menembus dinding beton yang tebal pada gedung. Ditepi pantai kita sering melihat batuan yang berlubang disebabkan pemboran yang dilakukan oleh hewan tertentu.
Pelapukan mekanik itu menghasilkan bongkahan batu, yang lambat laun dihancurkan menjadi material-material yang halus. Dengan demikian maka pengerjahan  kimiawi dari batuan dipermudah.

Pelapukan Kimiawi
Sebagian besar dari pelapukan bersamaan jalanya dengan pelarutan atau perubahan material dari batuan. Air yang jatuh kepermukaan bumi tidak saja terdiri atas air murni, akan tetapi selama jatuh itu membawa serta O2, CO2 dari atmosfer dan HCI,NH3 yang berasal dari hasil gunung api. Didalam tanah air ini mengambil pula CO2 dan asamhumus dari tutupan tumbuhan.
Air ini setelah mengambil zat-zat tersebut bekerja melarutkan mengosidasi atau juga meredukasi dan terjadilah reaksi kimia. Reaksi tersebut sukar untuk dibayakan. Selain dari bekerja melarutkan, air mempunyai fungsi memindakan mineral dari satu ketempat lainya. Contoh yang sangat baik sekali dari pelapukan kimia, kita lihat didaerah batuan kapur. Pelapukan demikian terlihat pula didaerah garam, daerah gipsum dan sebagainya.
Pelapukan demikian yang disebabkan oleh larutan air yang memasuki diaklas, rekan dan sebagainya dari batuan, juga terjadi didaerah batuan pasir. Salah satu pelapukan yang sangat sukar dibayakan ialah proses pembentukan tanah, seperti proses terjadinya tanah yang berwarna merah, terlebih didaerah tropic seperti tera rossa, laterit dan sebagainya dalam hal ini biosfer mempunyai hal yang sangat penting.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubanya sususan materi dari batuan tersebut dekomposisi. Contoh yang terkenal ialah pengerjaan-pengerjaan oksigen dan karbondioksida.
Sepotong baja yang baru dan mengkilat misalya, jikalau dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udarah dan lambat laun berbentuk warna lapisan yang kunig coklat. Jika pelapukan ini dibiarkan berbulan-bulan maka akhirya baja tadi akan patah dan akhirya akan tinggal debu yang coklat warnanya.
Unsur besi dari baja tersebut telah beraksi dengan O2 dan air sehingga membentuk substasi yang baru ialah Limonit atau Hidroksida besi. Proses diatas adalah sebuah contoh dari oksidasi dan pengerjaan hidrasi.
Sepotong tembaga jikalau dibiarkan begitu saja akan membentuk warna hijau. Reaksi ini dinamakan karbonasi satu proses yang bekerja juga pada batuan. Batuan diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam mineral dan mineral ini beraksi dengan agen pelapukan secara berbeda-beda.
Hanya sebagin dari mineral yang dapat larut pada air biasa, akan tetapi lebih banyak yang larut dalam H2CO3  yang dibentuk jikalau CO2 beraksi dengan air. Umpamanya mineral klasit (CaCO3) hamper tidak larut dalam air biasa, akan tetapi H2CO3 dapat merubanya menjadi Ca (HCO3)2kalsit ini larut dan dihancurkan oleh air melalui lubang dan celah dalam batuan. Kalsiuma karbonat adalah bagian utama dari batuan kapur, dan seperti telah diberikan contoh semula batuan ini dapat melarut.
Oleh sebab felspar terhitung salah satu mineral yang utama dari mineral-mineral pembentuk batuan, maka pelapukan dari felspar ini adalah penting artinya. Jilkalau felspar melapuk maka hasi utama ialah lempung yang sangat penting oleh sebab felspar adalah zat yang umum terdapat dalam selubungan batuan.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dibayangkan sebab :
KAI Si3O+ H2O + CO2  → lempung (berbagai macam Al silikat yang mengandung air ) +            2S1O2+K2CO3.
Perubahan dari felspar ini memerlukan hujan dan iklaim panas yang cukup. CO2 yang bereaksi, sebagian datang dari udara dan sebagian dari vegetasi yang telah membusuk. Reaksi yang terjadi pada sehubungan batuan yang sebenarya adalah sangat sulit, tak semudah seperti yang dibayangkan diatas dan telah pula dapat diketahui bahwa sebagian besar proses ini adalah biogenetik ialah dengan pertolonagan organism tumbuhan atau binatang.
Lempung sabagai satu hasil utama dari pelapukan felspar, terjadi dari beberapa mineral penting, yang terdapat dalam bagian kecil yang berukuran submikroskopik, hingga sangat susah untuk mempelajarinya. Penyelidikan cahaya X dan mikrosop electron dapat memberikan kepada kita beberapa sifat utama dari mineral ini, akan tetapi banyak dari kenyataan penting belum diketahui  meskipun dengan pertolongan alat modern. Masalah kimia dari lempung adalah satu soal kimia penting dalam kimia koloida.

Eksfolisasi
Batuan massif seperti granit, dorerit, arkosa, dan sebagainya, sering memperlihatkan gejalah pelapukan dimana batuan itu pacah menuruti bidan konsektik. Lapisan atau lempeng terlepas ini dapat berbeda-beda tebalnya; tipis, dari beberapa cm atau tebal samapi bepuluhan meter. Sebagian besar dari batuan dipotong oleh sistem diaklas yang teratur dan pelapukan itu berjalan sepanjang sistem diaklas ini.
Hasilnya ialah berbentuk pelapukan konsetris atau pelapukan sferoidal. Terjadinya eksfolisi itu diterangkan karena selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang dibentuk dari mineral pada batuan, menyebabkan material itu mengembang. Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih segar. Bagian yang segar ini kemudian akan memgalami proses yang sama sehingga pelapukan ini berurutan bekerja kedalam batuan. Pengembangan material akibat pelapukan kimia itu menyebabkan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.

Tubuhtanah
Dengan istilah tubuhtanah dimasukan bagian dari tutupan batuan yang sudah demikian lapuk dan yang telah berubah sedemikian rupa, sehinnga dapat mengandung tumbuhan yang berakar. Istilah tubuhtanah ini hampir selalu disalah gunakan dengan semua bagian dari selubungan. Terbentukya tubuhtanah yang baik adalah satu proses yang dengan sangat lambat sekali berjalan. Pertama-tama bagian atas dari selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan sedikit demi sedikit vegetasi mulai bertumbuh.
Pada umumnya tubuhtanah yang ada dalam demikian sangat miskin atau buruk kwalitasya dan mengandung banyak fragmen bagian besar dari batuan yang hanncur yang sebagian besarya telah berubah. Tubuhtanah demikian disebut tubuhtanah yang belum dewasa. Jikalau kemudian tumbuhan itu musnah, dan sebagian membusuk, maka dihasilakn material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara selama tubuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah dan beberapa diantaranya peranan yang penting dalam mengambil nitrogen dari udara yang mengkobinasikan dengan unsur lain untuk memungkinkan terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan vegetasi yang membusuk itu menghasilkan berbagai asam yang melapukan kimia secara kimia pada tutpan batuan dasar.
Demikianlah maka tubuhtanah berubah terus menerus dengan sangat lambat. Jika erosi tidak menggangu kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak terdapat hujan untuk meneruskan pelapukan kimia ini, dan lagi pula bila mengandung vegetasi yang agak lambat maka pembentukan tubuhtanah ini akan dipercepat oleh karna tiap langkah dari perkembangan ini menambah tumbuhan tanaman-tanaman yang pada giriranya menghasilkan material organik. Semua faktor ini memeprcepat perkembangan pembentuk tubuhtanah.
Lambat laun perkembangan tubuhtanah tumbuh lebih kedalam dan jikalau semua fragmen batuan telah hilang terkecuali bagian mineral yang sukar lapuk, maka tubuhtanah demikian dikatakan telah dewasa. “Topsoil” biasanya mempunyai warna yang lebih tua dibandikan “Subsoil” yang diletaknya dibawah. Pada umumya tumbuhan tubuhtanah yang telah dewasa ini mengandung lapisan yang nyata, tiap lapisan dari beberapa cm sampai beberapa meter.
Tubuhtanah yang belum dewasa merefleksikan sifat dari batuan yang terletak dibawahnya. Tubuhtanah demikian dibawah batuan granit kaya akan lempung yang dibentuk dari pelapukan felsper. Tubuhtanah ini banyak mengandung bagian kecil dari kwarsa dan lain bahan dari batuan granit, kesemuanya lepas akan tetapi tak berubah. Besi yang berasal dari biotit atau hornblenda telah dioksidasikan dan limonit yang dihasilakn memberi warna kuning pada lempung.
Tubuhtanah yang berasal sebagian dari schali dan sebagian dari batuan kapur, mengandung banyak lempung dan sangat kaya akan kalsium karbonat.
Untuk mengembangkan pengaruh iklim pada tubuhtanah, maka disi akan diberi contoh pertumbuhan dua macam tubuhtanah yang berlainan. Ditanah daerah subtropik tubuhtanah yang tinggi, yaitu zat organik yang dapat dari tumbuhan.
Didaerah-daerah tropik, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasikan yang terbentuk secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri ini. Humus daerah tropik yang rendah letaknya hanya terdapat dirawa-rawa. Didaerah rawa-rawa bakteri aerobic tidak dapt berkembang baik, karena air memisakan hawa dan humus. Pengerjaan-pengerjaan bakteri akan kecil sekali, sehingga dengan demikian humus dapat bertimbun dirawa-rawa tropika.
Dengan adanya humus, maka air yang menebus tubuhtanah lambat laun mengelurakan substansi yang tertentu, terlebih oksida besi dan oksida aluminum. Jikalau tidak ada humus, maka air tak dapat atau susah memindakan substansi, sehingga substansi ini berkumpul dalam tubuhtanah. Itulah sebabnya maka tubuhtanah pada umumya didaerah tropika, sangat kaya akan aluminium dan besi, pada banyak daerah-daerah mempunyai warna merah sebab besi yang dioksidasikan. Tubuhtanah demikian disebut laterit. Dalam laterit yang lebih tua, hidrosida ini akan terkonsentrasi dalam makan untuk tumbuhan sangat kurrang, sehingga sangat sedikit sekali tubuhtanah yang dapat hidup, meskipun didarah yang akan kaya hujan. Tubuhtanah yang demikian menutupi darerah yang luas seperti India dan Brazil.
Perkembangan yang ektrim dari tubuhtanah yang ekstrim dari tubuhtanah yang kaya akan aluminium menghasilkan akumulasi dan bauksit yang menghasilkan logam aluminium. Pengethuan penting yang tersendiri dan mempunyai hubungan rapat dengan ilmu-ilmu kimi dan fisika.   

Demikian artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi. Semoga artikel Pelapukan Batuan Secara Geologi dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Pelapukan Batuan Secara Geologi  Sampai Jumpa Lain Waktu.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan dan membagikan sebuah materi Agama Islam yaitu Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat membantu anda yang sedang mencari materi tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah Silahkan anda simak artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dibawah ini:

Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah
Ilustrasi Hubungan Manusia Dengan Agama  


Konsepsi Agama
Dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 208, Allah berfirman:  
Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah

Artinya: Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
Kekaffahan beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah hasanah bagi umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai masalah-masalah sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah komplek (mengurus Negara).


Hubungan Agama Dengan Manusia
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang moral atau degradasi nilai-nilai keimanannya.
Fenomena yang cukup berpengaruh adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2.  Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.
3.  Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi). Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.

 Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat.
Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.
Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab maraknya akhlak yang buruk.

Demikian artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Semoga artikel Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih karena telah membaca artikel tentang Hubungan Manusia Dengan Agama - Materi Kuliah. Sampai Jumpa Lain Waktu

Popular Posts